IIBF 2020 | ikapi.org

Nasional

IIBF 2020 Digelar Virtual

IIBF 2020 diharap jadi solusi bagi penerbit yang mengalami merosotnya penjualan terkait pandemi.

JAKARTA -- Indonesia International Book Fair (IIBF) 2020 resmi dibuka pada Senin (28/9) secara virtual. Untuk pertama kali, IIBF 2020 hadir secara dalam jaringan (daring) dan dapat dihadiri pengunjung seharian penuh.

"IIBF 2020 virtual ini bahkan memiliki kelebihan, yakni berlangsung selama 24 jam. Para pencinta buku tidak perlu repot keluar rumah untuk membeli buku," kata Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Rosidayati Rozalina saat membuka IIBF 2020 secara daring, Senin (28/9).

Rosidayati menjelaskan, IIBF 2020 juga semakin terasa internasional dengan hadirnya peserta pameran buku dari 10 negara. Selain itu, sebanyak total 175 stan telah siap memeriahkan pameran buku internasional ini. Jumlah stan tahun ini dua kali lipat dibandingkan IIBF 2019.

Pengunjung bisa mengakses pameran di laman https://indonesia-bookfair.com. Setelah itu, untuk berkunjung ke stan-stan favorit, akan terdapat foto bagian depan gedung Jakarta Convention Center (JCC). Jika diklik, akan terasa seperti masuk langsung ke JCC melalui gawai. Selanjutnya, pengunjung tinggal memilih stan mana yang ingin dikunjungi.

Setelah selesai memilih buku untuk dibeli, akan langsung diarahkan untuk melakukan pembayaran melalui Shopee sebagai marketplace resmi IIBF 2020. Pengunjung juga berkesempatan mendapatkan diskon, seperti gratis ongkos kirim atau cashback.

"Tujuan kami melakukan semua ini agar penerbit dan penulis terus berkarya. Kami berharap, penyelenggaraan IIBF 2020 jadi solusi bagi penerbit yang mengalami merosotnya penjualan karena ditutupnya toko buku," kata Rosidayati.

Sementara itu, Ketua Panitia IIBF 2020 Arys Hilman menjelaskan, pada awal kehadirannya 40 tahun lalu, IIBF menjadi tempat para pencinta buku berkumpul. IIBF yang dulu bernama Indonesia Book Fair selalu menjadi destinasi kunjungan masyarakat, bukan hanya belanja buku, melainkan juga belajar.

"Tidak hanya belanja buku, tapi juga untuk aneka kemungkinan di dalamnya bertemu dengan penulis idola atau mengikuti pelatihan penulisan, bergabung dengan komunitas tertentu, dan lain-lain," kata Arys.

Menurutnya, di saat pandemi Covid-19 melanda dunia dan dibatasinya pertemuan fisik, IIBF 2020 virtual menjadi salah satu terobosan. Pandemi yang terjadi, kata Arys, jangan sampai menjadi alasan IIBF kehilangan atmosfer yang sudah terbentuk selama 40 tahun.

"Semangat menghadirkan IIBF sesuai amanat sejarahnya. Hari ini, IIBF edisi virtual akan mengalami pengalaman menghadiri pameran virtual yang 100 persen melalui gawai," kata dia lagi.

Selain pameran buku, akan ada 77 acara lainnya dengan menghadirkan 120 narasumber dari dalam dan luar negeri. Seluruh informasi acara setiap harinya dapat dilihat di dalam laman resmi IIBF 2020. 

Sebelumnya, Arys mengatakan, 10 negara akan berpartisipasi dalam pameran ini, di antaranya, Cina, Malaysia, Thailand, India, dan Turki. IIBF 2020 juga akan menyediakan lebih dari 30 ribu judul buku untuk dipamerkan.

Apabila biasanya peserta IIBF berasal dari Jakarta dan sekitarnya, saat ini, terdapat peserta dari beberapa wilayah lain di Indonesia, seperti Sumatra dan Jawa Timur. "Jadi, ada tantangan, tapi juga ada peluang bagi kita. Mudah-mudahan, ini jadi ikhtiar bagi kita," kata Arys. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat