Penampakan Gaepung-gun county di sisi Korea Utara Zona Demiliterisasi DMZ, dilihat dari Odusandi Paju, Gyeonggi-do, Korea Selatan, Rabu (17/6). | EPA-EFE/JEON HEON-KYUN

Internasional

Korut Bakal Kerahkan Pasukan ke Perbatasan Korsel

Presiden Korsel hendak mengirim utusan khusus kepada pemimpin tertinggi Korut.

 

PYONGYANG — Korea Utara (Korut) mengatakan akan mengerahkan kembali pasukannya ke wilayah perbatasan Kaesong dan Gunung Kumgang. Korut mengatakan telah mempelajari rencana aksi untuk kembali memasuki Zona Demiliterisasi (DMZ) dan mengubah garis depan menjadi benteng.

“Satuan-satuan dari tingkat resimen dan subunit daya tembak yang diperlukan dengan misi pertahanan akan dikerahkan di kawasan wisata Gunung Kumgang dan kawasan industri Kaesong,” kata seorang juru bicara Staf Umum Tentara Rakyat Korea dalam sebuah pernyataan pada Rabu (17/6), dikutip laman kantor berita Korea Selatan (Korsel), Yonhap.

Gunung Kumgang dan Kaesong merupakan dua simbol utama rekonsiliasi antar-Korea. Selain mengerahkan pasukan, Korut pun akan mendirikan kembali pos-pos penjagaan di DMZ.

“Pos-pos polisi sipil yang telah ditarik dari Zona Demiliterisasi di bawah perjanjian Utara-Selatan di bidang militer akan dibentuk lagi untuk memperkuat penjaga di garis depan,” ujar juru bicara staf umum Tentara Rakyat Korea.

Dalam laporan terpisah, kantor berita Korut, yakni Korean Central News Agency atau KCNA, mengatakan Presiden Korsel Moon Jae-in hendak mengirim utusan khusus kepada pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un. Dua utusan yang direncanakan adalah penasihat keamanan nasional, Chung Eui-yong, dan kepada intelijen Suh Hoon. Namun, tawaran tersebut segera ditolak adik perempuan Kim Jong-un yang juga wakil direktur pertama dari Komite Sentra Partai Buruh Korea, Kim Yo-jong. 

photo
Warga menyaksikan siaran televisi terkait konflik Korea Utara-Korea Selatan di kiosnya tak jauh dari Zona Demiliterisasi di Paju, Gyeonggi-do, Korea Selatan (Rabu (17/6). - (EPA-EFE/JEON HEON-KYUN)

“Moon sangat suka mengirim utusan khusus untuk mengatasi krisis dan sering mengajukan proposal tak masuk akal. Namun, dia harus memahami dengan jelas bahwa trik seperti itu tidak akan lagi bekerja pada kami,” kata Kim Yo-jong.

"Solusi untuk krisis saat ini antara Utara dan Selatan yang disebabkan oleh ketidakmampuan dan tidak bertanggung jawab pihak berwenang Korea Selatan adalah tidak mungkin dan itu dapat dihentikan hanya ketika ada harga yang pantas dibayarkan," ujar laporan KCNA.

Dalam pidato pada Senin, yang menandai peringatan 20 tahun Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) antar-Korea pertama, Moon menyatakan penyesalannya terhadap hubungan Korut-AS serta hubungan antar-Korea yang belum mencapai kemajuan seperti yang diharapkan. Namun, dia meminta Pyongyang untuk mempertahankan kesepakatan damai dan kembali berdialog.

Korut telah menghancurkan kantor penghubung antar-Korea yang terletak di Kaesong pada Selasa (16/6). Hal itu dilakukan karena Pyongyang menilai Seoul telah gagal menghentikan para aktivis anti-Korut, termasuk di dalamnya pembelot, untuk tidak menerbangkan selebaran yang mengkritik tajam rezim pemerintahan Korut.

Para aktivis anti-Korut dan pembelot memang kerap menerbangkan selebaran semacam itu menggunakan balon dari wilayah perbatasan. Korut menilai aksi demikian melanggar perjanjian antar-Korea. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat