Suasana Rumah Sakit Darurat Covid-19 dengan lampu kamar yang menyala di kawasan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/9). | Republika/Thoudy Badai

Nasional

Tower 5 Wisma Atlet Hampir Penuh

Satgas Covid-19 mempersiapkan Tower 4 sebagai flat isolasi mandiri.

JAKARTA -- Tower 5 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sudah terisi 1.442 pasien yang terinfeksi Covid-19 pada Ahad (20/9). Tower 5 yang disiapkan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 sejak Jumat (11/9) diperuntukan bagi orang tanpa gejala (OTG) dan tidak punya tempat untuk melakukan isolasi mandiri.

“Data yang diperbarui Satgas Penanganan Covid-19 pada Ahad (20/9) pukul 06.00 WIB menunjukkan tingkat hunian flat isolasi mandiri telah mencapai 91,84 persen dari total kapasitas 1.570 tempat tidur,” ujar Tim Komunikasi Publik Satgas Penanganan Covid-19 Suryopratomo seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (20/9).

Untuk mengantisipasi adanya lonjakan pasien, dia melanjutkan, tim Satgas Covid-19 terus melakukan upaya perbaikan dan mempersiapkan Tower 4 sebagai flat isolasi mandiri. Satgas Covid-19 menargetkan tower ini rampung dan dapat digunakan pada pekan depan.

Suryopratomo menambahkan, tingkat kapasitas tower 4 mampu menampung sebanyak 1.546 tempat tidur. Dengan demikian, total tempat tidur yang tersedia di Flat Isolasi Mandiri, baik tower 4 dan 5, sebanyak 3.116 tempat tidur.

photo
Pasien Covid-19 berada di salah satu tower di kawasan Rumah Sakit Darurat (RSD) wisma atlet, Kemayoran, Jakarta, Jumat (11/9). Rencananya Tower 5 di RSD wisma atlet akan segera dibuka untuk pasien positif Covid-19 tanpa gejala untuk melakukan isolasi mandiri - (Prayogi/Republika)

Sementara itu, di rumah sakit (RS) Darurat Covid-19 yang letaknya bersebelahan dengan flat isolasi mandiri masih tersedia 582 tempat tidur. Rinciannya adalah 311 tempat tidur di Tower 6 dan 271 tempat tidur di Tower 7. “Tingkat hunian di RSD Covid-19 sudah mencapai hampir 80 persen pada hari ini dari total 2.878 kapasitas tempat tidur yang tersedia di sana,” ujar dia.

Pemerintah merilis ada penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 3.989 orang dalam 24 jam terakhir, setelah pada Sabtu (19/9) kemarin rekor kasus harian tercatat di angka 4.168 kasus baru. Dari grafik kasus harian yang ditampilkan Satgas Penanganan Covid-19, terlihat bahwa tren penambahan kasus positif terus menanjak. Terhitung sejak 7 September 2020, kasus harian tak pernah dilaporkan di bawah 3.000 orang.

Sementara dari penambahan kasus hari ini, DKI Jakarta menyumbangkan angka terbanyak yakni 1.138 kasus baru sejak Sabtu (19/9) sampai Ahad (20/9). Jawa Barat menyusul di posisi kedua dengan 427 kasus baru. Kemudian ada Jawa Timur dengan 336 kasus baru, Jawa Tengah dengan 303 kasus, dan Riau dengan 298 kasus baru.

Dari kelima provinsi dengan penambahan kasus terbanyak hari ini, hanya Jawa Timur yang melaporkan angka kasus sembuh lebih banyak ketimbang kasus barunya. Tercatat ada 412 kasus sembuh di Jawa Timur. Seluruh data yang disampaikan hari ini didapat dari pemeriksaan PCR terhadap 36.753 spesimen dalam satu hari terakhir.

Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia mencapai 71,7 persen, per Jumat (18/9). Angka tersebut menggembarkan bahwa 7 dari 10 pasien konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia sembuh dan bisa kembali produktif. Capaian nasional ini sedikit lebih rendah dari tingkat kesembuhan dunia yang berada di level 72,6 persen.

Jumlah kasus sembuh juga terus meningkat. Bahkan pada Jumat (18/9), tercatat rekor kasus sembuh sebanyak 4.088 orang dalam 24 jam. Angka ini menjadi yang terbanyak selama pandemi Covid-19 melanda Indonesia. “Ini artinya yang saat ini sedang dirawat antara 1 sampai 3 dari (10) total kasus,” ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro.

Kendati jumlah dan tingkat kesembuhan di Indonesia cukup tinggi, Reisa meminta masyarakat tetap waspada dan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Menurutnya, cara terbaik untuk memutus rantai penularan adalah penerapan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat