Pohon apel di Druze yang di bawah kontrol Israel, di Dataran Tinggi Golan berbatasan dengan Suriah, 10 September 2019 . | AP

Internasional

‘Ramat Trump’ di Golan Siap Dibangun

Permukiman Ramat Trump akan berisi perumahan untuk 300 keluarga Yahudi.

 

YERUSALEM -- Kabinet Israel, Ahad (14/6), menyetujui rencana pembangunan permukiman baru di Dataran Tinggi Golan. Permukiman baru ini akan dinamai Ramat Trump, mengikuti nama Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Menteri Permukiman Israel Tzipi Hotovely menuliskan di akun Facebook bahwa kementeriannya akan memulai persiapan pembangunan Ramat Trump. Dalam bahasa Ibrani, Ramat Trump berarti `Trump Heights' atau Dataran Tinggi Trump. Permukiman itu akan berisi perumahan untuk 300 keluarga.

Dalam sidang kabinet pada Ahad, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, Israel akan memulai langkah praktis untuk membangun komunitas Ramat Trump di Dataran Tinggi Golan, kedaulatan Israel yang diakui Presiden Trump.

Pengumuman pada Ahad ini bertepatan dengan hari ulang tahun Trump. Namun, tidak jelas apakah kedua hal itu terkait.

Menurut media Israel, rencana pembangunan permukiman ini akan menghabiskan biaya 8 juta shekel atau sekitar 2,3 juta dolar AS. Proyek ini sebelumnya sudah diumumkan Netanyahu sejak tahun lalu.

Israel merebut Golan dari Suriah dalam Perang 1967, lalu menganeksasi wilayah itu pada 1981. Sebagian besar komunitas internasional menilai aneksasi dan permukiman di Golan sebagai hal ilegal dari sudut pandang hukum internasional.

photo
Bendera Amerika Serikat dan Israel menghiasi jalanan di permukiman Israel di Bruchim-Kela Alon, di Dataran Tinggi Golan, 14 Juni 2019. Israel sedang menyiapkan permukiman Ramat Trump. Ramat Trump akan berisi perumahan untuk 300 keluarga Yahudi - (EPA)

Namun, Trump menandatangani perintah eksekutif pada Maret 2019 yang isinya mengakui bentangan lembah dan gunung yang subur ini sebagai wilayah Israel. Pengakuan ini diberikan saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berkunjung ke Washington, AS, menjelang pemilihan umum di Israel. Keputusan Trump ini menjadi salah satu manuver diplomatik yang mendapat sambutan meriah di Israel.

Pada Juni 2019, Netanyahu menggelar sidang kabinet di kota kecil di Qela. Sidang digelar untuk memutuskan penamaan baru Qela sebagai bentuk penghargaan kepada Trump karena mengakui Golan sebagai wilayah kedaulatan Israel.

Qela hanya memiliki kurang dari 300 warga. Kawasan yang semula bernama Bruchim ini akan disahkan menjadi Dataran Tinggi Trump.

Israel sudah membangun puluhan permukiman di Golan selama bertahun-tahun. Berdasarkan data 2019, ada sekitar 26 ribu warga Yahudi Israel yang tinggal di sana. Warga Arab yang tinggal di sana jumlahnya yang kurang lebih sama. Sebagian besar dari warga Arab tersebut adalah sekte Druze, yang termasuk dalam kelompok Syiah.

photo
Pada foto bertanggal 10 September 2019 ini, petani dari Druze bernama Noraldeen Masoud tampak sedang bekerja di lahan kebun yang di bawah kontrol Israel di Dataran Tinggi Golan dekat dengan perbatasan Suriah - (AP)

Sidang PBB

Utusan Tetap Palestina untuk PBB Riyad Mansour mengatakan Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan tingkat menteri luar negeri untuk membahas rencana pencaplokan atau aneksasi Israel atas Tepi Barat. Kegiatan itu dijadwalkan diselenggarakan pada 24 Juni.

Dalam wawancara dengan radio Voice of Palestine pada Ahad, Mansour mengungkapkan undangan terkait pertemuan itu telah disebar ke menteri luar negeri berbagai negara, termasuk anggota Gerakan Non-Blok dan Liga Arab.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kemungkinan turut menghadiri pertemuan tersebut. Mansour berharap Dewan Keamanan PBB akan memikul tanggung jawabnya dan menuntut Israel menghentikan semua kegiatan pembangunan permukiman di wilayah Palestina yang diduduki serta menghentikan rencana aneksasi. Israel telah menyatakan pendirian negara Palestina tidak ada dalam proses aneksasi itu.

Sementara, Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Saeb Erekat kembali memperingatkan Israel tentang rencananya mencaplok sebagian wilayah Tepi Barat dan Lembah Yordan.

"Aneksasi berarti penghancuran Otoritas Palestina dan ini akan menjadi akhir solusi melalui negosiasi," kata Erekat dalam sebuah konferensi virtual dengan para jurnalis asing pada Ahad (14/6), dikutip laman kantor berita Palestina WAFA.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat