Paket data yang terjangkau untuk mendukung proses PJJ | Dok 3 Indonesia

Inovasi

Ramai-Ramai Dukung PJJ

Diperlukan biaya ekstra yang perlu dikeluarkan untuk melaksanakan pembelajaran daring.

Konsep belajar jarak jauh, tak bisa dilepaskan dari pentingnya ketersediaan kuota untuk konektivitas internet. Sejak pandemi bergulir, kuota data memang menjadi kebutuhan utama, mengingat banyaknya kegiatan yang harus dilakukan secara daring. 

Indosat Ooredoo pun mendukung langkah yang diambil  pemerintah untuk penerapan  program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Indosat pun telah menjalin kerjasama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dalam penyediaan kuota khusus bagi mahasiswa dan pengajar, dalam mendukung pelaksanaan PJJ. 

Selain itu Indosat juga menjalin kerjasama dengan Kementerian Agama RI dan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta sebagai bentuk kepedulian dalam memberikan kemudahan konektivitas pembelajaran daring.

Chief Business Officer Indosat Ooredoo, Bayu Hanantasena mengungkapkan, Indosat Ooredoo berkomitmen terus mendukung program PJJ. Tak hanya menyediakan layanan internet dan paket data yang terjangkau, tetapi juga dengan membangun ekositem pembelajaran daring yang efektif. “Terutama pada masa pandemik saat ini, kami akan terus mendukung percepatan digitalisasi di berbagai sektor penting, termasuk sektor pendidikan,” ujarnya. 

Selain itu, Bayu melanjutkan, dari sisi jaringan, Indosat juga telah melakukan peningkatan bandwidth sebesar 20 persen yang diberikan kepada 56 universitas dan dapat digunakan untuk membuka akses ke lebih dari 200 alamat IP universitas ternama di Indonesia. 

Dukungan untuk dunia pendidikan juga dilakukan 3 Indonesia dengan menghadirkan kuota 30 GB. Paket ini diberikan di bulan pertama khusus untuk siswa, guru, mahasiswa dan dosen baik pelanggan lama maupun pelanggan baru 3. 

Selain itu, 3 juga memberikan cashback 20 persen yang diberikan setiap pelanggan melakukan isi ulang pulsa di bulan kedua dan ketiga. //Benefit// ini dirangkai dalam jaringan 4.5G Pro dari 3 yang memiliki jangkauan luas dalam menunjang aktivitas pembelajaran jarak jauh dengan bebas hambatan.

Chief Commercial Officer 3 Indonesia, Dolly Susanto menjelaskan, 3 Indonesia siap mendukung program pemerintah dalam mendukung pembelajaran jarak jauh, dan pengadaan akses internet bagi siswa, guru, mahasiswa dan dosen di seluruh Indonesia. “Sebagai komitmen berkelanjutan, kami juga memberikan kuota 30GB sebagai solusi untuk mempermudah akses internet di masa pembelajaran jarak jauh,” ujarnya,

3 indonesia, Dolly melanjutkan, juga terus meningkatkan kualitas jaringan 4.5G Pro, yang kini hadir di lebih dari 34 ribu desa agar kegiatan belajar mengajar online bisa lebih lancar tanpa hambatan. Untuk mengantisipasi lonjakan lalu lintas data selama periode PJJ, 3 Indonesia juga melakukan upaya optimasi jaringan dan penambahan kapasitas yang terfokus pada daerah padat penduduk. 

Termasuk juga, pemeliharaan jaringan, pembangunan infrastruktur base transceiver station (BTS) secara berkelanjutan, data center, dan pemanfaatan inovasi teknologi lainnya. 

Mengatasi Kendala Biaya

photo
Seorang guru memberikan pelajaran jarak jauh kepada siswa menggunakan radio handy talky (HT) di SD Negeri Mojo, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, Senin (24/8/2020). Pihak sekolah memberikan fasilitas radio handy talky (HT) kepada siswa untuk mendukung sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) karena sebagian siswa tidak memiliki perangkat ponsel atau laptop yang didukung jaringan internet - (MOHAMMAD AYUDHA/ANTARA FOTO)

Pandemi Covid-19 memberikan tantangan baru bagi pendidikan di Indonesia. Sistem pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka, kini lebih banyak dilakukan secara daring melalui sistem pembelajaran jarak jauh. 

Belum terbiasanya masyarakat Indonesia dengan sistem pembelajaran ini tentu memunculkan beberapa permasalahan. Salah satunya, kendala jaringan hingga biaya ekstra yang perlu dikeluarkan untuk melaksanakan pembelajaran daring.

Dalam rangka mempermudah akses pembelajaran, terutama di bidang pendidikan tinggi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali menyelenggarakan kerja sama dengan penyedia jasa telekomunikasi. 

Proses simbolis penandatanganan nota kesepahaman dilakukan secara virtual dalam bentuk webinar yang juga disaksikan oleh insan pendidikan tinggi, pada Rabu, (26/8). 

Dirjen Dikti, Nizam, mengakui, kini kehadiran teknologi menjadi kebutuhan pokok sehari-hari, meskipun banyak yang mengalami kendala dalam pembiayaan. “Biaya dalam pemanfaatan teknologi ini menjadi concern kami, tidak dapat dipungkiri bahwa pada masa pandemi ini beban pulsa mendadak berlari seperti kereta cepat. Kerja sama dengan penyedia jasa telekomunikasi sangat dibutuhkan demi kelancaran proses pembelajaran jarak jauh,” ujarnya. 

Menurut Nizam, dari survei yang telah dilakukan Dikti, rata-rata kebutuhan penggunaan data untuk pembelajaran jarak jauh adalah 50GB  per bulan. Sementara daya beli masyarakat untuk kuota di bawah Rp 100 ribu. "Maka dari itu perlu disediakan layanan internet seramah mungkin sesuai dengan kantong mahasiswa,” ungkap Nizam.

Chief Enterprise & SME Officer XL Axiata, Feby Sallyanto mengatakan, XL berkomitmen turut andil dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia. “Paket data khusus pun telah kami siapkan untuk mahasiswa dan pengajar dan terbuka untuk seluruh universitas dan perguruan tinggi yang ada di Indonesia yang membutuhkan paket data untuk menunjang proses belajar secara daring,” ujarnya. 

Harapan kami, Feby melanjutkan,  pendidik dan mahasiswa  tidak perlu khawatir lagi dengan kesulitan yang dihadapi pada saat belajar daring di masa pandemi ini. 

 

 

Rata-rata kebutuhan penggunaan data untuk pembelajaran jarak jauh adalah 50GB  per bulan. Sementara daya beli masyarakat untuk kuota di bawah Rp 100 ribu. 

Nizam, Dirjen Dikti

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat