Pemanfaatan chatbot | Freepik

Inovasi

Manfaatkan Chatbot untuk Tingkatkan Bisnis

Banyak perusahaan yang masih skeptis dengan teknologi AI.

Teknologi kecerdasan buatan (AI) saat ini telah mulai menuai sukses diterapkan di Amerika Serikat (AS) dan Cina. AI muncul dan menciptakan terobosan sebesar PC, internet, dan evolusi ponsel cerdas.

Banyak perusahaan global menunjukkan, bagaimana AI mempercepat pertumbuhan bisnisnya. Industri digital di Indonesia yang sedang tumbuh pun dinilai sangat perlu mengadopsi AI untuk dapat tetap bertahan hidup dan tumbuh.

Beberapa waktu lalu, di Jakarta, Vutura by Telkom Indonesia meluncurkan inovasi produk AI yang mampu menghadirkan solusi bisnis cerdas bagi pelaku bisnis, berupa platform chatbot untuk berkomunikasi dengan konsumen. Dengan memanfaatkan teknologi Natural Language Processing (NLP), asisten virtual Vutura tak hanya mampu meningkatkan interaksi antara manusia dengan mesin, tetapi juga memberi solusi pelaku bisnis untuk berkomunikasi secara mudah dan fleksibel dengan konsumennya. "Dalam lima tahun mendatang, AI akan berkembang pesat," kata CEO Vutura Riztama Prawita.

Pengembangan AI di Indonesia, ia melanjutkan, akan melibatkan pelanggan. AI juga dapat dimanfaatkan pelaku bisnis dalam merespons pertanyaan dari jutaan pelanggan dengan cepat.

Namun, pada kenyataannya, saat ini, di Indonesia, hanya 14 persen perusahaan yang telah mengadopsi AI. Alasannya, banyak perusahaan yang masih skeptis dengan teknologi AI.

Beberapa perusahaan beralasan khawatir, AI dapat menggantikan fungsi manusia secara keseluruhan. Padahal, AI justru membantu pekerjaan manusia dalam menghadapi rutinitas sehari-hari.

 
Perusahaan perbankan bisa memanfaatkan teknologi AI daripada hanya mengandalkan customer service.
RIZTAMA PRAWITA, CEO Vutura
 

Tak heran jika banyak pelanggan atau nasabah yang akhirnya mengeluh dan memberi rating jelek pada suatu aplikasi tersebut. "Dengan adanya chatbot malah mengadirkan lapangan pekerjaan yang sebelumnya tak ada, contoh AI engineers," ujar dia.

 

Memasyarakatkan AI

photo
Pemanfaatan chatbot - (Freepik)

Kini, AI tak hanya ditujukan untuk perusahaan-perusahaan besar. Vutura by Telkom Indonesia pun mengawali langkahnya untuk memasyarakatkan teknologi AI di Tanah Air.

Hal itu dilakukan agar perusahaan skala usaha kecil bisa menyederhanakan proses berhubungan dengan pelanggan tanpa ada kekhawatiran. "Kami ingin pelaku bisnis dari berbagai segmen bisa saling sharing, kolaborasi, bisa memberikan impact positif ke manusia," kata Riztama.

Senada, CTO Vutura Arief Faizin menjelaskan Vutura.oi merupakan salah satu platform AI dalam memudahkan bisnis yang ditangani pelanggan. Vutura pun didukung berbagai tools, yakni chatbot builder, analytics, helpdesk, dan AI engine.

Pertama chatbot builder, Arief menjelaskan, merupakan ambisi Vutura untuk membantu semua orang memanfaatkan teknologi AI untuk meningkatkan bisnisnya. Vutura menyadari, beberapa perusahaan memiliki anggaran terbatas, sehingga Vutura mengostumisasi solusi cepat, terjangkau, intuitif, dan mudah digunakan tanpa code.

Kedua analytics, yakni mengukur kinerja bot, keterikatan, dan rekomendasi lebih lanjut yang dapat diberikan bot. Pelanggan bisa menggunakan data-data yang dimiliki untuk mengembangkan chatbot-nya.

Ketiga helpdesk memungkinkan agen manusia untuk mengambil alih dan fokus pada pertanyaan yang lebih kompleks. Dengan begitu, CS dapat lebih menghemat waktu dan biaya sambil meningkatkan dan mendukung efisiensi.

Vutura berupaya menghadirkan bot dan agen manusia memberi pelayanan berkualitas. Keempat, dengan NLP, AI engine dapat mengklasifikasikan dan memahami arti obrolan pengguna. Dilengkapi dengan pengolahan teks, pengenalan entitas, emosi, dan analisis kepekaan perasaan sebagai pengetahuan terbaik AI dari Vutura. "Anda bisa memberi penjelasan dan pelajaran ke chatbot agar lebih pintar, bisa memahami bahasa gaul agar bot lebih pintar lagi. Ada kalanya, bot tak paham dengan maksud pelanggan, makanya harus diajari," ujar Arief.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat