Peserta mengikuti Workshop Series Digital Journalistic Republika di Jakarta, Rabu (17/6). Materi pertama yang diulas yakni Teknik Menulis di Media Online bersama Redaktur Republika.co.id Karta Raharja Ucu dan Yudha Manggala Putra sebagai moderator. | Edwin Dwi Putranto/Republika

Pendidikan

Republika-LPS Gelar Pelatihan Jurnalistik

Pelatihan jurnalistik Republika dengan LPS ini agar publik melek informasi.

JAKARTA -- Republika Media Mandiri bekerja sama dengan Lembaga Penjamin Simpanan menggelar pelatihan jurnalistik secara terbuka mulai Rabu (17/6). Peminpin Redaksi Republika Irfan Junaidi menuturkan, selama ini acara pelatihan jurnalistik dilakukan secara tatap muka. Namun, di tengah pandemi Covid-19, pelatihan harus dilakukan secara daring.

Irfan mengatakan, salah satu tujuan pelatihan jurnalistik antara Republika dengan LPS adalah membuat konsumen melek informasi terhadap konten-konten yang disajikan media. Terlebih, produk jurnalistik daring kian merebak dan Republika.co.id menjadi bagian dari dinamika dan perjalanan media daring di Indonesia.

"Acara pelatihan seperti ini sebenarnya adalah bagian yang tidak terpisahkan dari dinamika dan perjalanan Republika selama ini. Kami memang punya program khusus untuk sharing supaya konsumen informasi lebih awereness terkait konten yang disajikan," tutur Irfan membuka pelatihan jurnalistik Republika bekerja sama dengan LPS, Rabu (17/6).

Ia menambahkan, banyaknya berita bohong merupakan akibat dari tidak adanya kesadaran konsumen terkait dengan konten yang disajikan. Diharapkan, melalui pelatihan ini, peserta bisa menciptakan produk informasi yang valid dan benar. Sebab, jika informasi sudah masuk dalam dunia digital, informasi bukan hanya dikonsumsi pencipta produk, melainkan juga masyarakat luas.

Irfan berharap, peserta mampu menyajikan berita yang benar, bukan berita bohong atau hoaksdan sesuai kaidah jurnalistik. Rencananya, pelatihan digelar selama tiga hari mulai Rabu (17/6). Selama pelatihan, ada banyak materi yang akan didapatkan peserta.

Mulai dari pemahaman soal apa itu berita, bagaimana membuat berita yang menarik, cepat, penting, dan bernilai bagi khalayak. Serta praktik langsung mengenai penulisan membuat berita. Yakni, dengan berpedoman pada kaidah jurnalistik yang benar.

Sementara, Head of Public Relations LPS Haydin Haritzon mengakui, sebagai insan yang berhubungan dengan media dan konten berita, pihaknya menegaskan pentingnya memahami media. Terlebih, LPS memang harus bermitra dengan media sebagai penyambung lidah untuk informasi yang layak diberikan kepada masyarakat.

Haydin mengakui, selama ini dirinya memang berhubungan dengan banyak sekali media. "Ketika teman-teman Republika menghubungi ada acara jurnalistik, wah kita excited banget. Karena saya kepala divisi kehumasan di LPS sehingga memang kesehariannya dan job desk-nya menjalin hubungan dengan media," ujarnya. n rahayu marini hakim

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat