Koki menyiapakan makanan di salah satu hotel di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (12/6/2020). Sejumlah hotel mulai menerapkan protokol kesehatan Covid-19 termasuk hotel BUMN. | BUDI CANDRA SETYA/ANTARA FOTO

Ekonomi

Hotel BUMN Siap Beroperasi di Era Normal Baru

Sejumlah hotel mulai menerapkan protokol kesehatan Covid-19 termasuk hotel BUMN.

 

 

JAKARTA -- PT Hotel Indonesia Natour (HIN) menyatakan siap beroperasi dalam kondisi kenormalan baru atau new normal. Sejumlah protokol new normal pun telah diterapkan kepada semua karyawan, tamu, vendor, serta berbagai pemangku kepentingan yang masuk ke kawasan hotel.

Direktur Utama HIN Iswandi Said mengatakan, seluruh hotel Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah kelola Hotel Indonesia Group (HIG) juga sudah diberikan Standar Operasional Prosedur (SOP) new normal. "Itu untuk diterapkan di semua hotel. Melalui PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia), SOP sudah kita sosialisasikan ke semua hotel di berbagai provinsi," katanya kepada Republika di Jakarta, Ahad (14/6).

Iswandi memastikan, hotel BUMN di seluruh Indonesia sudah bisa menerima protokol baru tersebut. Sebab, pada dasarnya, kebersihan, kesehatan, dan keamanan memang keharusan dalam menjalankan bisnis perhotelan.

"Sekarang ditambah kita terapkan penggunaan masker, cuci tangan, jaga jarak minimal 1 meter, dan lainnya. Ini hikmahnya, kita balik ke SOP semula, lebih disiplin. Kalau dulu masih ada debu di kolong tempat tidur, sekarang enggak boleh lagi, harus lebih diperhatikan," ujar Iswandi.

HIN, lanjut Iswandi, sudah mengedukasi dan memberikan pelatihan kepada semua karyawan dengan protokol Covid-19. Kesehatan karyawan selalu dipastikan, lewat mengukur suhu badan tiga kali sehari selama shift dan tidak boleh lebih dari 37,3 derajat Celsius.

Hal itu, kata Iswandi, disosialisasikan oleh tim marketing communication kepada calon tamu melalui semua instrumen media. Tinggal sekarang perlihatkan kepada dunia dan tamu-tamu. "Kita enggak akan balik lagi ke zaman Januari ketika datang ke hotel suka-suka saja. Sekarang semua pihak menyesuaikan," kata Iswandi.

Iswandi optimistis industri perhotelan dan pariwisata akan mulai pulih di tengah adaptasi new normal. "Karena kita drop bukan karena kejadian yang sifatnya bencana alam atau peristiwa seperti bom Bali, ini mendunia dan orang sudah jenuh pengen jalan-jalan. Jadi, bagaimana kita kasih informasi, 'Yuk, jalan lagi, semua aman kok, sejauh pakai protokol,'" ujar Iswandi.

Iswandi menambahkan, okupansi hotel HIN sekarang mulai meningkat. Pekan ini rata-rata sekitar 40 persen. Ia mencontohkan, jaringan hotel milik HIN di Surabaya penuh. Di Bandung, sekarang sehari bisa 20 sampai 30-an kamar terisi. Sebelumnya, pada pada Maret dan April hanya dua sampai tiga kamar yang terisi.

Iswandi menambahkan, di Medan dan Parapat pun hotel penuh. Sebab, di sana tidak diterapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), sedangkan mereka tidak bisa pergi ke Jakarta atau Singapura.

"Yang masih berat itu hotel di Bali, karena mayoritas tamunya dari luar Bali. Target hotel di bali kan wisatawan domestik luar bali dan wisatawan mancanegara," ujar Iswandi.

Di tempat terpisah, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo mengundang komunitas investasi sosial untuk turut serta membangun sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia yang disebutnya prospektif.

Angela mengatakan, pandemi Covid-19 memberikan tantangan bagi semua sektor untuk beradaptasi agar dapat bertahan, termasuk di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang sebagian besar diisi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Menurut Angela, inovasi keuangan dan kewirausahaan, seperti crowd funding, investasi filantropi, kemitraan publik-swasta, dan socialpreneur, bisa menjadi solusi yang efektif untuk menjawab tantangan pada masa normal baru.

Dalam memasuki masa normal baru, digitalisasi menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan agar dapat menunjang pelaku usaha, khususnya UMKM untuk dapat bertahan dalam masa ini. "Adaptasi dalam masa ini bukanlah hal yang mudah, kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak termasuk pemerintah sangat dibutuhkan," kata Angela.

Pemerintah Indonesia mendukung dalam menciptakan ekosistem yang sehat dan kondusif untuk investasi, termasuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan.

Angela mengatakan, Indonesia merupakan tempat yang kondusif untuk berinvestasi karena memiliki potensi yang besar dalam hal pariwisata.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat