Jamaah menunaikan shalat Tarawih pertama Ramadhan 1441 Hijriyah di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Kamis (23/4). | Wihdan Hidayat/Republika

Khazanah

Menag Rencanakan Relaksasi Rumah Ibadah

Masyarakat tetap melakukan pencegahan virus korona.saat relaksasi rumah ibadah.

 

JAKARTA -- Menteri Agama Fachrul Razi mengungkapkan, pihaknya tengah mengkaji adanya relaksasi untuk rumah ibadah selama pandemi Covid-19. Hal tersebut diungkapkannya dalam menanggapi sejumlah usulan anggota Komisi VIII DPR yang meminta hal tersebut direalisasikan.

"Kami belum ajukan, tapi kami sudah punya ide itu dan sempat saya bicarakan dengan dirjen," ujar Fachrul dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR, Senin (11/5). Salah satu hal yang di kaji adalah perlunya penanggung jawab atas rumah ibadah selama penerapan relaksasi.

Hal tersebut agar tindakan pencegahan penularan virus korona tetap dapat dilakukan selama ibadah berlangsung. "Nanti kami akan rumuskan lebih detail, tetapi kami belum bisa mengangkat itu keluar," ujar Fachrul.

Jika relaksasi rumah ibadah dapat terealisasi, ia berharap, masyarakat tetap melaksanakan tindakan pencegahan virus korona. Contohnya, jika di masjid, jumlah jamaah yang perlu diatur agar tak terlalu banyak dan jarak antarshaf dapat direnggangkan. "Jarak antarshaf lebih jauh, misalnya tetap memakai masker, kemudian juga lain-lainlah yang harus kita lakukan," ujarnya.

Fachrul menjelaskan, rencana ini akan segera ia bicarakan dengan Presiden Joko Widodo. Ia juga akan mendiskusikannya dengan Kepala Gugus Tugas Covid-19, Doni Monardo, guna membahas apa saja yang perlu disiapkan oleh Kementerian Agama.

"Niat kami mengajukan kepada Bapak Presiden dan kepala gugus tugas nantinya, apa saja yang perlu kami lakukan. Tapi menurut saya fair saja jika kita minta, asal kita benar yakin betul-betul dilaksanakan itu (tindakan pencegahan Covid- 19)," ujar Fachrul.

Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto juga mengusulkan adanya relaksasi pada Hari Raya Idul Fitri nanti. Sebab, Lebaran merupakan momen yang dinilainya penting bagi masyarakat. "Nanti kami akan diskusikan," katanya.

Di Malaysia, pemerintah juga berencana mengizinkan umat Islam beribadah dan berdoa di masjid. Wakil Menteri di Departemen Perdana Menteri (Urusan Agama), Ahmad Marzuk Shaary mengatakan, Dewan Nasional Urusan Agama Islam telah mengadakan pertemuan khusus pada Jumat (8/5) lalu.

Dalam pertemuan itu disampaikan pandangan dari Departemen Kesehatan (MOH), para ahli medis, ulama, mufti, dan ketua komite urusan agama masing-masing negara untuk masalah tersebut. "Kami telah menyimpulkan, ada pendekatan tertentu yang dapat diimplementasikan. Tetapi, ada prosedur yang harus diamati sebelum diumumkan," ujar Wakil Menteri Urusan Agama Malaysia, Ahmad Marzuk Shaary, dikutip di Malay Mail, Senin (11/5).

Adapun keputusan untuk masalah ini harus dibahas bersama Dewan Keamanan Nasional. Kemudian hasilnya disampaikan kepada kabinet untuk disempurnakan, sebelum dibawa ke masing-masing otoritas agama negara dan Konferensi Penguasa.

Ahmad Marzuk juga mengatakan, pengumuman tentang dibukanya kembali ibadah di masjid akan disampaikan oleh Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin pada pekan ini.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat