Pembelajaran jarak jauh | Pixabay

Inovasi

Tingkatkan Kemampuan Diri di Kala Pandemi

Pandemi bukan hambatan untuk terus belajar. 

Saat ini, Indonesia masih menghadapi tantangan digital skills gap, dimana kebutuhan tenaga kerja ahli dalam bidang digital masih belum tercukupi.  Laporan World Bank pada 2016 mencatat, saat ini Indonesia mengalami kekurangan tenaga kerja semi terampil dan terampil sebesar sembilan juta orang dalam 15 tahun. 

Artinya, rata-rata Indonesia harus menghasilkan talenta digital sejumlah 600 ribu orang setiap tahun untuk dapat memenuhi kebutuhan yang ada. Oleh karena itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Johnny G Plate mengungkapkan, Kominfo berupaya membekali tenaga kerja di Indonesia dengan Program Stimulus Pelatihan Digital Talent Scholarship (DTS) 2020.

 
Kita saat ini sangat membutuhkan beberapa jenis hard skills untuk menghadapi revolusi industri 4.0, seperti big data analytics, artificial intelligence, cybersecurity, cloud computing, internet of things, dan machine learning.
Johnny G Plate
Menteri Komunikasi dan Informatika
 
 

Selain keahlian dalam bentuk hard skills, Johnny menambahkan, setiap talenta digital juga harus dilengkapi soft-skill yaitu 21st Century Skills. “Saya menyebutnya sebagai 4C, yakni critical thinking, creativity, collaboration, dan communication. Kombinasi dari kecakapan-kecakapan inilah yang paling dibutuhkan untuk akselerasi transformasi digital menuju digital society Indonesia,” jelasnya.

Guna menyiapkan kebutuhan SDM tersebut, Kementerian Kominfo menyelenggarakan program “stimulus” DTS. Program ini telah terlaksana sejak 2018 dengan 1.000 peserta. Kemudian, di 2019, Kemkominfo memperbesar kesempatan dengan memberikan kepada 25 ribu peserta dengan 22 tema pelatihan. “Program ini ditujukan untuk memfasilitasi para peserta melakukan peningkatan kecakapan yang telah dimiliki dan re-skilling atau pelatihan kecakapan baru,” paparnya.

Pada masa pandemi ini, Kemkominfo fokus melaksanakan Online Academy yang ditujukan untuk 50 ribu peserta. Dalam pelaksanaannya, Kemkominfo juga bekerja sama dengan Global Technology Company, usaha rintisan lokal, dan asosiasi profesi.

Dalam angkatan 2 Online Academy DTS 2020,  terdapat beberapa tema, antara lain, android developer, iOS developer, augmented Rrality, associate cloud engineer, dan digital skills.

Teruskan Program Belajar

photo
Webinar XL Future Leaders - (Dok XL Axiata)

Dalam sembilan tahun terakhir, XL Axiata terus menggelar program beasiswa XL Future Leader (XLFL) untuk mahasiswa tingkat pertama dan kedua. Program ini difokuskan pada tiga area kompetensi yang dibutuhkan peserta untuk dapat berkiprah di tingkat global.

Di tengah pandemi Covid-19, XL masih tetap menggelar program ini dengan sosialisasi secara virtual bagi para pesertanya di seluruh Indonesia. Akhir pekan lalu, XL menggelar acara seminar e-Youth Townhal untuk membekali mahasiswa para peminat yang berasal dari kawasan Indonesia timur, seperti Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara Timur. 

Group Head Corporate Communication XL Axiata, Tri Wahyuningsih, menjelaskan, tingkat persaingan untuk bisa menjadi bagian dari peserta XLFL setiap tahun semakin berat. “Tahun lalu, peserta yang mendaftar tembus angka 17 ribu mahasiswa dari berbagai universitas seluruh penjuru Tanah Air. Hampir seperti bersaing untuk bisa diterima di perguruan tinggi negeri favorit,” ujar wanita yang biasa disapa Ayu ini.

Fenomena ini, lanjut Ayu, diakui tak terlepas dari semakin sadarnya kalangan mahasiswa Indonesia atas kualitas materi yang diajarkan dan besarnya manfaat yang bisa peserta dapatkan dari program XLFL. 

Pada webinar ini, semua pembicara berbagi pengetahuan dan pengalaman yang mereka dapatkan selama menekuni bidang masing-masing sesuai tema, yakni tentang Managing Change, Personal Branding dan Smart & Smarter. 

Pendaftaran XLFL telah dibuka sejak 20 Februari 2020 lalu dan akan ditutup ‪pada 30 Juni 2020‬. Tahun ini, kuota yang tersedia di XLFL minimal sebanyak 150 mahasiswa terpilih. 

Kuota untuk Madrasah

photo
Kuota Murah untuk Madrasah - (Dok Telkomsel )

Di tengah pandemi, konektivitas memainkan peran sentral di berbagai aspek kehidupan. Salah satunya, adalah pendidikan. 

Dengan terus diterapkannya sistem belajar jarak jauh, konektivitas kini menjadi syarat utama bagi anak-anak yang ingin terus menuntut ilmu. Konektivitas tentu tak bisa dilepaskan dari keberadaan kuota data. 

Belum lama ini, Telkomsel bersama Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) mengumumkan kolaborasinya dalam menghadirkan program “Penyediaan Kuota Terjangkau”. Inisiatif tersebut bertujuan mendukung berbagai tingkat pendidikan institusi madrasah di seluruh Indonesia dalam mengimplementasikan kegiatan belajar mengajar secara daring. 

Kolaborasi ini sekaligus memberikan para pelajar, tenaga pengajar, dan karyawan pilihan paket kuota data khusus dengan harga terjangkau. VP SME Management Telkomsel Ericson Sibagariang menjelaskan, kolaborasi bersama Kemenag RI ini dilakukan untuk membantu masyarakat dalam beradaptasi terhadap dinamika kehidupan. “Terutama sebagai dampak pandemi Covid-19 di Indonesia yang mengharuskan masyarakat meprioritaskan aktivitas seperti belajar, bekerja dan beribadah di rumah,” ujarnya. 

Senada, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Ditjen Pendis Kemenag RI, Ahmad Umar menjelaskan, kerjasama ini merupakan salah satu upaya Kemenag dalam merespon tantangan  keberlangsungan pembelajaran di madrasah pada era new normal. “Sinergi strategis ini diharapkan dapat memudahkan akses pembelajaran siswa sekaligus meringankan beban orang tua dalam menghadapi dampak ekonomi pandemi Covid-19,” katanya. 

Terdapat dua pilihan paket data yang tersedia dalam program penyediaan kuota terjangkau, yaitu society package dan bulk package. Society package merupakan paket data untuk pengajar dan tenaga pendidikan lainnya yang ada di lingkungan madrasah dengan pilihan besaran kuota mulai dari 10 GB seharga Rp 40 ribu. Sedangkan bulk package dapat dibeli oleh pengelola madrasah dan memberikan ragam pilihan kuota data di dalamnya untuk para pelajar, baik yang menggunakan layanan prabayar maupun pascabayar Telkomsel. 

Selain menyediakan kuota internet, bulk package juga menghadirkan paket kuota data layanan CloudX, yakni solusi komunikasi terintegrasi berbasis teknologi cloud dari Telkomsel, untuk memberikan kenyamanan lebih bagi para siswa-siswi menjalani kegiatan belajar jarak jauh. 

Program Penyediaan Kuota Terjangkau ini, tersedia bagi lebih dari 80 ribu madrasah di seluruh Indonesia. Berbagai tingkat madrasah dapat menerima manfaat dari inisiatif tersebut, mulai dari tingkatan Raudhatul Athfal (setara TK), Madrasah Ibtidaiyah (setara SD), Madrasah Tsanawiyah (setara SMP), hingga Madrasah Aliyah (setara SMA). 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat