Seorang warga pelanggar protokol kesehatan mendapatkan sanksi kerja sosial menyapu jalan di perbatasan Depok-Jakara, Sabtu (5/9). | Republika/Putra M. Akbar

Nasional

Tren Kasus Positif Covid-19 Masih Tinggi

DKI masih menyumbang kasus tertinggi dengan penambahan lebih dari 1.000 kasus Covid-19.

JAKARTA -- Tren penambahan kasus positif Covid-19 secara nasional masih tinggi. Dalam satu pekan terakhir, jumlah penambahan kasus masih menyentuh angka tertinggi, yaitu rata-rata di atas 3.000 kasus positif baru.

Pada Ahad (6/9) kemarin, pemerintah merilis penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 3.444 orang dalam 24 jam terakhir. Dari penambahan kasus itu, DKI Jakarta tetap 'mempertahankan' posisinya sebagai provinsi dengan kasus baru terbanyak, yakni 1.176 orang.

Di posisi kedua ada di Jawa Timur dengan 303 kasus baru dalam satu hari terakhir. Fakta menarik lain, Sumatra Barat melejit ke posisi ketiga dengan melaporkan 244 kasus baru. Menyusul kemudian Jawa Tengah dengan 233 kasus dan Sulawesi Selatan dengan 209 kasus. 

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, peningkatan kasus dalam sepekan terakhir membuat pihaknya harus menyiapkan fasilitas tambahan. Saat ini, dua tower Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, disiapkan untuk fasilitas isolasi mandiri bagi warga yang tidak memiliki tempat untuk melakukan karantina mandiri. 

"Rencana kami akan menggunakan tower 4 dan tower 5 Wisma Atlet Kemayoran sebagai Flat Isolasi Mandiri mulai Selasa (8/9) pekan depan," kata Doni, akhir pekan kemarin.

Pihaknya akan menggalakkan kampanye protokol kesehatan dengan mengusung tema "Pesan Ibu". Tema itu dipilih karena sebagai figur yang dihormati oleh anak-anaknya, ibu diharapkan bisa menjadi teladan dalam menjalankan protokol kesehatan. "Kalau kita sayang dengan ibu kita tentu kita akan menjaga jangan sampai ibu kita tertular, apalagi yang punya penyakit bawaan seperti jantung dan diabetes mudah tertular," kata Doni.

Per Ahad, dari lima provinsi dengan penambahan kasus terbanyak, hanya Jawa Timur yang mencatatkan jumlah pasien sembuh lebih banyak dibandingkan kasus barunya. Ada 364 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh di Jawa Timur per Ahad. 

Dilihat dari grafik penambahan kasus harian, terlihat bahwa trennya masih terus menanjak. Bila pada Juli lalu jumlah kasus harian masih berada di kisaran 1.000 sampai 2.000 orang, pada Agustus  mulai terjadi peningkatan signifikan, yaitu di atas 2.000 kasus baru. 

Kondisinya makin memburuk pada awal September ini. Tercatat sudah tujuh kali penambahan kasus harian tembus angka 3.000 dalam sehari. Pertama pada 28 Agustus lalu dengan 3.003 kasus, lalu pada 29 Agustus dengan 3.308 kasus, 2 September dengan 3.075 kasus, 3 September 3.622 kasus, 4 September 3.269 kasus, 5 September 3.128 kasus, dan hari ini dengan 3.444 kasus baru. 

Per Ahad, jumlah akumulasi kasus secara nasional menyentuh angka 194.109 kasus positif. Selain penambahan kasus baru, kasus sembuh juga dilaporkan mengalami penambahan sebanyak 2.174 orang sehingga jumlah kumulatif sembuh sebanyak 138.575 orang. Pasien yang meninggal dunia juga tercatat bertambah 85 orang sehingga total ada 8.025 orang yang meninggal dunia dengan konfirmasi positif Covid-19. 

photo
Pelanggar protokol kesehatan berdoa bersama di makam khusus korban Covid-19, di pemakaman Delta Praloyo, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (4/9) malam.  - (ANTARA FOTO/Dimas Kurniawan Trijayanto)

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, mengatakan, total kasus baru di DKI pada Ahad ada 1.245 kasus. Jumlah itu setelah ditambahkan 317 kasus dari data tanggal 3 dan 4 September 2020 yang baru dilaporkan. "Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 64.341. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 49.587," katanya, kemarin.

Ia mengatakan, positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 14 persen. Sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 6,8 persen. Hal itu telah melampaui standar persentase kasus positif yang ditetapkan WHO, yaitu tidak lebih dari 5 persen.

Saat ini, DKI melalui Satpol PP menggencarkan penindakan atas pelanggaran penggunaan masker, begitu pula dengan bentuk pelanggaran PSBB lainnya. "Harapannya, masyarakat dapat lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan dan turut berpartisipasi dalam memutus mata rantai penularan Covid-19," kata Dwi.

Ancam tutup permanen 

Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Arifin, mengatakan, pihaknya tidak akan segan menututp permanen kafe yang secara sengaja beroperasi secara penuh dan mengabaikan protokol kesehatan. Ancaman ini sebagai peringatan setelah sebelumnya Gubernur DKI Jakarta menegur pengelola Kafe Kopi Tebalik di Jakarta Selatan.

Kafe Kopi Tebalik masih beroperasi setelah mendapat sanksi penutupan sementara sehari setelahnya, Jumat (4/9). "Saya minta kafe yang nakal, mengabaikan protokol kesehatan diperiksa izinnya. Kalau gak ada izinnya saya tutup permanen," kata Arifin, dalam video Satpol PP yang diunggah, Sabtu (6/9) malam.

Kekesalan Arifin ini karena pihak pengelola Kafe Kopi Tebalik bukan hanya mengabaikan protokol kesehatan, tapi bersikeras tetap beroperasi. Bahkan, stiker peringatan dari Satpol PP DKI pun dengan sengaja dicopot pihak pengelola.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat