Warga berolahraga saat Hari Bebas Kedaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di Jalan Gajah Mada, Jakarta, Ahad (28/6). Pemprov DKI Jakarta menggelar HBKB di 32 lokasi baru untuk menggantikan HBKB yang ditiadakan di jalan Sudirman-Thamrin dengan ala | Prayogi/Republika

Jakarta

Gumpalan Busa Jadi ‘Hiburan’ Warga HBKB

Masyarakat tertarik untuk sama-sama berolahraga dan beraktivitas di area HBKB.

 

Gumpalan busa serupa salju menjadi pemandangan unik peserta Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di kawasan Kanal Banjir Timur (KBT), Duren Sawit, Jakarta Timur, Ahad (28/6) pagi. Warga pun banyak yang mengabadikan momen tersebut.

"Mirip-mirip salju sih. Sepertinya ini limbah, tapi unik sih kalau difoto, sekilas seperti salju," tutur warga sekitar Rahma (30 tahun) di jembatan pintu air KBT.

Sejumlah peserta HBKB yang selesai berolahraga di jalur sepeda KBT memilih berkerumun di dekat pintu air untuk menyaksikan pemandangan busa putih yang menutupi permukaan air sungai. Mereka ada yang berfoto dan membuat video dari jembatan pintu air serta bantaran yang berdekatan dengan posisi busa.

Operator alat berat pintu air KBT, Parlina Manulu, mengatakan, situasi itu kerap muncul pada saat kemarau, tapi belum diketahui sumbernya. "Terjadi setiap hari, ini sudah lima hari," ujar Parlina.

Gumpalan busa tersebut kerap muncul saat petugas bendung melakukan penutupan pintu. "Kalau penyebabnya, kurang tahu. Kalau airnya mengalir, situasinya biasa, normal saja, tidak ada busa begini," kata dia.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih menyatakan, gumpalan busa putih di permukaan air Sungai KBT karena endapan detergen limbah rumah tangga yang terangkat turbulensi arus.

"Fenomena turbulensi aliran akibat ketinggian yang berbeda dari sisi yang berlawanan dan dipicu oleh penutupan Pintu Air Weir 1 Malaka Sari," kata Andono.

Andono mengatakan, sejak Selasa (23/6) Pintu Air Weir 1 Malaka Sari ditutup oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) dalam rangka pengurasan air di kawasan KBT. Penutupan pintu air dari kawasan hulu KBT itu dilakukan secara rutin dan berkala oleh pihak BBWSCC dalam rangka perawatan sungai.

photo
Warga berolahraga saat Hari Bebas Kedaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di Jalan Gajah Mada, Jakarta, Ahad (28/6). Pemprov DKI Jakarta menggelar HBKB di 32 lokasi baru untuk menggantikan HBKB yang ditiadakan di jalan Sudirman-Thamrin dengan alasan menghindari terjadinya krumunan warga untuk mencegah penyebaran Covid-19 - (Prayogi/Republika)

Saat pintu air dibuka, kata Andono, aliran dipompa untuk pembilasan (flushing) sehingga terjadi turbulensi yang menyebabkan timbulnya busa. "Penutupan pintu air menimbulkan arus dari arah berlawanan sehingga aliran mengalami pergerakan yang kuat hingga detergen yang terendap cukup lama di dasar, naik ke permukaan," ujar dia.

Andono mengatakan, masyarakat di sekitar bantaran sungai masih banyak yang menggunakan detergen keras untuk mencuci di rumah, bisnis cuci kendaraan, hingga mencuci pakaian. Sumber air KBT berasal dari Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Jati Kramat, dan beberapa saluran air penghubung yang melintas di Jatinegara dan Duren Sawit.

"Memang berasal dari buangan limbah masyarakat yang banyak mengandung detergen keras," kata dia.

Detergen berkategori keras akan memproduksi banyak busa karena kandungan Metilen Blue Active Surfactan (MBAS). Detergen jenis itu disebut Andono kurang ramah bagi lingkungan sebab berpotensi merusak ekosistem sungai.

"Padahal, banyaknya busa tidak menjadi patokan hasil pencucian bisa lebih bersih. Sebaiknya masyarakat menggunakan detergen lembut yang lebih ramah lingkungan," kata dia.

Andono memastikan, busa tersebut akan hilang dengan sendirinya. Guna mengantisipasi terulangnya peristiwa itu, Dinas LH DKI Jakarta mengintensifkan sosialisasi dan penegakan hukum.

"Kita intensifkan sosialisasi serta penegakan hukum oleh Bidang Penaatan dan Penegakan Hukum DLH terhadap pelaku usaha cucian kendaraan dan pakaian di sepanjang BKT yang mengalirkan limbah ke badan air tanpa pengolahan," kata dia menambahkan.

Secara bertahap, Pemprov DKI Jakarta akan membangun Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik (SPALD) yang bertujuan menghasilkan olahan berupa air yang memenuhi baku mutu air limbah yang dapat dibuang ke badan air dengan aman.

photo
Warga berolahraga saat Hari Bebas Kedaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di Jalan Gajah Mada, Jakarta, Ahad (28/6). Pemprov DKI Jakarta menggelar HBKB di 32 lokasi baru untuk menggantikan HBKB yang ditiadakan di jalan Sudirman-Thamrin dengan alasan menghindari terjadinya krumunan warga untuk mencegah penyebaran Covid-19 - (Republika/Prayogi)

 

Dijaga

Sementara itu, sebanyak 500 personel dari Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya disiagakan untuk menjaga HBKB di 32 lokasi di Jakarta pada Ahad (28/6). "Mereka bergabung bersama petugas Dishub dan Satpol PP DKI di 32 titik berlangsung jam 06.00-09.00 WIB," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Sambodo Purnomo Yogo.

Menurut Sambodo, jumlah tersebut telah disepakati bersama dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta pada rapat koordinasi Jumat (26/6). Sambodo mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker sebelum melakukan kegiatan olahraga di lokasi HBKB. "Kalau tidak, maka tidak boleh masuk area HBKB," kata Sambodo.

Pihaknya akan menyiapkan masker jika ditemukan pengunjung yang lupa menggunakan masker sebagai bagian dari protokol kesehatan. "Nanti disiapkan masker oleh petugas (Kepolisian)," ujar Sambodo.

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat