Calon penumpang menuggu keberangkatan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/5/2020). Kenaikan jumlah penumpang mulai terjadi setelah pemerintah kembali membuka akses penerbangan. | Prayogi/Republika

Ekonomi

Dunia Penerbangan Mulai ‘Hidup’ Lagi

Kenaikan jumlah penumpang mulai terjadi setelah pemerintah kembali membuka akses penerbangan.

 

JAKARTA -- Dunia penerbangan di Tanah Air mulai 'hidup'lagi. Terlihat dari mulai meningkatnya jumlah penumpang maskapai penerbangan.

PT Angkasa Pura (Persero) I dan II mencatat adanya kenaikan jumlah penumpang transportasi udara sejak memasuki era new normal. Kedua operator bandara pelat merah tersebut mengantisipasi lonjakan penumpang demi memastikan faktor keamanan dan kesehatan.

Sekretaris Perusahaan AP I Handy Heryudithiawan mengatakan, kenaikan jumlah penumpang mulai terjadi setelah pemerintah kembali membuka akses penerbangan. "Iya, memang sudah ada peningkatan. Kami sedang mengumpulkan datanya," kata Handy di Jakarta, Ahad (14/6).

Lima bandara di bawah pengelolaan AP I tercatat mengalami kenaikan jumlah penumpang. Bandara Surabaya sebanyak 37.408 penumpang dengan 766 penerbangan, Makassar sebanyak 33.310 penumpang dengan 686 penerbangan, Balikpapan 27.010 penumpang dari 511 penerbangan, Yogyakarta 14.434 penumpang dengan 277 penerbangan, dan Denpasar sebanyak 8.054 penumpang yang diangkut dalam 225 penerbangan.

Handy mengatakan, data tersebut untuk periode 1-12 Juni 2020. "Kami tentu mengantisipasi ini dengan memastikan protokol kesehatan yang tetap dijalankan," ujarnya.

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, jumlah penumpang pesawat rute domestik dan internasional di 19 bandara yang dikelola perseroan mulai merangkak naik selama masa adaptasi yang dimulai 8 Juni 2020 lalu.

"Jumlah penumpang memang masih jauh lebih rendah dibandingkan saat kondisi normal. Namun, sudah mulai bergairah kembali pada masa adaptasi ini," kata Awaluddin.

Ia mengatakan, maskapai penerbangan Lion Air sudah kembali beroperasi menyusul Garuda Indonesia dan Citilink. Berdasarkan informasi yang AP II terima, maskapai Air Asia Indonesia juga berencana akan terbang mulai 19 Juni 2020 mendatang.

Awaluddin menambahkan, peningkatan juga terjadi di angkutan kargo. Pada 10 Juni 2020, volume kargo mencatatkan angka tertinggi pada bulan Juni dengan 1,65 juta ton. Khusus Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada tanggal itu, volume kargo mencapai 1,2 juta ton.

"Angkutan kargo di tengah pandemi Covid-19 ini memang yang paling terjaga. Seluruh bandara yang dikelola AP II juga fokus dalam penanganan kargo ini," katanya.

Pandemi Covid-19 membawa perubahan di sektor penerbangan Indonesia. Penumpang pesawat diklaim melakukan adaptasi kebiasaan baru dengan mengedepankan aspek kesehatan dan kebersihan.

"Pemandangan penumpang pesawat yang berhenti di depan mesin otomatis hand sanitizer untuk kemudian membersihkan tangan adalah hal yang biasa. Mereka kini lebih memperhatikan aspek kesehatan dan kebersihan," kata Awaluddin.

Awaluddin mengatakan, AP II tetap konsisten mengimplementasikan konsep smart airport yang dapat mendukung operasional dan pelayanan saat ini dan ketika memasuki era new normal.

Implementasi smart airport antara lain melalui hadirnya berbagai fasilitas touchless seperti smart helmet. Selain itu, bandara dilengkapi sistem teknologi informasi terintegrasi. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat