Pelajar mengikuti proses belajar mengajar dengan mengenakan masker dan pelindung wajah dalam Simulasi Pembelajaran Sekolah Dengan Protokol Kesehatan di SMPN 8 Malang, Jawa Timur, Rabu (19/8/2020). | ARI BOWO SUCIPTO/ANTARA FOTO

Kisah Dalam Negeri

Sekolah Dipantau Penegak Disiplin Protokol Kesehatan

Petugas memantau apakah sekolah melanggar protokol kesehatan selama tatap muka.

Sebanyak tiga sekolah tingkat SMA sederajat di Kota Madiun, Jawa Timur, melakukan uji coba pembelajaran tatap muka secara terbatas. Tiga sekolah itu adalah SMA Negeri 2 Madiun, SMK Negeri 3 Madiun, dan SLBN Manisrejo.

Ketiganya telah memiliki izin dari kepala daerah setempat untuk uji coba melaksanakan pembelajaran tatap muka sejak tanggal 18 Agustus hingga 31 Agustus mendatang.

Salah satu siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 2 Madiun, Farid Darwisy Prayitna, mengaku senang bisa kembali ke sekolah setelah tiga bulan lebih belajar di rumah. "Senang sekali karena sudah bosan di rumah dan sulit memahami materi dengan pembelajaran daring," tuturnya, Rabu (19/8).

Farid menyatakan, kedua orang tuanya telah setuju ia ikut pembelajaran tatap muka. Maka dari itu, kesempatan masuk sekolah kembali itu akan ia dimanfaatkan untuk menyerap pelajaran secara maksimal.

Wali Kota Madiun, Maidi, mengakui, izin pembelajaran tatap muka diberikan dengan syarat, yakni disiplin menerapkan protokol kesehatan. "Saya izinkan, tapi ada syarat. Ketiga sekolah tersebut harus mengedepankan disiplin protokol kesehatan," ujar Maidi.

Dari pihak sekolah, wajib menyediakan sarana-prasarana yang diperlukan untuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Di Madiun sendiri, pemerintah daerah menyiapkan petugas Pendekar Waras (Penegak Disiplin Protokol Kesehatan Tangkal Corona Virus Warga Sehat) untuk mengawasi kedisiplinan penerapan protokol kesehatan. 

photo
Seorang guru olahraga (kiri) menunjukkan gerakan pemanasan saat pengambilan nilai pelajaran olahraga secara daring di rumahnya di Komplek Pengayoman, Kota Tangerang, Banten, Rabu (19/8). - (FAUZAN/ANTARA FOTO)

Petugas Pendekar Waras bertugas memantau apakah sekolah melanggar protokol kesehatan selama pembelajaran tatap muka. "Kalau melanggar protokol kesehatan, kami cabut lagi izinnya dan lapor ke Bu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa)," Maidi menegaskan.

Kepala SMA Negeri 2 Madiun Pramujo Budiarto mengeklaim, sekolahnya telah siap menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. Dari 955 siswa yang ada di SMA tersebut, hanya 507 orang yang mendapatkan izin orang tua. Sisanya, sebanyak 48 persen memilih pembelajaran jarak jauh atau daring.

"Sistemnya, siswa masuk dengan skema ganjil-genap sesuai absen. Sehari masuk sekolah, sehari belajar di rumah. Dengan begitu, hanya 25 persen dari total siswa saja yang masuk per hari. Lama belajar di sekolah hanya 3,5 jam tanpa istirahat," kata Pramujo.

Sarana-prasarana sudah disiapkan pihak sekolah. Para siswa juga wajib mengenakan masker selama di lingkungan sekolah. Sekolah juga menyediakan ruang isolasi. Tujuannya, sebagai ruang transit sementara bagi guru maupun siswa yang suhu tubuhnya di atas 37 derajat Celsius.

Terpisah, sebanyak 107 orang guru SMA sederajat di Kota Sukabumi menjalani tes swab atau tes usap Covid-19. Hal ini dalam rangka persiapan pelaksanaan sekolah tatap muka. 

''Guru yang sekolahnya lolos verifikasi tim gugus tugas penanganan Covid-19 di tes swab,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Kamis (20/8). Pada Rabu (19/8), ada sebanyak 105 orang guru yang sudah menjalani tes swab.

Mereka berasal dari sebanyak 15 sekolah SMA sederajat di Kota Sukabumi. Sekolah tersebut bagian dari 34 sekolah yang lolos verifikasi tim gugus tugas penanganan Covid-19 Kota Sukabumi.

Sebelumnya, sebanyak 34 sekolah tingkat SMA sederajat di Kota Sukabumi dinyatakan lolos verifikasi belajar tatap muka dari Gugus Tugas Covid-19. Selanjutnya, setelah lolos verifikasi, proses belajar tatap muka masih menunggu izin dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Menurut Fahmi, sambil menunggu izin dari provinsi, mulai Rabu (19/8) para guru di sekolah yang dinyatakan lolos verifikasi akan menjalani tes swab. Rencananya, sekolah bisa mulai tatap muka pada Selasa (18/8) kemarin, tetapi hal itu belum bisa dilakukan. “Intinya, kami masih menunggu izin dari provinsi sekolah tatap muka setelah proses verifikasi selesai,'' kata dia. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat