Menteri Agama Fachrul Razi menyampaikan permintaan maaf kepada Komisi VIII DPR terkait penyampaiannya kepada publik soal pembatalan pemberangkatan Haji 2020. | MUHAMMAD ADIMAJA/ANTARA FOTO

Tajuk

Haji Terbatas 2020

Calon jamaah haji bisa lebih fokus mematangkan persiapan untuk berangkat pada tahun depan.

Kerajaan Arab Saudi mengumumkan tetap akan melaksanakan ibadah haji 1441 Hijriyah. Kendati demikian, jumlah jamaah yang diperbolehkan untuk berangkat haji tahun 2020 ini sangat terbatas. Ibadah haji tahun ini hanya diperuntukkan bagi jamaah yang sudah berada di Arab Saudi.

 Keputusan tersebut menjawab pertanyaan calon jamaah haji  seluruh dunia. Selama ini calon jamaah haji masih menunggu   keputusan Arab Saudi, apakah akan menyelenggarakan ibadah haji tahun 2020  atau tidak, sebagai dampak wabah Covid-19.

Calon jamaah haji Indonesia pun mendapat kepastian final soal jadi atau tidaknya berangkat haji tahun ini. Pemerintah Indonesia sebelumnya sudah mengumumkan pembatalan  pengiriman calon jamaah haji asal Indonesia dengan alasan kesehatan akibat penyebaran Covid-19. Namun, banyak calon jamaah haji yang masih berharap terjadi perubahan kebijakan. Berharap pihak Arab Saudi membuka keran bagi jamaah di luar negaranya. Dan berharap Indonesia akan mengubah keputusannya. Tapi, harapan itu tak terwujud.

Tahun ini ada sekitar 221 ribu calon jamaah haji asal Indonesia  yang sedianya berangkat ke Tanah Suci. Mereka terdiri atas  203.320 orang calon jamaah haji dengan kuota haji reguler dan 17.680 orang terdaftar dengan kuota haji khusus.

Keputusan pembatasan jamaah haji tahun 2020 diambil pihak Arab Saudi karena hingga saat ini, kasus Covid-19 di negara itu belum juga mereda. Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengungkapkan, keputusan itu diambil guna memastikan pelaksanaan ibadah haji tetap aman. Di sisi lain, Kerajaan Arab Saudi pun akan memantau semua tindakan pencegahan dan penerapan protokol jaga jarak sosial guna mencegah adanya penularan Covid-19 di kalangan jamaah.

Menurut data dari Worldometer, hingga Selasa (23/6), jumlah kasus positif di Arab Saudi mencapai 161 ribu orang. Covid-19 sudah merenggut 1.307 nyawa di negara tersebut.

Kini situasi kenormalan baru sudah mulai diberlakukan di Arab Saudi. Kebijakan lockdown di seluruh kota di Arab Saudi dibuka kembali pada 21 Juni lalu, termasuk Kota Makkah dan Madinah. Kendati demikian, bandara dan pelabuhan laut serta akses darat dari mana pun negara ke Arab Saudi masih ditutup.

 
Calon jamaah haji bisa  lebih fokus mematangkan persiapan untuk berangkat pada tahun depan.
 
 

Kita menilai keputusan yang diambil Kerajaan Arab Saudi sangat rasional. Kita memaklumi jika Arab Saudi akhirnya memutuskan untuk membatasi jamaah haji bagi orang yang sudah bermukim di negara tersebut. Dengan belum adanya tanda-tanda meredanya pandemi Covid-19 di Arab Saudi dan seluruh dunia, akan sangat riskan jika haji tetap digelar secara normal.

Jamaah haji datang dari seluruh penjuru dunia. Tak kurang dari 2 juta orang secara bersama-sama berkumpul di Tanah Suci pada saat pelaksanaan haji. Jika tetap digelar secara normal, sangat mustahil bisa menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat. Walaupun belum tentu terjadi penularan massal Covid-19 nantinya, risiko penularan dalam jumlah besar itu ada.

Bagi calon jamaah haji, keputusan Kerajaan Arab Saudi tentang pembatasan jamaah ini tentu mengecewakan. Tapi paling tidak, saat ini calon jamaah sudah mendapat kepastian. Tidak lagi berharap-harap akan terjadi perubahan. Calon jamaah haji bisa  lebih fokus mematangkan persiapan untuk berangkat pada tahun depan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat