Pasien Covid-19 berada di salah satu tower di kawasan Rumah Sakit Darurat (RSD) wisma atlet, Kemayoran, Jakarta, Jumat (11/9). | Prayogi/Republika

Kabar Utama

RS di Kota Penyangga Mulai Penuh 

RS di daerah penyangga Ibu Kota terancam mengalami overkapasitas.

JAKARTA -- Semakin penuhnya kapasitas rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 menjadi salah satu alasan utama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengetatkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Tanpa adanya intervensi dengan melakukan pembatasan secara ketat, kamar rawat inap dan ICU khusus Covid-19 di Jakarta diperkirakan bakal penuh pada pekan ketiga September. 

Namun, permasalahan tersebut bukan hanya dialami DKI Jakarta. Sebab, RS di daerah penyangga Ibu Kota juga terancam mengalami overkapasitas. Di Kabupaten Tangerang, misalnya, kapasitas pelayanan tempat tidur di RS rujukan semakin sedikit. Hingga kini, tercatat 90 persen ruangan yang disediakan untuk pasien Covid-19 sudah terisi. 

"Tingkat hunian rumah sakit sekitar 90 persen dari total 323 tempat tidur yang ada. Tingkat huniannya sudah cukup tinggi. Sementara, untuk ruang ICU sudah penuh," kata Kepala Dinas Kabupaten Tangerang, Desiriana Dinardiyanti, Ahad (13/9).

photo
Petugas menyiapkan peralatan kesehatan di ruang isolasi pasien COVID-19 di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (9/9). Pemerintah setempat menyiapkan ruang isolasi tambahan yang dapat menampung 55 pasien Covid-19. - (ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah)

Menurut dia, Dinkes Kabupaten Tangerang terus berupaya melakukan penambahan kapasitas. Ia mengeklaim tengah berkoordinasi dengan sejumlah rumah sakit untuk memastikan ada penambahan kapasitas di ruang ICU dan tempat tidur. 

Ia melanjutkan, meski kapasitas pelayanan tempat hampir penuh, tenaga medis masih siap bertugas sesuai jumlah kapasitas rumah sakit. Pihaknya pun berencana membuka kembali tempat isolasi bagi pasien tanpa gejala.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, Pemkab Tangerang telah menyiapkan dua RS rujukan tambahan, yaitu RSU Balaraja dan RSU Siloam Kelapa Dua. Kata dia, jika RSUD Kabupaten Tangerang penuh, maka pasien Covid-11 dirujuk ke dua rumah sakit tersebut. 

Ia menambahkan, Pemkab Tangerang juga telah menyiapkan rumah penampungan pasien Covid-10 bergejala ringan dan tanpa gejala. Fasilitas itu disiapkan untuk mengantisipasi jika RS rujukan tambahan penuh. "Mulai Senin nanti, kita operasikan Griya Anabatic dengan kapasitas 90 tempat tidur," kata Zaki. 

Jika lonjakan kasus Covid-19 terus terjadi, ujar dia, Pemkab Tangerang akan menyiapkan Hotel Yasmin sebagai tempat rujukan. Nantinya pasien bergejala akan dilayani layaknya di rumah sakit.

photo
Seorang petugas menyiapkan tempat tidur untuk pasien Covid-19 di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Riau, di Kota Pekanbaru, Senin (7/9). - (FB Anggoro/ANTARA FOTO)

"Kita lihat ada 240 tempat tidur di Yasmin, nanti kita lihat kebutuhan di Yasmin tingkat kebutuhan kesiapan segitu," jelasnya.

Sementara, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyebut kapasitas ruang perawatan pasien Covid-19 di wilayahnya mulai penuh. Ruang perawatan baik di rumah sakit umum daerah maupun rumah sakit swasta sudah terisi 70 persen.

“Iya betul, rumah sakit di Kota Tangerang kondisinya sudah mendekati 70 persen, masih tersisa 30-an persen,” ucap Arief. 

Arief mengaku tengah melakukan koordinasi dengan seluruh rumah sakit yang ada di Kota Tangerang. Koordinasi dilakukan untuk membahas penambahan kapasitas tempat tidur pasien Covid-19.

Di Kota Bekasi, Jawa Barat, ketersediaan ruang ICU di rumah sakit swasta juga dilaporkan semakin menipis. Hal ini disebut bisa memicu risiko kematian pasien Covid-19 dengan penyakit penyerta atau komorbid menjadi tinggi.

Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Kota Bekasi Eko Nugroho mengatakan, pasien Covid-19 dengan komorbid harus ditangani dengan peralatan yang memadai. Salah satunya yang terdapat di dalam ruang ICU, yaitu  ventilator.

photo
Suasana Rumah Sakit Darurat COVID-19 dengan lampu kamar yang menyala di kawasan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/9). - (Republika/Thoudy Badai)

“Kalau misalnya sekarang pasien ternyata kondisi Covid-nya berat dan butuh bantuan ventilator, ternyata ventilatornya tidak tersedia, maka dia akan dirawat tanpa bantuan ventilator,” kata Eko, Sabtu (12/9).

Eko melanjutkan, pihak rumah sakit tentu akan melakukan penanganan maksimal apabila kondisi pasien gejala berat memburuk. Namun, realitanya, saat ini rumah sakit rujukan di DKI Jakarta pun okupansinya terus meningkat. “Kita lakukan misal cari rujukan, kalau kita cari ke DKI, itu sudah pada penuh,” ujar dia.

Dituturkan Eko, apabila pasien Covid-19 dengan gejala berat tak dapat perawatan intens tanpa ventilator, kemungkinan pasien tersebut selamat hanya 50 persen. “Memang takdir di tangan Tuhan, tetapi secara medis hitungannya begitu,” ungkapnya.

Dia menerangkan, berdasarkan Peraturan Kementerian Kesehatan, lazimnya setiap rumah sakit memiliki lima persen kasur ICU dari keseluruhan tempat tidur rumah sakit. Namun, lanjut Eko, kondisinya tak memungkinkan bahwa semua ICU disediakan untuk penanganan Covid-19. Rumah sakit juga perlu menyediakan ICU untuk pasien non-Covid-19.

“Karena saya setiap hari udpate seluruh dirut RS swasta di Kota Bekasi. Nah itu menjawab full. Adapun kalau kosong bukan dengan ventilator, paling sisa satu,” tutur dia.

Kapasitas kasur isolasi RS Swasta di Kota Bekasi yang menampung pasien Covid-19 awalnya hanya menampung untuk 119 pasien Covid-19 gejala ringan sampai berat. Seiring perkembangan jumlah pasien, daya tampung ruang isolasi bertambah jadi 464. Namun, penambahan itu mayoritas untuk pasien gejala ringan saja.

“Saya juga koordinasi dengan Dinkes, saat ini yang terisi sudah 500 orang. Pas-nya 490 sekian, tapi data itu bergerak terus. Ini per Jumat (11/9),"  kata dia. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) menyebut pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit penanganan Covid-19. 

Secara nasional, politikus Partai Golkar ini mengklaim kapasitas fasilitas kesehatan  masih memadai. Ia juga mengatakan tingkat keterisian masih di bawah 50 persen yang artinya ketersediaan tempat tidur masih sangat cukup.Dari seluruh tempat tidur yang ada di ruang ICU, rata-rata tingkat keterisian sebesar 46,11 persen. Sementara dari seluruh tempat tidur yang ada di ruang isolasi rata-rata tingkat keterisian sebesar 47,88 persen. 

Isolasi di hotel 

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, pemerintah akan menggunakan hotel bintang dua dan bintang tiga sebagai tempat untuk isolasi mandiri pasien Covid-19 tanpa gejala. Biaya isolasi akan ditanggung pemerintah. 

Doni menjelaskan, kebijakan itu dikeluarkan untuk memfasilitasi pasien Covid-19 yang tidak memiliki tempat isolasi mandiri di kawasan perumahan. Doni menyampaikan, beberapa daerah di Indonesia yang kasus konfirmasi positif Covid-19 inggi mulai memanfaatkan fasilitas umum seperti gelanggang olahraga sebagai tempat isolasi mandiri. Namun pemerintah pusat telah menetapkan penanganan Covid-19 di daerah yang kasusnya tinggi juga bisa memanfaatkan hotel bintang dua dan bintang tiga sebagai ruang isolasi mandiri.

Doni menyebut, kondisi rumah sakit Covid-19 di DKI Jakarta saat ini terdapat tujuh RS yang ruangan ICU-nya penuh 100 persen. Sedangkan untuk ketersediaan tempat tidurnya sudah terbatas. Kendati demikian, Doni memastikan RS Darurat Wisma Atlet masih mencukupi ketersediaannya untuk menangani pasien Covid-19 dengan gejala sedang, ringan, ataupun tanpa gejala.

Ia menambahkan, Satgas Penanganan Covid-19 akan mengevaluasi setiap daerah yang memiliki kasus yang tinggi. Bahkan, Doni menyatakan pemerintah pusat bisa turut campur tangan untuk menangani wilayah dengan kasus Covid-19 yang tinggi. 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengumumkan pelaksanaan kembali PSBB mengatakan, DKI melarang pasien positif Covid-19 menjalani isolasi mandiri di rumah. Anies menjelaskan, isolasi mandiri di rumah harus dihindari karena berpotensi menularkan kepada orang lain atau terciptanya klaster rumah. 

Klaster rumah sudah terjadi di Jakarta lantaran tak semua orang memahami cara mengisolasi diri yang benar. "Jadi mulai besok semua yang ditemukan positif diharuskan isolasi secara terkendali di tempat-tempat yang telah ditetapkan," kata Anies dalam konferensi pers daring, Ahad (13/9).

Anies menekankan, bila ada pasien positif Covid-19 yang menolak untuk diisolasi di tempat yang sudah disediakan, maka akan dilakukan penjemputan paksa. "Penjemputan oleh petugas kesehatan bersama aparat penegak hukum," ujarnya. n uji sukma medianti/febryan a ed: satria kartika yudha 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat