Gerhana matahari cincin sebagian terlihat dari New Delhi, India, Ahad (21/6). | EPA-EFE/DIVYAKANT SOLANKI

Kabar Utama

'Gerhana Pengingat Bagi Umat' 

Gerhana matahari ini juga peringatan dari Allah SWT agar kita selalu memohon perlindungan.

OLEH FEBRIAN FACHRI, LILIS SRI HANDAYANI 

Gerhana matahari kemarin terlihat di sejumlah wilayah Indonesia meski hanya sebagian. Fenomena alam yang terjadi pada Ahad (21/6) sore ini pun disambut umat Islam dengan melaksanakan shalat Kusuf berjamaah. 

Di Sumatra Barat (Sumbar), shalat sunah Kusuf salah satunya digelar di Masjid Raya Sumbar di Kota Padang dan diikuti ratusan jamaah. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang Buya Duski Samad mengatakan, fenomena gerhana matahari menjadi momen pembelajaran bagi umat manusia. 

Ia mengatakan, gerhana matahari merupakan pengingat bagi umat manusia bahwa sebegitu rapinya Allah SWT mengatur keseimbangan alam semesta. Ia pun berharap agar fenomena gerhana matahari dapat menambah akidah dan keimanan manusia kepada Allah SWT.

"Gerhana merupakan pengingat buat manusia. Gerhana sudah ada sejak dunia ini diciptakan. Dan dunia ini kita hidup dalam aturan yang sangat baik diberikan Allah," kata Buya Duski Samad saat menjadi khatib seusai melaksanakan shalat sunah Kusuf di Masjid Raya Sumbar, Ahad (21/6).

photo
Umat islam melaksanakan shalat gerhana matahari dengan menerapkan protokol kesehatan di Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Ahad (21/6).  - (BAYU PRATAMA S/ANTARA FOTO)

Buya Duski menambahkan, manusia harus belajar banyak dari fenomena gerhana bahwa Allah SWT menciptakan segala sesuatu dengan teratur dan seimbang. Menurut dia, manusia juga harus seimbang dalam menjalani kehidupan sehari-hari, teratur, dan tidak melakukan hal-hal yang merusak tatanan dan norma yang berlaku. "Baik itu norma agama maupun aturan hukum."

Sebelum pelaksanaan shalat Kusuf, Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatra Barat melakukan pemantauan gerhana matahari cincin di halaman Masjid Raya Sumbar. Pemantauan dilaksanakan sejak pukul 14.03 WIB. Pengembang dan Penyuluh Syaruah Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kemenag Sumbar Ihsanul Fikri mengatakan, proses pemantauan gerhana matahari cincin dari halaman Masjid Raya Sumbar tidak bagus karena cuaca berawan tebal.

"Setelah kami lakukan observasi dengan teleskop, kami tidak bisa melakukan dokumentasi gerhana matahari karena tertutup awan tebal," kata Ihsanul kepada Republika.

Ihsanul menyebut kontak gerhana matahari dimulai pukul 14.03 WIB. Puncak kontak antara cahaya matahari dan bulan ini terjadi pada 14.47 WIB dan berakhir pada 15.35 WIB.

Di Jawa Barat, shalat Kusuf turut digelar di Masjid Agung Indramayu. Pelaksanaan shalat Kusuf dilakukan dengan tetap menerapkan protokol pencegahan penyebaran Covid-19. 

photo
Sejumlah mahasiswi Ilmu Falak Jurusan Astronomi Islam Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN)mengamati Gerhana Matahari Cincin (GMC) sebagian dengan mengunakan kaca mata Solar eclipse glasses di Lhokseumawe, Aceh, Ahad (21/6). - (ANTARA FOTO/RAHMAD)

Shalat sunah gerhana dilakukan setelah shalat Ashar berjamaah. Sebagaimana pelaksanaan ibadah shalat lainnya di masjid tersebut, para jamaah diwajibkan memakai masker sebelum memasuki masjid. Shaf mereka pun berjarak.

Dalam khutbahnya, Ustaz Taufik Hidayah selaku khatib mengajak para jamaah untuk mensyukuri nikmat dari Allah SWT. Dia menyatakan, Allah SWT telah menciptakan segala sesuatu dan mengatur alam semesta dengan sempurna, tanpa kekurangan sedikit pun.

"Allah SWT menakdirkan gerhana ini, walau (terjadinya hanya) sebentar, termasuk ke dalam ayat-ayat Allah SWT dan salah satu tanda kekuasaan-Nya," ujar Taufik.

Taufik pun mengajak para jamaah untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta memperbanyak amal ibadah dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa iman dan takwa, kata dia, manusia hanya seperti debu-debu yang beterbangan.

"Gerhana matahari ini juga peringatan dari Allah SWT agar kita bertaubat dan selalu memohon perlindungan Allah SWT dari segala bencana," ujar Taufik.

Kabupaten Indramayu menjadi satu-satunya daerah di Jawa Barat yang mengalami gerhana matahari cincin berupa gerhana matahari sebagian, Ahad (21/6). Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, menjelaskan, di Kabupaten Indramayu, gerhana tersebut dimulai pada pukul 15.11.WIB. Sedangkan, puncak gerhana terjadi pada pukul 15.14. WIB dan berakhir pada pukul 15.16 WIB. "Durasi gerhana yang teramati di Indramayu adalah 4 menit 54,8 detik," kata Faiz. 

photo
Fenomena alam gerhana matahari sebagian yang diabadikan di Banda Aceh, Aceh, Ahad (21/6/2020). Awal kontak gerhana di wilayah Aceh terjadi pukul 13 - (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Faiz menjelaskan, gerhana matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bulan sehingga tidak semuanya sampai ke bumi. Sedangkan, gerhana matahari cincin terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris dan pada saat itu piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada piringan matahari. Akibatnya, saat puncak gerhana, matahari akan tampak seperti cincin. Yaitu, gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya. 

Di daerah lain, warga Kota Palu, Sulawesi Tengah, berbondong-bondong menyaksikan gerhana matahari cincin pada Ahad. Namun, sayangnya, di Kota Palu puncak gerhana matahari cincin tidak dapat terlihat jelas karena tertutup awan tebal. Bahkan, sebagian besar wilayah Kota Palu diguyur hujan dengan intensitas sedang.

Kendati demikian, hal tersebut tidak memupuskan semangat warga dalam menyambut gerhana matahari cincin. Untuk melihat gerhana ini, warga menyediakan alat bantu penglihatan agar bisa melihat gerhana secara langsung. 

''Tadi kelihatan, tapi sekarang matahari tertutup awan tebal. Jadi tidak bisa kita lihat. Semoga ada terbuka sedikit sebentar,'' kata Josua Marunduh, salah satu warga Palu.

Hasil analisis BMKG Geofisika Palu, gerhana matahari cincin terjadi sekitar dua jam lamanya dimulai dari pukul 15.30 WITA hingga 17.30 WITA. Kepala Seksi Dana dan Informasi BMKG Geofisika Palu Hendrik Leopatty mengungkapkan, BMKG tetap melakukan pemantauan di menara pantau hilal di Desa Marana, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.

''Kondisi cuaca pada awal pengamatan gerimis. Pukul 16.33 WITA sudah mulai hujan hujan deras. Namun, tidak menyurutkan kami untuk melakukan pemantauan," kata Hendrik.

Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Rhorom Priyatikanto mengatakan, Indonesia diperkirakan dapat menyaksikan penuh gerhana matahari cincin pada 2031. Peneliti astronomi dan astrofisika pada Pusat Sains Antariksa Lapan, Rhorom, menuturkan, dalam dua dekade mendatang, yakni periode 2021-2040, gerhana matahari cincin lebih sering terjadi di sekitar Amerika Latin.

Adapun pada Ahad kemarin, Indonesia hanya bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian sekitar pukul 15.00 WIB. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat