Warga pelanggar protokol kesehatan mengikuti sidang tindak pidana ringan di GOR Tennis Indoor Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (24/9). Indonesia berada pada tren penambahan kasus harian Covid-19 di kisaran 4.000 orang per hari. | Umarul Faruq/ANTARA FOTO

Nasional

Tiga Hari Rekor Kasus Harian Covid-19

Indonesia berada pada tren penambahan kasus harian Covid-19 di kisaran 4.000 orang per hari.

JAKARTA -- Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 merilis penambahan terkini kasus Covid-19 di Indonesia. Selama tiga hari beruntun, penambahan kasus Covid-19 pun terus mencetak rekor baru.

Kasus positif Covid-19 bahkan tembus mencapai 4.823 dari 46.133 pemeriksaan spesimen pada Jumat (25/9). Total akumulasi kasus Covid-19 di Indonesia hingga hari ini sebanyak 266.845. DKI Jakarta sebagai provinsi dengan jumlah kasus terbanyak.

Selain itu, kasus sembuh tercatat sebanyak 4.343 dengan total kasus sembuh sebanyak 196.196. Sedangkan, kasus meninggal mencapai 113 orang. Total kumulatif kasus meninggal pun telah tembus 10.218 orang.

Indonesia kini berada pada tren dengan angka penambahan kasus harian di kisaran 4.000 orang per hari. Tercatat dalam satu pekan terakhir, sudah enam kali angka kasus harian tembus 4.000-an.

Di tengah masih terus naiknya penambahan kasus positif, ada pilkada serentak yang diselenggarakan pada Desember mendatang. Pesta demokrasi ini sangat dikhawatirkan bisa memperburuk situasi dengan bertambahnya orang yang terinveksi Covid-19. Apalagi jika protokol pencegahan Covid-19 tak diterapkan secara disiplin.

Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor memandang kecurangan atas protokol kesehatan akan jadi fenomena yang berpeluang besar terjadi di Pilkada 2020. Hal ini didasarkan pada tren melakukan kecurangan sepanjang praktik politik di Indonesia.

Firman memandang kepastian kepatuhan protokol kesehatan di semua wilayah yang mengadakan pilkada sulit diwujudkan. “Pilkada kita ini memang manipulatif, apa tiba-tiba jadi tidak manipulatif? Kan tidak begitu. Tren seperti (kecurangan pada protokol kesehatan) itu ada, apalagi kontestannya banyak, tidak semuanya efektif pemantauannya,” kata Firman saat dihubungi Republika, Jumat (25/9).

Revisi PKPU Nomor 13/2020 menyatakan bahwa seluruh kegiatan yang berpotensi mengundang kerumunan massa, seperti pagelaran konser musik, bazar, dan perlombaan sepenuhnya dilarang. Dalam PKPU itu para calon kepala daerah diimbau melakukan kegiatan dalam bentuk lain, seperti melalui virtual.

Firman menilai esensi protokol kesehatan bukan masalah peraturan saja, tapi kesadaran masyarakat. Ada tantangan berat meyakinkan paslon, timses, dan masyarakat guna menaatinya. “Karena mindset kita lihat kondisi seperti normal saja sekarang, belum siap dengan kondisi yang ada,” ujar Firman.

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan tentang situasi saat ini terkait gelaran pilkada. Ia prihatin masih banyak calon kepala daerah yang menggelar acara besar sehingga menimbulkan kerumunan masyarakat di tengah pandemi saat ini.

“Kami masih melihat penambahan kasus positif yang cukup tinggi dan ini juga terkait dengan pilkada,” ujar Wiku.

Dia kembali mengingatkan masyarakat untuk patuh menjalankan protokol kesehatan. Salah satunya adalah upaya menjaga jarak dengan orang lain saat beraktivitas di luar rumah. Satgas pun meminta masyarakat untuk menahan keinginan untuk nongkrong bersama orang lain di luar rumah.

“Kita tak pernah tahu siapa orang di sekitar kita yang carrier. Sebaiknya cepat pulang, jangan nongkrong dulu,” ujar Wiku.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat