Sejumlah tenaga kesehatan mengenakan alat pelindung diri lengkap saat uji usap massal di kantor pemerintahan Provinsi Riau, Pekanbaru, Selasa (21/7). | FB Anggoro/ANTARA FOTO

Nasional

Nakes Terpapar Terus Bertambah

Nakes juga harus memperhatikan aktivitas di luar rumah sakit.

ACEH — Jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar Covid-19 terus bertambah di berbagai daerah. Laporan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh, misalnya, sudah mencatat sekitar 200 orang tenaga medis di wilayah provinsi paling barat Indonesia tersebut dilaporkan telah terkonfirmasi positif Covid-19.

"Banyak tenaga kesehatan yang sudah terkena, bahkan mencapai 10 persen dari angka positif kita itu adalah tenaga medis, sudah mendekati 200 orang," kata Ketua IDI Aceh Safrizal Rahman di Banda Aceh, Sabtu. Ia menjelaskan, IDI Aceh telah mencatat sekitar 200 orang tenaga medis yang positif terpapar, baik dari kalangan dokter, perawat, dan bidan. 

Namun, datanya sangat fluktuatif karena ketika penambahan kasus ada datanya belum masuk ke laporan. Menurut Safrizal, mayoritas paramedis yang terinfeksi tidak memiliki gejala atau asimtomatik, sehingga hanya membutuhkan waktu untuk isolasi mandiri. Hanya sedikit yang memiliki gejala sehingga harus dirawat di ruang respiratory intensive care unit (RICU). 

"Tetapi, memang kita bersyukur, sangat sedikit sekali yang dalam kondisi berat, dalam kondisi harus masuk ke RICU, walaupun ada tapi rata-rata mereka tanpa gejala atau asimtomatik, ini hanya memerlukan isolasi mandiri," ujarnya.

Menurut dia, nakes juga harus memperhatikan aktivitas di luar rumah sakit. Bisa saja petugas tidak terpapar saat di rumah sakit karena memakai alat pelindung diri (APD) lengkap, tetapi dapat terular dalam kegiatan keseharian di tempat orang ramai.

"Kita mengimbau melalui ketua IDI di kabupaten/kota supaya menerapkan berbagai macam protokol yang sudah ada dan belum terlaksana sehingga dengan protokol yang bagus ini bisa mengurangi dampak tenaga medis terpapar positif karena dibawa pasien," ujarnya.

Penambahan nakes terpapar juga tercatat di Kabupaten Pasaman Barat. Pada Sabtu (29/8), tercatat penambahan 10 orang dinyatakan positif Covid-19. Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumatra Barat Jasman Rizal menyebutkan 10 orang positif Covid-19 di Pasaman Barat tersebut adalah dokter yang berdinas di RSUD Pasaman Barat. “Kita sangat prihatin di Pasaman Barat 10 orang dokter terpapar. Semuanya dokter RSUD Pasaman Barat,” kata Jasman, Sabtu (29/8).

Para dokter ini terpapar karena kontak dengan pasien. Sebab, pasien tidak jujur melaporkan riwayat kesehatan dan perjalanan dari luar daerah. Sehingga, dokter yang melayani tidak dalam kondisi siap dengan APD lengkap.

Jasman meminta semua pasien jujur memberikan jawaban pertanyaan yang diberikan tim medis. Jika tim medis ikut terpapar, akan berdampak pada kualitas pelayanan kesehatan. “Dengan ini, tim medis sebaiknya lebih ketat menjalankan protokol kesehatan,” ujar Jasman.

Di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, sebanyak 15 nakes dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Jumlah itu tercatat sejak berlangsungnya pandemi Covid-19 hingga sekarang. Para nakes yang terpapar virus dari berbagai bidang tugas.

Di antaranya, bidan, bidan poned, sanitarian, apoteker, analis, perawat, dan dokter. Kasus terakhir, paparan Covid-19 menimpa lima orang nakes yang bekerja di Puskesmas Cipancuh, Kecamatan Haurgeulis, Jumat (28/8). 

Selain itu, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 juga dialami seorang bidan desa yang bertugas di Puskesmas Jatisawit, Kecamatan Jatibarang. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, menjelaskan, untuk kasus terakhir, pihaknya sedang melakukan tracing secara berurutan.

“(Untuk penyebabnya), bisa jadi dari pasien asymptomatic yang belum cek swab kemudian berobat. Dan selanjutnya (virus) berputar di sesama nakes," kata Deden, Ahad (30/8). Terpaparnya para nakes itu pun sempat membuat layanan kesehatan di Puskesmas Cipancuh ditutup sementara. Penutupan dilakukan untuk pelaksanaan disinfeksi. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat