Anggota Brimob Polda Jabar menjaga arus mudik di Kawasan Nagreg di perbatasan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (23/5/2020). Pada H-1 Lebaran Idul Fitri 2020 kawasan jalur selatan menuju Garut, Tasikmalaya, Ciamis, dan Jawa Tengah y | RAISAN AL FARISI/ANTARA FOTO

Jawa Barat

Jabar Siapkan Kenormalan Baru

Fase kenormalan baru di masa pandemi Covid-19 akan dimulai awal Juni.

 

BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai menyiapkan skenario penyesuaian pembatasan sosial berskala besar (PSBB) atau new normal  kenormalan baru) yang akan berlaku di seluruh kabupaten/kota mulai pekan depan. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan, fase kenormalan baru di masa pandemi Covid-19 akan dimulai pada Senin (1/6). 

Semua pusat perekonomian akan bisa beroperasi kembali dengan aturan dan protokol kesehatan yang ketat. Menurut Emil, keputusan itu tidak terlepas dari hasil evaluasi pelaksanaan PSBB yang mencatat reproduksi Covid-19 di Jawa Barat berada di angka 1,09. Dalam standar World Helath Organization (WHO), kata dia, angka satu dianggap terkendali. 

"Nah kita akan fokus menjaga ini selama 14 hari ke depan, jadi sudah satu pekan rasionya di angka satu dan mudah-mudahan satu pekan lagi tetap di angka satu sehingga bisa dalam kategori terkendali,” ujar Emil, usai rapat terbatas percepatan penanganan Covid-19 di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Rabu (27/5).

photo
Petugas memeriksa pengendara di pos pemeriksaan (check point) di perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dengan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (26/5). Pemeriksaan tersebut sebagai upaya penyekatan pemudik lokal yang hendak keluar-masuk Provinsi Jabar juga para pelancong ke tempat wisata di daerah masing-masing yang rentan penyebaran Covid-19 - (ADENG BUSTOMI/ANTARA FOTO)

Emil mengatakan, ada empat provinsi yang diizinkan pemerintah pusat melakukan persiapan kenormalan baru. Yakni, Sumatra Barat, Jabar, DKI Jakarta, dan Gorontalo. Kebijakan kenormalan baru ini, kata dia, bukan pelonggaran atau relaksasi di masa pandemi. Emil memilih menggunakan istilah beradaptasi terhadap situasi yang baru dengan keberadaan Covid-19 hingga ditemukan obat atau vaksin. “Nah, apa yang diadaptasi? Pelan-pelan bertahap kegiatan ekonomi akan dibuka, tapi dengan cara baru," kata dia.

Emil mengatakan, Polda Jabar memerlukan waktu untuk pelaksanaan kenormalan baru. Yakni, mengukur jumlah pasukan di mal. "Jadi, yang tadinya di mal //gak// ada TNI dan Polri kan karena perintah Presiden selama 14 hari harus ada dulu melatih disiplin kan harus dihitung ya. Itu butuh waktu sampai Ahad kita melakukan pemetaan itu,” katanya. 

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Saptono Erlangga mengatakan, polisi akan hadir dalam rangka mendorong budaya disiplin selama kenormalan baru. "Kita persuasif, pendampingan, peneguran, dan kita (sesuai) ketentuan untuk new normal," ujarnya, Rabu (27/5). Menurutnya, dalam melakukan disiplin di masyarakat akan mengacu kepada protokol kesehatan, yaitu memakai masker, berjarak, dan mencuci tangan. 

Kesiapan daerah

Juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang, Fitra Hergyana, mengatakan, pihaknya juga tengah bersiap menerapkan kenormalan baru. Ini untuk memastikan aktivitas bisa kembali berjalan normal di tengah pandemi Covid-19 ini.

photo
Ratusan pengunjung rela kepanasan saat antre memasuki pusat perbelajaan Yogya Toserba di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (20/5). - (ADENG BUSTOMI/ANTARA FOTO)

“Mempertimbangkan situasi pandemi Covid-19, roda perekonomian harus tetap berjalan dengan mengedepankan |angkah-langkah pencegahan,” kata Fitra, Rabu (27/5).

Sementara, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengaku, pihaknya sedang menggodok formula yang tepat bagi warganya. Ia mengaku tengah berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menyusun wacana itu.

"Saat ini dalam pembahasan oleh lintas organisasi perangkat daerah dan nanti dikonsultasikan juga dengan para cendekiawan dari perguruan tinggi yang ada," ujar Benyamin dalam keterangan yang diterima Republika pada Rabu (27/5).

Wali Kota Tangerang, Arief Wismansyah, juga mengaku sedang mempersiapkan sejumlah langkah untuk memperkenalkan ke masyarakat Kota Tangerang tentang kenormalan baru. Menurutnya, konsep penerapan kenormalan baru dan PSBB di Kota Tangerang tidak akan jauh berbeda. "Masyarakat tetap bisa beraktivitas seperti biasa. Yang membedakan, harus melaksanakan dalam arus lingkup protokol Covid-19, jadi jaga jarak, pakai masker, penyemprotan disinfektan di ruang publik," kata Arief.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan, pihaknya akan memperketat protokol kesehatan untuk memasuki fase kenormalan baru. Bima menjelaskan, kenormalan baru segera dimulai usai PSBB berkahir pada 4 Juni 2020. "Insya Allah, Kota Bogor akan bersiap-siap memasuki fase tatanan baru yang akan dimulai pada 4 Juni 2020," kata Bima Arya di Bali Kota Bogor, Rabu (27/5).

photo
Sejumlah kendaraan roda empat melintas keluar tol Jagorawi menuju jalur Puncak dan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (25/5).  - (ARIF FIRMANSYAH/ANTARA FOTO)

Bima menjelaskan, Kota Bogor memutuskan memperpanjang PSBB mulai 27 Mei sampai 4 Juni 2020 mengikuti DKI Jakarta. Selama itu, Bima menjelaskan, Kota Bogor akan memanfatkannya sebagai masa transisi menyambut kenormalan baru dengan mulai mengizinkan aktivitas perdagangan toko nonpangan, pasar, dan restoran untuk kembali beroperasi.

Senada dengan Kota Bogor, Kabupaten Bogor juga akan memasuki kenormalan baru usai PSBB pada 4 Juni 2020. Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin menjelaskan, sejumlah aktivitas yang sebelumnya dibatasi dengan kebijakan PSBB akan kembali beroperasi. "New normal menjadi suatu keniscayaan mengingat belum ada yang tahu kapan pandemi ini berakhir dan vaksin belum ditemukan. Oleh sebab itu, kita harus mulai mempersiapkan segala sesuatunya," ujar Ade. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat