Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan memberikan tumpeng kepada Ketua Dewan Kehormatan PAN Amin Rais pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke III PAN, di Kota Bandung, Senin (21/8). Kegiatan tersebut bertajuk Menjahit Kembali Mer | Republika/Edi Yusuf

Kisah Dalam Negeri

Rugi Amien dan PAN dari Perpisahan

Tak dapat dimungkiri, nama PAN dikenal masyarakat karena peran Amien pada masa Reformasi.

OLEH NAWIR ARSYAD AKBAR

“Saya sudah tidak di PAN sama sekali. Saya sudah dikeluarkan oleh anak buah saya karena berbeda prinsip.” Begitu pengakuan sang pendiri partai berlambang matahari, Amien Rais, dalam sebuah video beberapa waktu lalu.

Amien sesungguhnya berharap PAN menjadi oposisi bagi pemerintahan Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin. Namun, itu tak terjadi. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan memilih melabuhkan PAN menjadi partai pendukung pemerintah.

Itulah yang kemudian memunculkan spekulasi lahirnya partai baru yang akan dikomandoi sendiri oleh Amien Rais. Sang pendiri partai berlambang matahari ini menganggap PAN sudah tak lagi berada di jalurnya, sebagaimana cita-citanya saat mendirikan partai pada era reformasi.

Mantan ketua DPP PAN Agung Mozin membenarkan adanya rencana tersebut. Dia menyebut mantan ketua MPR itu akan mendeklarasikan partai baru pada Desember mendatang. “Deklarasi di Jakarta, insya Allah. Nama partai belum. Paling lambat Desember,” ujar Agung.

Direktur Eksekutif Indobarometer Muhammad Qodari menilai PAN dan Amien Rais akan sama-sama merugi jika benar-benar berpisah. Pasalnya, Amien merupakan sosok yang belum tergantikan di partai yang lahir pada 23 Agustus 1998 itu.

photo
Penghargaan Tokoh Reformasi diberikan pada Amien Rais oleh kampus IPB Bogor pada 1998 silam.- (DOKREP)

Di sisi lain, elektabilitas Amien juga dinilai tidak cukup untuk mendongkrak partai baru yang beberapa kali disebut sebagai PAN Reformasi. Itu terlihat dari perolehan suara Amien dalam pemilihan presiden 1999 dan 2004.

“Buktinya, PAN pada pemilu 1999, pemilu pertama yang diikuti oleh semua partai politik, perolehan suaranya hanya sekitar 7 persen dan terus menurun di pemilu berikutnya,” ujar Qodari.

Amien memang merupakan salah satu tokoh reformasi. Namun, menurut Qodari, kini pesonanya semakin turun. Sedangkan, bagi PAN, Amien adalah aset. Sebab, tak dapat dimungkiri, nama PAN dikenal masyarakat karena peran Amien bersama pendiri lainnya dalam memperjuangkan reformasi.

Beban bagi PAN karena Amien kerap berseberangan dengan pengurus partai, khususnya dengan Zulkifli Hasan yang saat ini memimpin. Pernyataan Amien juga terkadang menjadi penghalang PAN yang dikomandoi Zulkifli Hasan untuk bergabung dengan pemerintahan.

Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno menegaskan, Amien masih merupakan bagian dari PAN. Ia yang pernah menjadi tim sukses Amien pada pilpres 2004 itu yakin pembentukan partai baru tidak akan terwujud. PAN, kata Eddy, masih membutuhkan peran Amien dalam menghadapi kontestasi berikutnya.

“Kita berharap partai ini tetap akan menyuarakan Islam modern moderat. Kita tetap berada di jalur tengah. Jadi, dengan didukung oleh mantan ketua umum (Amien—Red) ini akan menambah daya juang kita,” ujar Eddy.

Dalam perayaan HUT ke-22 PAN, Ketua Dewan Kehormatan Soetrisno Bachir berharap Amien tetap berada di PAN meski ia diketahui sudah tak ada di struktur kepengurusan PAN periode 2020-2025. “Kami mengharapkan Prof Dr Amien Rais pendiri PAN selalu bersama-sama kita untuk membawa PAN lebih besar dari sekarang,” ujar Soetrisno.

Peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Wasisto Raharjo Jati, mengusulkan agar keduanya segara berdamai. “Pak Amien saat ini hanya populer di kalangan konservatif ketimbang semua pihak. Lahirnya partai baru bukan pula merespons situasi nasional, tetapi lebih pada perpecahan elite internal,” ujar Wasisto.

Jika Amien dan loyalisnya tetap memaksakan diri untuk mendirikan partai, mereka dinilai akan sulit bersaing di Pemilu 2024 karena sosok Amien masih sangat melekat dengan PAN. “Sulit mengandalkan ketokohan Pak Amien. PAN Reformasi akan senasib dengan PBB, PBR, dan Partai Idaman yang mengandalkan satu sosok saja,” ujar Wasisto.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat