Karyawan Bank Mandiri mengenakan pakaian adat kebaya melayani nasabah di salah satu kantor cabang di Jatinegara, Jakarta, Selasa (21/4/2020). Penggunaan pakaian adat ini dalam rangka memperingati Hari Kartini yang dilakukan karyawan Bank Mandiri di tenga | ANTARA FOTO

Ekonomi

Likuiditas Bank BUMN Masih Positif

Himbara merealisasikan restrukturisasi kredit untuk 832.052 debitur bank BUMN.

 

 

JAKARTA -- Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) memastikan kinerja keuangan masih tumbuh positif di tengah penyebaran wabah Covid-19. Hal ini tercermin dari sisi likuiditas dan pertumbuhan kredit bank pelat merah yang tumbuh positif hingga Maret 2020.

Ketua Himbara Sunarso mengatakan, pertumbuhan kredit secara keseluruhan masih mampu tumbuh 11,03 persen (year on year/yoy). Dia memerinci, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tumbuh 9,38 persen (yoy), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar 14,84 persen (yoy), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tumbuh 11,2 persen (yoy), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebesar 4,59 persen (yoy).

Likuiditas Himbara masih tercukupi, di antaranya, berdasarkan LDR (loan to deposit ratio) BRI pada level 90,39 persen, Bank Mandiri 94,91 persen, BNI 92,3 persen, dan BTN 114,2 persen. "Jadi, hingga Maret, likuiditas bank Himbara masih baik," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (1/5).

Sunarso menjelaskan, pertumbuhan aset secara keseluruhan bank BUMN juga tumbuh sebesar 7,09 persen dengan nilai Rp 3.530 triliun, di antaranya, BRI tumbuh 5,82 persen, Bank Mandiri 9,15 persen, BNI 7,9 persen, dan BTN tumbuh 2,27 persen.

Kinerja positif ini terjadi meski anggota Himbara harus menggencarkan restrukturisasi kredit nasabah yang terdampak Covid-19. Hingga 24 April 2020, Himbara telah merealisasikan restrukturisasi kredit nasabah sebanyak 832.052 debitur. Nilai outstanding kredit yang direstrukturisasi senilai Rp 120,9 triliun.

Sunarso mengatakan, angka tersebut terdiri atas debitur UMKM dan juga non-UMKM. Debitur UMKM tercatat 801.685 debitur telah mendapat restrukturisasi kredit dengan nilai outstanding Rp 87,36 triliun dan debitur non-UMKM sebesar 30.367 nasabah dengan outstanding kredit senilai Rp 33,4 triliun.

 

Pembebasan tagihan listrik

Untuk mendukung kegiatan usaha ultramikro dan mikro di masa pandemi Covid-19, PT PLN (Persero) juga telah menyiapkan mekanisme teknis penggratisan tagihan listrik bagi pelanggan bisnis skala kecil dan industri skala kecil yang memiliki sambungan daya 450 VA.

Keputusan pembebasan tarif tagihan listrik dan pemberian token gratis bagi pelanggan golongan tersebut telah diputuskan oleh pemerintah melalui rapat terbatas pada 29 April 2020.

"PLN langsung menyiapkan langkah-langkah teknis pembebasan tagihan listrik bagi pelanggan bisnis kecil dan industri kecil seperti kami telah menyelesaikan pembebasan tagihan dan pemberian diskon bagi pelanggan rumah tangga pada April yang lalu," kata Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini.

Pada bulan lalu, pemerintah membebaskan tagihan listrik bagi pelanggan golongan rumah tangga 450 VA dan pemberian diskon 50 persen bagi pelanggan golongan rumah tangga 900 VA bersubsidi.

Ia mengatakan, pembebasan tagihan bagi pelaku bisnis kecil dan industri kecil berdurasi hingga enam bulan. Saat ini, menurut Zulkifli, tim PLN sedang menyiapkan sistem untuk memasukkan sekitar 500 ribu pelanggan listrik golongan bisnis kecil dan industri kecil berbasis token. Proses tersebut akan memakan waktu sekitar 12 jam sampai seluruh pelanggan berhak mendapatkan token gratis.

"Estimasi kami sudah selesai satu hari. Yang sudah tersedia langsung bisa digunakan. Kami memastikan bahwa pada Ahad (3/5)seluruh token sudah di-generate sehingga program ini langsung dirasakan manfaatnya," ujar Zulkifli.

photo
Warga memasukkan pulsa token listrik di rumahnya di Kota Kediri, Jawa Timur, Ahad (5/4/2020). Pemerintah memberikan keringanan bagi masyarakat miskin pelanggan listrik PLN selama tiga bulan guna menekan dampak Covid-19 yakni dengan menggratiskan pelanggan listrik 450 VA dan memberikan diskon 50 persen kepada pelanggan listrik 900 VA - (Prasetia Fauzani/ANTARA FOTO)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat