Teknologi 5G | Freepik

Inovasi

Mengintip Kejutan Teknologi di Masa Depan

Saat ini, kita tengah melangkah lebih jauh ke dalam sistem sensorik digital.

Kehadiran inovasi teknologi akan semakin canggih di masa-masa yang akan datang. Makin dekatnya kehadiran teknologi 5G, akan membuat teknologi tak lagi sebatas augmented reality (AR), virtual reality (VR), asisten virtual, atau kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). 

Pada Selasa (18/8), Ericsson menyampaikan hasil riset kuantitatif yang dilakukan secara daring pada penduduk di Jakarta, Singapura, Bangkok, Sydney, Delhi, Shanghai, Tokyo, London, Moskow, Stockholm, Mexico City, San Fransisco, New York, São Paulo, dan Johannesburg pada Oktober 2019. Laporan bertajuk 10 Hot Consumer Trends 2030 ini, lahir dari 500 responden dari setiap kota dengan total 7.608 responden. 

Head of Network Solutions Ericsson Indonesia, Ronni Nurmal mengungkapkan, berdasarkan Ericsson Research, prediksi kecanggihan teknologi di masa depan akan ditandai dengan kemampuan internet dalam merepresentasikan panca indra manusia. “Laporan ConsumerLab oleh Ericsson menyatakan, teknologi yang canggih akan memungkinkan internet yang sepenuhnya indrawi pada 2025,” ungkapnya. 

Kemampuan untuk berkomunikasi secara digital pun, Ronni melanjutkan, akan mungkin dilakukan melalui pikiran pada 2030. Menurutnya, saat ini kita tengah melangkah lebih jauh ke dalam sistem sensorik digital, dimana garis antara dunia digital dan dunia nyata akan benar-benar memudar.

Selain itu, ada pula tren teknologi lainnya, seperti pada 2030, teknologi diperirakan akan mmapu diatur untuk menanggapi pikiran manusia, bahkan membagikannya kepada orang lain. Otak manusia pun akan dapat bertindak sebagai interface dan membuat perangkat-perangkat seperti, //keyboard//, tetikus, dan game controller menjadi tidak berguna. Pengguna hanya perlu memikirkan suatu perintah, dan itu akan terjadi.

Selain itu, di masa depan, kita berharap dapat lebih mengendalikan bagaimana suara kita dapat diterjemahkan ke dalam bahasa apa pun. Ronni mengungkapkan, ada lebih dari 70 persen responden yang berharap untuk memiliki earphone yang mampu menerjemahkan bahasa secara otomatis dan sempurna.

Peluang Bisnis Pascacorona

photo
Komputasi awan - (Pixabay)

Dalam kurun waktu masa depan yang lebih dekat, situasi new normal diperkirakan akan memunculkan berbagai peluanng bisis baru. Alcatel-Lucent Enterprise (ALE), belum lama ini menggelar kegiatan Connex20 APAC Partner Virtual Series. 

Ini adalah kegiatan virtual pertama ALE untuk para partner yang menghadirkan kalangan eksekutif dari lebih dari 120 perusahaan. Selama tiga hari, para eksekutif ini saling berbagi mengenai cara terbaik dalam menjaga kelangsungan bisnis dan meningkatkan partisipasi pelanggan di era kenormalan baru. 

CEO Alcatel-Lucent Enterprise Jack Chen menjelaskan, pandemi memang telah mengubah cara masyarakat hidup, bekerja, bersenang-senang, dan bepergian. Di sisi lain, kondisi ini membantu perusahaan melihat nilai penting dari perangkat berbasis awan (cloud) dan kolaborasi. 

Kini, banyak perusahaan yang telah membangun tenaga kerja dengan lebih produktif meski tidak bekerja dari kantor. “Tranformasi digital seharusnya tak lagi sekadar menjadi pertimbangan tetapi menjadi jalur yang harus dilalui semua perusahaan secepat mungkin,” ujarnya.

Para peserta juga mengikuti diskusi panel yang menghadirkan perwakilan dari perusahaan, seperti DXC Technology, Exclusive Networks, dan iValue InfoSolutions. Pembahasan diskusi panel pun menekankan pada tantangan yang dihadapi dan peluang yang ada dari lingkungan bisnis dan kondisi ekonomi saat ini. 

Beberapa poin yang perlu diperhatikan perusahaan untuk terus menjaga peluang bisnis di masa mendatang, adalah dengan membekali karyawan dengan teknologi terbaru untuk mencari solusi bersama dengan pelanggan.

Selain itu, business acumen atau ketajaman bisnis untuk memanfaatkan peluang juga  mengharuskan perusahaan mampu menggabungkan IQ atau kecerdasan intelektual dengan EQ atau kecerdasan emosional dan TQ atau kecerdasan teknologi. 

 
Kecanggihan teknologi di masa depan akan ditandai dengan kemampuan internet dalam merepresentasikan panca indra manusia.
Ronni Nurmal, Head of Network Solutions Ericsson Indonesia
 
 

 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat