Gambaran senja di Masjid al-Aqsha. | Maya Alleruzzo/AP

Internasional

Abbas dan Haniyah Bahas Persatuan

Giliran Bahrain membuka wilayah udaranya untuk Israel. 

RAMALLAH -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Kamis (3/9), menggelar pertemuan dengan faksi-faksi di Palestina. Berbagai pihak di Palestina tampaknya ingin bersatu dalam menanggapi kesepakatan normalisasi hubungan Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel. 

"Pertemuan ini kita gelar pada saat yang sangat berbahaya, yaitu saat tujuan bangsa kita menghadapi berbagai plot dan bahaya," kata Abbas dalam pertemuan itu, Kamis. 

Pertemuan yang digelar melalui video konferensi itu dihadiri Pemerintah Palestina di Tepi Barat dan faksi-faksi lainnya yang berada di Beirut, tempat pemimpin Hamas Ismail Haniyah dan Sekretaris Jenderal Gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) Ziyad al-Nakhalah, berada. 

Hamas sebagai faksi Islam dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) sebagai unsur dalam pemerintahan Abbas yang lebih sekuler amat jarang menggelar pertemuan tingkat tinggi semacam ini. Kedua belah pihak bertikai selama puluhan tahun. 

"Untuk berdiri bersama-sama di tengah konfrontasi dan perlawanan damai yang populer terhadap pendudukan, saya mengundang Anda sekalian untuk menyepakati formasi kepemimpinan nasional," tambah Abbas.   

photo
Pengunjuk rasa menolak perluasan pemukiman ilegal Israel di Shufa, Tepi Barat, Selasa (1/9).  - (AP/Majdi Mohammed)

Haniyah yang berada di Kedutaan Besar Palestina di Beirut, juga mengatakan penting bagi mereka untuk menyatukan strategi. "Kita harus berhasil mengakhiri perpecahan dan membangun posisi Palestina yang bersatu. Pada tahap ini kegagalan tidak boleh terjadi," katanya.   

Abbas juga menyerukan pentingnya menunjukkan sikap Palestina. "Mulai saat ini, tak seorang pun yang berwenang untuk berbicara mengatasnamakan kita. Hanya kita yang akan berbicara tentang perjuangan kita," ujarnya dikutip Aljazirah, Jumat. 

Palestina kecewa ada negara Teluk Arab --yaitu Uni Emirat Arab (UEA)-- yang menormalisasi hubungan dengan Israel. Palestina merasa kesepakatan tersebut mengkhianati mereka. Palestina menilai, normalisasi akan memperlemah posisi negara-negara Arab yang selama berpuluh-puluh tahun tegas mendukung mereka dan meminta Israel angkat kaki dari wilayah pendudukan. 

Kesepakatan UEA-Israel pada 13 Agustus itu disponsori oleh pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. UEA menjadi negara Arab ketiga yang melakukan normalisasi setelah Mesir dan Yordania. 

Pada Senin (31/8) lalu pejabat Pemerintah Israel dan AS mengunjungi Abu Dhabi untuk mengunci kesepakatan normalisasi. Menantu dan penasihat Trump, Jared Kushner mengatakan, Palestina harus menerima kesepakatan tersebut, memulai kembali negosiasi dengan Israel dan 'tidak terjebak di masa lalu'. 

Selama dua tahun terakhir, Abbas selalu menolak kesepakatan yang diajukan Trump. Menurutnya kesepakatan itu hanya menguntungkan dan berpihak pada Israel.

Abbas juga menolak rencana Timur Tengah pemerintahan Trump yang diumumkan pada Januari lalu. Palestina menilai Trump dan AS tidak lagi dapat diharapkan menjadi mediator yang adil setelah sebelumnya mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. 

Izin Bahrain

Laman Aljazirah melaporkan, pesawat yang terbang dari dan ke UEA diizinkan melewati wilayah udara Bahrain. Keputusan Bahrain yang diambil Kamis ini memungkinkan layanan udara antara UEA dan Israel juga boleh terbang di atas udara Bahrain. Badan penerbangan Bahrain mengatakan, izin diberikan atas permintaan UEA. 

photo
Truk berisi bahan bakar nampak memasuki pembangkit listrik Nusseirat, Jalur Gaza, Selasa (1/9). Masuknya pasokan bahan bakar itu menyusul gencatan senjata Hamas dan militer Israe - (AP/Khalil Hamra)

"Bahrain akan mengizinkan seluruh penerbangan yang datang dan pergi dari UEA ke seluruh negara lain untuk melintas di atas wilayah (Bahrain --Red)," tulis kantor berita pemerintah, Bahrain News Agency, mengutip sumber di Kementerian Perhubungan dan Telekomunikasi. 

Maskapai penerbangan UEA dan Israel mendapat izin untuk terbang di wilayah udara Arab Saudi, Rabu (2/9). Badan aviasi Saudi mengatakan, izin terbang diberikan Saudi atas permintaan UEA. 

Sebelumnya, pesawat Israel harus mengambil rute memutar dan menghabiskan waktu terbang beberapa jam lebih lama. Setelah normalisasi dengan UEA, pesawat Israel akan mendapat akses ke ratusan destinasi global melalui Abu Dhabi dan Dubai. 

Bahrain menjadi tempat bagi pangkalan Armada ke-5 Angkatan Laut AS dan pangkalan Angkatan Laut Inggris. Bahrain memiliki sejarah tumbuhnya komunitas Yahudi.

Pada Agustus, pejabat Israel mengatakan Bahrain dan Oman akan menjadi negara berikut yang menormalisasi hubungan dengan Israel. Namun media Pemerintah Bahrain melaporkan, Raja Hamad bin Isa Al Khalifa mengatakan kepada Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo bahwa negaranya masih berkomitmen pada berdirinya negara Palestina. 

Hal senada diungkap juga Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani. Ia mengatakan kepada penasihat presiden AS, Jared Kushner, bahwa Qatar masih berkomitmen pada Inisiatif Damai Arab 2002. Dalam inisiatif tersebut, normalisasi dengan Israel hanya dilakukan jika Palestina berdiri sesuai batas negara sebelum Perang 1967.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat