Hikmah Republika Hari ini | Republika

Hikmah

Selalu Bersyukur

Kita harus selalu bersyukur dan bersabar.

Oleh SIGIT INDRIJONO

OLEH SIGIT INDRIJONO

Allah SWT berfirman, “Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku .” (QS al-Baqarah [2]: 152).

Pada ayat di atas Allah memberikan perintah untuk ingat dan bersyukur kepada-Nya. Sehingga, melaksanakannya adalah suatu ibadah dan bentuk ketaatan atas perintah Allah. Di samping itu, pada ayat di atas terdapat larangan untuk ingkar kepada-Nya yang harus dijauhi.

“Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS Ibrahim [14] : 34). “Apa yang di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan." (QS ar-Rahman [55] : 29).

Dua ayat di atas menunjukkan bagaimana Allah memenuhi semua permintaan dengan nikmat-nikmat yang tak terhingga sehingga kita tidak sanggup menghitungnya. Karena sedemikian banyak, kita tidak mampu untuk menunaikan syukur secara menyeluruh terhadap semua nikmat-Nya. Hendaknya disadari bahwa kita tidak bisa menyeimbangkan hitungan syukur dengan nikmat karunia dari Allah yang tidak terhitung.

“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruh urusannya baik. Hal ini tidaklah ditemukan kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapat kesenangan, maka dia bersyukur dan itu baik baginya. Jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan itu juga baik baginya." (HR Muslim).

Hadis di atas memberikan tuntunan dalam menghadapi berbagai situasi dan kondisi. Kita harus selalu bersyukur dan bersabar. Jangan sekali-kali kita mengingkari nikmat karunia-Nya, seperti pada ayat berikut ini, "Sesungguhnya aku diberi nikmat ini hanyalah karena kepintaranku." (QS az-Zumar [39]: 49).

"Lihatlah kepada orang yang lebih rendah dari kamu dan janganlah melihat orang yang lebih tinggi darimu. Yang demikian lebih layak agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah." (HR Bukhari dan Muslim). Hadis ini memberikan kesadaran bahwa karunia nikmat telah banyak diberikan dan agar senantiasa bersyukur kepada-Nya. Sehingga, sama sekali tidak ada keluh kesah dalam menjalani kehidupan.

Menurut Ibnul Qayyim dalam kitab Madarijus Salikin, syukur adalah menunjukkan nikmat Allah pada diri seseorang yang diwujudkan dengan tiga hal. Pertama dengan lisan, yaitu berupa pujian dengan menyadari bahwa  telah diberi nikmat oleh Allah.

Kedua dengan hati, berupa persaksian dan kecintaan kepada Allah. Ketiga dengan anggota badan, berupa kepatuhan dan ketaatan kepada Allah. Inilah wujud syukur yang hakiki untuk selalu diamalkan.

“Dan Allah Maha Mensyukuri, Maha Penyantun." (QS at-Tagabun [64] : 17). Ayat ini menerangkan tentang salah satu Asmaul Husna, Asy-Syakur, Maha Mensyukuri. T afsir Ibnu Katsir pada ayat ini, “Allah membalas amal yang sedikit dengan pahala yang banyak.”

Janji Allah bagi orang yang selalu bersyukur. Pertama, akan mendapat tambahan karunia nikmat-Nya (QS Ibrahim [14] : 7). Kedua, mendapat ridha-Nya (QS az-Zumar [39]: 7). Ketiga, Allah tidak akan memberi azab (QS an-Nisa’ [4]: 147). Wallahu a’lam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat