Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan flyover Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (14/7). Dinas Bina Marga DKI Jakarta memastikan proyek pembangunan flyover di Jakarta Selatan yaitu flyover Tanjung Barat dengan panjang 1 | Republika/Thoudy Badai

Jakarta

Dua Flyover Baru Beroperasi Tahun ini

Flyover akan mengurai kemacetan di sejumlah ruas jalan ibu kota.

JAKARTA -- Progres pembangunan flyover atau lintas atas Lenteng Agung, Jakarta Selatan, telah mencapai 81,1 persen. Sementara untuk pembangunan lintas atas Tanjung Barat telah sampai 69,6 persen. Dinas Bina Marga DKI Jakarta memperkirakan, akhir 2020, dua lintas atas tersebut akan rampung dan mulai digunakan.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho, mengatakan, pekerjaan struktur atas lintas atas Lenteng Agung sudah selesai dikerjakan seluruhnya. Kemudian, struktur pelat lantai sebagai sarana kendaraan lewat telah selesai tersambungkan seluruhnya, baik putaran utara ke utara maupun sebaliknya.

"Prediksi kami kedua lintas atas ini bisa selesai akhir 2020," kata Hari, Senin (24/8).

Hari menuturkan, untuk progres pembangunan lintas atas Lenteng Agung saat ini sedang dikerjakan pagar atau parapet sebagai pengaman kendaraan. Selain itu, penataan taman di bawah lintas atas juga dikerjakan, termasuk di dalamnya penataan lanskap agar terlihat indah dan menarik nantinya.

"Juga tersisa pekerjaan JPO (jembatan penyeberangan orang) di mana pekerjaan ini menunggu pembebasan lahan untuk penempatan kaki JPO-nya," ujar dia.

Realisasi pengerjaan lintas atas Tanjung Barat sedang persiapan untuk pekerjaan penempatan balok jembatan yang menyeberangi rel kereta api. Paralel dengan itu, sedang dikerjakan pelat lantai kendaraan berbarengan dengan pekerjaan pagar atau parapet dan pekerjaan penataan drainase saluran.

Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Bina Marga Kota Jakarta Selatan Heru Suwondo mengatakan lintas atas Lenteng Agung dan Tanjung Barat sesuai progres sehingga diperkirakan selesai tepat waktu pada akhir 2020. "Kami sudah lakukan pengecekan, untuk melihat progres pekerjaannya sudah berjalan sesuai rencana," kata Heru.

Lintas atas Lenteng Agung dengan total anggaran Rp143,5 miliar memiliki panjang total 880 meter, dengan pembagian sisi barat di seberang IISIP sepanjang 430 meter dan sisi timur 450 meter. Sementara, lintas atas Tanjung Barat memiliki total panjang 1.120 meter dengan perincian sisi selatan sepanjang 470 meter, sisi utara memiliki panjang 580 meter dengan lebar sekira delapan meter, dan tinggi masing-masing sisi 6,5 meter.

Pembangunan lintas atas Lenteng Agung dan Tanjung Barat bertujuan untuk mengurai kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut karena adanya perlintasan sebidang rel kereta api. Dengan dibangunnya dua lintas atas ini, kendaraan tidak perlu lagi menyeberang atau berbelok di atas perlintasan.

 

Terpasang

photo
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan flyover Tanjung Barat, Jakarta, Selasa (14/7). Dinas Bina Marga DKI Jakarta memastikan proyek pembangunan flyover di Jakarta Selatan yaitu flyover Tanjung Barat dengan panjang 1 - (Republika/Thoudy Badai)

Sementara itu, PT Adhi Karya (Persero) Tbk saat ini sudah menyelesaikan pemasangan U-Shaped Girder terakhir di jalur lintas raya terpadu (LRT) Jabodebek. Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi mengatakan U-Shaped Girder tersebut menjadi yang pertama dan terpanjang di Indonesia. 

"Ini salah satu milestone di mana U-Shaped Girder ini sudah selesai dan sudah ada di atas," kata Entus dalam sambutannya yang dilangsungkan secara virtual di bawah U-Shaped Girder jalur LRT Jabodebek Stasiun Dukuh Atas.

Entus mengatakan U-Shaped Girder pertama di Indonesia tersebut juga akan masuk dalam Museum Rekor Indonesia (Muri). Capaian tersebut akan melengkapi prestasi lainnya, yakni pembangunan jalur kereta dengan struktur U-Shaped Girder terpanjang di Indonesia mencapai 43,057 kilometer. 

Sebelumnya, pembangunan LRT Jabodebek tahap pertama hingga 22 Mei 2020 sudah mencapai 71,2 persen. Corporate Secretary Adhi Karya Parwanto Noegroho memerinci, untuk lintasan Cawang-Cibubur, sudah mencapai 85,7 persen. Sementara itu, untuk lintas Cawang-Kuningan-Dukuh Atas sudah mencapai 65,9 persen. Lalu, untuk lintas Cawang-Bekasi Timur sudah mencapai 64,8 persen.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat