Calon presiden Partai Demokrat Joe Biden berbicara dalam kampanye, Kamis (20/8). | AP/Andrew Harnik

Kabar Utama

Joe Biden Singgung 'Masa Kegelapan' Trump 

Biden menyebut Trump sebagai sosok presiden yang menebar kekacauan dan perpecahan.

WASHINGTON -- Mantan wakil presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menerima mandat dari Partai Demokrat sebagai calon presiden AS, Kamis (20/8) malam. Dalam pidatonya, Biden langsung menyerang sang pejawat, Donald Trump, yang dinilainya telah membuat AS berada dalam masa kegelapan. 

Biden berpidato di sebuah ruang dansa di Chase Center, dekat rumahnya di Wilmington. Ia sebenarnya diberikan kesempatan oleh Demokrat untuk menerima nominasi dan berpidato di depan massa pada malam terakhir konvensi nasional Demokrat yang digelar secara virtual. Namun, Biden menolak tawaran itu untuk menghindari adanya kerumunan seiring masih terjadinya pandemi Covid-19. 

Biden menyebut AS saat ini sedang menghadapi empat krisis, yakni pandemi Covid-19, kejatuhan ekonomi, ketidakadilan rasial, dan perubahan iklim. Tanpa menyebut nama saingannya, Biden menuduh Trump telah gagal dalam tugasnya yang paling dasar bagi AS karena salah dalam menangani pandemi. 

Jika terpilih sebagai presiden pada pemilihan 3 November mendatang, Biden berjanji akan menerapkan strategi nasional untuk mengatasinya, termasuk amanat nasional tentang memakai masker sebagai "tugas patriotik".

“Tragedi yang kita alami saat ini harusnya tidak seburuk ini. Dia gagal melindungi kita. Dia gagal melindungi Amerika dan hal ini tidak bisa dimaafkan," kata Biden seperti dilansir Guardian, Jumat (21/8). Ucapan Biden tersebut merujuk pada pandemi Covid-19 yang telah menewaskan lebih dari 170 ribu warga AS dan menginfeksi lebih dari 5 juta, jauh lebih banyak daripada negara lain di dunia.

Biden juga menyerang Trump dengan menyebutnya sebagai sosok presiden yang menebar kekacauan dan perpecahan. Ia berjanji akan mempererat persatuan masyarakat AS jika terpilih sebagai presiden. 

"Bersatu kita bisa. Kita akan mengatasi musim kegelapan di Amerika saat ini. Kami memberikan harapan bukan ketakutan, fakta bukan fiksi, dan keadilan daripada hak istimewa," katanya. 

Isu rasialisme belakangan menguat di AS. Masalah rasial makin menjadi setelah tewasnya warga kulit hitam George Floyd yang dipiting oleh oknum kepolisian Minnesota. Gelombang demonstrasi pun bermunculan. Untuk menguatkan komitmen mengatasi permasalahan rasial, Demokrat dan Joe Biden menunjuk Kamala Harris sebagai calon presiden. Kamala merupakan senator Kalifornia yang menjadi wanita kulit hitam pertama dan orang Amerika keturunan Asia pertama yang mendapat tiket pilpres. 

Bagi Biden, menjadi calon presiden dari Partai Demokrat adalah puncak dari karier politik selama puluhan tahun. Posisi tersebut yang membawanya dari senat ke Gedung Putih sebagai wakil presiden di bawah Barack Obama. 

Tak butuh lama, Presiden Trump langsung menanggapi komentar Biden. Lewat akun Twitter-nya, Trump menyebut ucapan Biden hanya akan menjadi omong kosong. 

"Selama 47 tahun, Joe tidak melakukan apa pun yang sekarang dia bicarakan. Dia tidak akan pernah berubah, hanya berkata-kata," kata Trump, balik menyerang. 

Trump, beberapa jam sebelum Biden menyampaikan pidato, berkampanye di tempat kelahiran rivalnya tersebut di Pennsylvania. Kepada para pendukungnya, Trump menyebut Biden akan menjadi mimpi buruk bagi masyarakat jika naik ke tampuk kekuasaan. "Biden adalah mimpi terburuk bagi Anda," kata Trump di Old Forge, tak jauh dari kampung halaman Biden di Scranton. 

"Dia menghabiskan setengah abad terakhir di Washington dan menjual negara kita serta membiarkan negara lain mencuri pekerjaan kita," kata Trump. 

Tim kampanye Trump juga melancarkan serangan kepada Biden. Biden disebut bakal menaikkan pajak hingga membuat lapangan pekerjaan makin sulit dengan peraturan yang berlebihan. "Joe Biden adalah kandidat presiden yang dua kali gagal. Tak perlu diragukan bahwa dia merupakan kandidat yang jauh lebih buruk untuk ketiga kalinya," kata juru bicara kampanye Trump, Tim Murtaugh.

Trump telah berkampanye di seluruh negeri untuk menawarkan program tandingan dari kandidat Demokrat. Sedangkan, Republik akan memulai konvensi pada pekan depan yang juga akan diselenggarakan selama empat hari mulai 24-27 Agustus dengan tema "Menghormati Kisah Amerika yang Hebat".

Setiap hari akan ada subtema yang menjadi pembahasan dalam konvensi Partai Republik di Gedung Putih. Tema konvensi hari pertama adalah "Tanah Perjanjian", hari kedua akan menjadi "Tanah Peluang", hari ketiga adalah "Tanah Pahlawan", dan tema acara puncak berjudul "Tanah Kejayaan".

Menurut sumber kampanye, salah satu acara yang akan disorot adalah momen ketika Trump akan menghormati dokter, perawat, dan pekerja lain di garis depan perang melawan pandemi Covid-19. Rangkaian acara akan ditutup dengan pidato oleh Trump yang menjadi kandidat pasti Partai Republik. Pembacaan pidato itu dilakukan pada pada Kamis (27/8) malam di halaman selatan Gedung Putih. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat