Warga mudik dengan menaiki truk menuju kampung halaman di luar New Delhi ketika pemerintah India memperpanjang masa lockdown penangangan Covid-19, Sabtu (16/05/2020). | Manish Swarup/AP

Internasional

Mudik yang Melejitkan Kasus Covid-19 di India

Kasus Covid-19 diprediksi meningkat saat India melonggarkan lockdown.

 

OLEH YEYEN ROSTIYANI

 

NEW DELHI -- India mencatat kasus virus korona penyebab Covid-19 terbanyak dalam satu hari, Senin (18/5). Kenaikan ini sebagian besar dampak dari pekerja migran dalam negeri yang mudik setelah mereka kehilangan pekerjaan di pusat-pusat kegiatan bisnis.

Dalam kurun waktu 24 jam, ada penambahan 5.242 kasus baru dan 157 kematian akibat Covid-19. Maka, jumlah keseluruhan kasus melampaui 96 ribu kasus dan ini terbanyak di Asia.

Pejabat berwenang menilai, kenaikan kasus ini akibat mudiknya ratusan ribu pekerja migran dalam negeri kembali ke desa-desa mereka yang tersebar di seluruh India. Padahal, infrastruktur kesehatan daerah-daerah tersebut lebih lemah dibanding di kota besar.

Infeksi terbanyak dilaporkan berada di kota-kota besar. Sebanyak 20 persen kasus nasional India berada di Mumbai yang dikenal sebagai pusat keuangan India dan Bollywood sebagai pusat industri film India.

photo
Sejumlah kendaraan mengantre ketika masa lockdown diperpanjang di New Delhi, India, Senin (18/5). Warga mulai beraktivitas keluar rumah sehari setelah pemerintah memperpanjang masa lockdown secara nasional hingga 31 Mei untuk memulihkan kegiatan ekonomi - (AP/Altaf Qadri)

 

India memang melonggarkan lockdown atau karantina wilayah pada 4 Mei. Kebijakan ini memungkinkan para pekerja migran untuk bepergian dan mudik ke kampung halaman mereka. Pelonggaran lockdown ini mengakibatkan ada jutaan orang yang bergerak dalam waktu dua pekan terakhir. Layanan kereta dilanjutkan kembali meski jumlah kereta yang beroperasi dikurangi. Namun, moda transportasi penerbangan masih belum beroperasi. Sedangkan, layanan metro, sekolah, hotel, dan restoran masih tutup di seantero India.

Sehari sebelumnya, yaitu Ahad (17/5), Pemerintah Federal India memperpanjang kebijakan lockdown hingga 31 Mei. Namun, mereka melonggarkan lockdown di wilayah tertentu untuk memulihkan kembali aktivitas ekonomi. Pemerintah negara bagian juga diberi kekuasaan lebih luas untuk menentukan perincian kebijakan lockdown.

Dengan kelonggaran itu, jalanan New Delhi kembali dipadati pengendara. Bahkan, penata rambut, salon kecantikan, toko-toko alat tulis, serta toko daging termasuk di antara usaha kecil yang mulai buka kembali.

Para ahli, termasuk mereka yang bertugas memberi masukan kepada pemerintah, memperkirakan kasus Covid-19 akan meningkat dalam waktu beberapa pekan mendatang sementara India melonggarkan lockdown.

Pemerintah berulang kali mengingatkan perusahaan yang mulai beroperasi kembali agar tetap memberlakukan pembatasan jarak dan langkah pencegahan lain. Sementara, pabrik telepon seluler milik Cina, Oppo, kembali menghentikan aktivitasnya setelah baru saja mulai beroperasi. Seorang pejabat mengatakan, Senin, pabrik ditutup kembali setelah ada enam pegawai positif Covid-19. Insiden ini menunjukkan tantangan di balik langkah melonggarkan lockdown.

"Laporan menyebutkan ada enam kasus positif," kata Deep Chandra, pejabat senior di Greater Noida Industrial Development Authority, yang mengawasi pabrik di lokasi Oppo berada.

photo
Seorang anak laki-laki tidur di atas koper ketika keluarga migran saat menunggu transportasi menuju stasiun kereta api di pinggiran New Delhi, India, Senin (18/5). India telah mencatat rekor lonjakan harian dalam kasus baru virus Covid-19 - (AP/Altaf Qadri)

 

Serbu Pantai dan Taman

Cuaca musim panas menarik masyarakat di seluruh dunia untuk keluar dari isolasi. Gelombang panas yang menerpa selatan Eropa mendorong masyarakat berbondong-bondong datang ke pantai, taman, dan jalanan.

Masyarakat Yunani berbondong-bondong mendatangi pantai-pantai saat cuaca 34 Celsius. Lebih dari 500 pantai negara itu dibuka. Payung-payung besar di pantai harus berjarak empat meter satu sama lain. Jarak kanopi dari kanopi lainnya tidak boleh kurang dari 1 meter.

"Ini yang terbaik bagi kami orang lanjut usia, datang dan bersantai sejenak dari isolasi," kata Yannis Tentomas yang berusia 70 tahunan sambil duduk di pasir, Senin (18/5).

Taman Domino di Brooklyn, New York, Amerika Serikat, dipenuhi lingkaran-lingkaran putih untuk menandai lokasi orang sambil saling jaga jarak. Setengah dari warga yang mengunjungi taman itu pada Ahad (17/5) mengenakan penutup wajah serupa masker. Petugas polisi yang mengawasi pertemuan- pertemuan kecil di taman itu juga mengenakan masker.

Di Pantai French Riviera banyak warga yang mengenakan masker. Pemerintah mengizinkan warga untuk berenang, memancing, dan berselancar di pantai itu, tapi berjemur masih dilarang. "Kami hampir be bas," kata salah seorang pengunjung pantai yang ber jalan-jalan di pinggir pantai Nice itu.

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat