Optimalisasi jaringan untuk Ramadhan terus dilakukan para operator telekomunikasi. | Dok XL Axiata

Inovasi

Tingkatkan Jaringan demi Jangkau Masyarakat

Gelaran 5G tinggal menunggu roadmapdari pemerintah.

Dalam bisnis operator di Tanah Air, jaringan selalu menjadi medan pertarungan utama. Di tengah masyarakat yang kian haus dengan konektivitas broadband, jaringan yang mumpuni adalah senjata utama untuk terus meraih pasar.

Sejak awal 2019 hingga Januari 2020, 3 Indonesia terus meningkatkan kemampuan jaringannya dengan memasang teknologi terkini. Teknologi tersebut memungkinkan koneksi internet berjalan delapan kali lebih cepat dibandingkan saat jaringan 4G pertama diperkenalkan pada 2016.

Tahun lalu, 3 Indonesia juga sudah memperluas jaringan dengan membangun 9.000 base transceiver station(BTS) yang tersebar di wilayah Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Kini, 3 Indonesia sudah mampu menjangkau 200 juta pengguna di 300 kabupaten, 3.000 kecamatan, dan 33 ribu desa di seluruh Indonesia.

Total BTS 3 Indonesia sampai akhir 2019 pun kini telah menyentuh 27 ribu BTS. Wakil Presiden Direktur 3 Indonesia, M Dany Buldansyah, mengungkapkan, upaya 3 Indonesia yang terus berlanjut didorong oleh satu misi. Misi tersebut adalah turut berkontribusi bagi kemajuan Indonesia dengan membantu menyamaratakan akses internet bagi anak muda. Menurutnya, anak muda Indonesia adalah kunci utama untuk memajukan bangsa.

Sebab, saat ini, sudah ada 66 juta anak muda yang berusia 10 hingga 24 tahun di Indonesia. Peran serta mereka akan menjadi sangat penting bagi kemajuan negara di masa mendatang. "Peningkatan kemampuan jaringan dan pemasangan teknologi terkini oleh 3 merupakan upaya kami agar lebih banyak anak muda Indonesia, dari Sumatra hingga Sulawesi dapat memanfaatkan internet untuk mewujudkan ambisi mereka," ujar Danny di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Jaringan terbaru 3 Indonesia pun telah menggunakan teknologi 4.5G Pro terkini, yaitu Massive Multiple Input Multiple Output (MIMO)32T32R. Berdasarkan hasil percobaan, jaringan 3 mampu menghasilkan koneksi internet hingga delapan kali lipat lebih cepat dibandingkan saat jaringan 4G ketika pertama kali diperkenalkan.

Perangkat yang terhubung pada teknologi tersebut juga sudah siap untuk penerapan 5G sehingga 3 akan dapat menggelar teknologi 5G lebih cepat di masa depan. Berdasarkan pengujian internal, sejumlah laporan independen dan masukan dari mitra industri, jaringan 3 menunjukkan kinerja kompetitif dan di atas rata-rata industri.

Hal tersebut terlihat dari latensi, kecepatan mengunggah, pengalaman menggunakan aplikasi suara dan video, serta ketersediaan jaringan 4G. Chief Technical Officer 3 Indonesia Desmond Cheung mengatakan, 3 Indonesia telah memasang sumber daya listrik cadangan (back-up power supply) di semua BTS dan memasang teknologi pemindahan jalur yang disebut ASON pada jaringan fiber miliknya. "Ini artinya, jaringan 3 Indonesia dapat beroperasi lebih lama pada saat bencana alam atau situasi darurat lainnya, seperti mati listrik atau gempa bumi," kata Cheung.

 

Persiapan Jaringan 5G

photo
Teknologi 5G - (Freepik)

Mengimplementasikan jaringan 5G di Indonesia tentulah memerlukan persiapan. 3 Indonesia pun telah mempersiapkan diri dengan menggunakan teknologi terkini Massive MIMO 32T32R dan memasang teknologi pemindahan jalur yang disebut ASON pada jaringan fiber miliknya.

Selain itu, M Danny Buldansyah mengatakan, 3 Indonesia tinggal menunggu roadmap dari pemerintah. "Untuk 5G, kami menunggu dari pemerintah kapan kami bisa mendapat roadmadan implemen tasi 5G. Yang pasti, kami sudah siap. Equipment jaringan kami sudah siap untuk 5G," ujarnya.

3 Indonesia merupakan bagian dari Hutchison Group yang sudah ada juga di Britania Raya (UK) dan Italia. Mereka nantinya akan belajar dari negara yang sudah menggelar 5G, terutama Britania Raya dan Italia. "Kami akan lihat pengalaman saudara-sauda ra kami, apakah itu lebih baik B2B, ritel. Yang pasti, pertama-tama kami siapkan dulu jaringannya," Danny melanjutkan.

Perkuat Infrastruktur Fiber Optic

Pembangunan infrastruktur merupakan satu dari lima aspek utama yang menjadi fokus pemerintah lima tahun ke depan. Hal ini menjadi langkah penting untuk memperkuat posisi Indonesia menghadapi tantangan perubahan global.

Menjawab tantangan ke depan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menyadari pentingnya pembangunan infrastruktur terhadap pembangunan masyarakat dan ekonomi Indonesia. Telkom pun terus membangun infrastruktur telekomunikasi dari Sabang sampai Merauke hingga pelosok yang memiliki akses langsung ke mancanegara.

Tujuannya, demi memastikan konektivitas dan akses informasi dapat diperoleh secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat. Telkom juga telah melakukan modernisasi jaringan telekomunikasi dengan menggunakan teknologi berbasis 100 persen fiber optic di kota dan kabupaten seluruh Indonesia yang dikenal dengan istilah Modern Broadband City.

Adanya modernisasi jaringan ke fiber optic menjadi landasan penting dalam penyediaan layanan digital, baik digital platform maupun layanan yang dapat diakses melalui jaringan fixed broadband maupun seluler berkecepatan 3G/4G.

Hal ini sekaligus menjadi langkah TelkomGroup dalam mempersiapkan hadirnya layanan 5G. Hingga saat ini, telah terealisasi 215 Modern Broadband City dan 8 Modern Province.

Direktur Network & IT Solution Telkom Zulhelfi Abidin mengungkapkan, program modernisasi jaringan ini merupakan salah bentuk komitmen Telkom untuk meningkatkan kualitas layanan ICT bagi masyarakat.

 
Pada era digital saat ini tergelarnya infrastruktur 100 persen fiber optic diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat terhadap layanan broadband berkualitas sehingga masyarakat dapat menikmati layanan digital yang jauh lebih baik.
Zulhelfi Abidin
 
 
Direktur Network & IT Solution Telkom
 

Komitmen Telkom untuk melakukan modernisasi jaringan ini pun diapresiasi oleh para pejabat daerah baik provinsi maupun kota dan kabupaten. Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengungkapkan, kehadiran konektivitas fiber optic Modern Broadband City dapat mendukung peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Hal ini sejalan dengan visi dan misi Kota Denpasar. "Infrastruktur ICT berbasis fiber optic yang disediakan Telkom ini diharapkan juga dapat mem bantu pemkot untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat, meningkatkan kualitas Indeks Pembangunan Manusia di Kota Denpasar, serta mendukung Kota Denpasar menjadi smart city terbaik," ujar Ida Bagus.

Menurutnya, adanya modernisasi jaringan dapat mendukung penerapan ICT yang terintegrasi di lingkungan pemerintah daerah baik provinsi maupun kota dan kabupaten. Sehingga, semakin efektif dan efisien dalam melayani masyarakat.

Termasuk pula, merangsang pertumbuhan peng guna layanan ICT, khususnya internet berkecepaan tinggi guna mendorong geliat ekonomi lokal berbasis digital, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Selain itu, melalui modernisasi jaringan ini diharapkan dapat memberikan digital experienceterbaik bagi pelanggan TelkomGroup dan masyarakat pada umumnya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat