Whorkshop Online Menulis Cerpen | Republika

Nasional

Kelas Cerpen Republika Jadi Alternatif Penulisan

Bagaimana membuat ide, judul, alur, ada pesan yang masuk di sana.

JAKARTA -- Republika menggelar pelatihan menulis cerita pendek (cerpen) secara daring atau online pada Selasa (19/5). Pelatihan menulis cerpen ini diberikan melalui aplikasi Zoom dan diisi cerpenis yang juga redaktur Republika, Irwan Kelana, yang diikuti peserta dari berbagai latar belakang.

Pelatihan berlangsung interaktif. Salah satu peserta pelatihan yang merupakan mantan kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Yunus Husein, mengatakan, kelas cerpen Republika membagikan pengalaman praktik yang mungkin tidak semua orang tahu cara menulis cerpen.

"Bagaimana membuat ide, judul, alur, ada pesan yang masuk di sana. Ada pesan yang masuk di sana. Kalau opini semua orang bisa, ini kan nggak formal. Banyak manfaatnya kalau dilihat, apalagi Pak Ika (Irwan Kelana) sangat berpengalaman," kata Yunus, Selasa (19/5).

photo
Whorkshop Online Menulis Cerpen - (Republika)

Menurut dia, cerpen bisa menjadi alternatif menulis, selain opini. Yunus sendiri pernah menulis cerpen saat masih bekerja di Bank Indonesia pada 1980-an. Karena itu, menurut dia, kelas cerpen ini memberi pengajaran ihwal bagaimana mencari ide hingga bagaimana menyampaikan pesan yang diantar melalui alur ke pembaca.

Setelah mengikuti kelas, Yunus berencana akan menulis cerpen. Selama ini ia mengaku memiliki banyak bahan, hanya masih bingung menyalurkannya. Dia mengaku suka cerita yang realistis, bukan yang rekaan semata-mata. "Mungkin lebih ke hukum dan pesan moral keagamaan. Ide banyak, tapi nggak rajin mencatat," kata Yunus.

Sekitar 12 materi diberikan selama dua jam pelatihan. Irwan Kelana mengatakan, tidak ada rumusan baku mengenai apa itu cerpen. Sebab, kalangan sastrawan memiliki rumusan yang tidak sama. Hampir semua menyepakati satu kesimpulan bahwa cerita pendek atau cerpen adalah cerita rekaan yang pendek.

photo
Whorkshop Online Menulis Cerpen - (Republika)

"Sebuah cerpen mengangkat sebuah persoalan atau fragmen atau konflik kehidupan sang tokoh dan penulis memberikan jawaban atau solusi atas persoalan kehidupan itu," kata Irwan.

Dia memerinci, sebuah cerpen yang baik terdiri dari beberapa unsur. Pertama, tema atau gagasan inti, yaitu sesuatu yang disampaikan kepada pembaca. Selanjutnya adalah alur atau plot, penokohan, latar atau setting, sudut pandang tokoh, serta konflik cerita dan solusi yang ditawarkan penulis atas konflik tersebut.

Ide atau gagasan menulis cerpen bisa datang dari mana saja, seperti membaca cerpen karya orang lain, membaca berita di media, mendengarkan cerita orang lain, imajinasi, atau pengalaman pribadi. Irwan juga menekankan salah satu kekuatan cerpen adalah penokohan atau karakterisasi.

Walau bersifat menghibur, kata Irwan, cerpen harus membawa pesan, seperti prinsip-prinsip hidup. "Cerpen itu bukan sekadar permainan kata. Dia harus jujur, berjiwa, dan sarat makna," ujar Irwan. (ed: mas alamil huda)

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat