Ketua KPU Arief Budiman berpidato saat peluncuran gerakan klik serentak di Jakarta, Rabu (15/7). | ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Nasional

Akurasi DPT Pilkada Harus Dijaga

Masyarakat diminta berperan aktif dalam pencocokan dan penelitian data pemilih pilkada.

JAKARTA -- Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dukcapil Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh, meminta masyarakat berperan aktif dalam pelaksanaan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih Pilkada 2020. Komisi Pemilihan Umum (KPU) melaksanakan coklit serentak 15 Juli-13 Agustus 2020 dengan mendatangi langsung pemilih. 

"Kita berharap betul masyarakat berperan serta aktif karena keaktifan masyarakat adalah kunci untuk akurasi DPT," ujar Zudan saat menghadiri acara peluncuran Gerakan Klik Serentak dan Gerakan Coklit Serentak oleh KPU, Rabu (15/7).

Ratusan ribu petugas yang melaksanakan coklit harus dibekali alat pelindung diri (APD) dan mematuhi protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. Menurut Zudan, masyarakat juga perlu berperan aktif menerapkan protokol kesehatan.

Terutama bagi seluruh kepala daerah di 270 daerah yang menggelar pilkada. Yakni, terdiri dari sembilan provinsi (48 kabupaten/kota), 224 kabupaten, dan 37 kota provinsi. Daerah ini harus mendukung penuh proses coklit di tengah pandemi Covid-19.

Dengan demikian, ia berharap, melalui coklit dapat dicapai daftar pemilih tetap (DPT) yang akurat dan valid. "Karena apa pun di dalam sistem pemilihan yang langsung seperti ini Daftar Pemilih Tetap nanti adalah salah satu kunci keberhasilan penyelenggaraan pemilihan," tegas Zudan.

Ia menuturkan, Kemendagri telah memberikan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) sebanyak 105.396.460 orang. Kemudian, Kemendagri juga menyerahkan data pemilih tambahan berupa data pemilih pemula sebanyak 456.256 jiwa. Dengan demikian, total DP4 untuk Pilkada 2020 mencapai 105.852.716 jiwa. 

KPU meluncurkan Gerakan Klik Serentak yang menjadi bagian dalam proses coklit data pemilih Pilkada 2020 mulai 15 Juli sampai 13 Agustus. Masyarakat dapat mengecek datanya dalam daftar pemilih melalui situs resmi www.lindungihakpilihmu.kpu.go.id mulai Rabu (15/7). Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, jika ada perbaikan data, maka KPU akan melakukan penetapan DPS Hasil Perbaikan. 

Gerakan Klik Serentak ini dilakukan sebelum Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) memulai proses coklit dengan cara mendatangi langsung para pemilih dari rumah ke rumah. Gerakan coklit serentak akan diikuti oleh 21.210 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), 140.241 Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan 300.017 PPDP di 309 kabupaten/kota, yang tersebar di 270 daerah pemilihan.

Diserang

Sebelumnya, KPU telah melakukan sinkronisasi DP4 dengan DPT pemilihan terakhir. DP4 sebanyak 105.396.460 orang yang terdiri dari laki-laki 52.778.939 orang dan perempuan 52.617.521 orang. Kemudian, DPT pada Pemilu 2019 lalu mencapai 101.613.980 dengan rincian laki-laki 50.835.758 orang dan perempuan 50.778.222 orang. Sementara itu, KPU telah memadankan data pemilih baik itu DP4 maupun DPT terakhir. 

photo
Ketua KPU RI Arief Budiman (dua kiri) bersama Ketua Bawaslu Abhan (dua kanan) dan Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh (tengah) hadir pada acara peluncuran gerakan Klik Serentak di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (15/7). - (Republika/Prayogi)

Data yang sudah padan atau cocok di DP4 sebanyak 99.246.222 pemilih dan sisanya yang belum padan sebesar 6.150.238 pemilih. Sedangkan, data yang sudah padan di DPT terakhir sebanyak 96.035.292 orang dan sisanya yang belum padan sebesar 5.578.688 orang.

Namun, akibat penundaan tahapan pilkada sejak Maret lalu, Kemendagri kemudian menyerahkan data pemilih tambahan untuk DP4 berupa data pemilih pemula sebanyak 456.256 jiwa. Dengan demikian, total DP4 untuk Pilkada 2020 mencapai 105.852.716 jiwa.

Arief mengaku, minat publik terhadap situs lindungihakpilihmu.kpu.go.id sangat luar biasa. Bahkan, situs tersebut sudah mulai diserang pihak tidak bertanggung jawab sejak alamat situsnya dipublikasikan Selasa (14/7) malam.

"Sejak tadi malam web ini sudah mulai diserang, dan ternyata terus meningkat sampai hari ini. Saya sampai dengan tadi pagi masih berharap masih bisa dilakukan dialog, dialog langsung dengan daerah, tapi hari ini makin tinggi ya, apa namanya kuantitas serangannya makin tinggi," kata Arief. Namun, KPU mengeklaim, serangan itu tidak merusak sistem aplikasinya, tetapi hanya membuat kinerja situs tersebut lambat. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat