Pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang dikoordinir Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman (kiri) bersama petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melepas armada dan petugas penyemprotan disinfektan di depan Masjid Raya Baiturra | ANTARA FOTO

X-Kisah

Menjelang Ramadhan tanpa Takjil

Pasar Ramadhan juga terancam tak digelar.

Oleh M FAUZI RIDWAN, RIGA NURUL IMAN, MURSALIN YASLAND

Sudah menjadi kebiasaan masa Ramadhan di berbagai daerah di Indonesia, warga mengumpulkan makanan di mushala dan masjid-masjid setempat untuk kemudian disantap bersama saat tiba buka puasa. Makanan yang terkumpul itu kerap disebut takjilan, juga sering dibagikan ke masyarakat. Pandemi yang belum juga usai memaksa sejumlah masjid berencana menghilangkan tradisi penuh keakraban dan kehangatan jamaah itu.

Di Jawa Barat, Masjid Agung Bandung menyatakan akan meniadakan kegiatan bagi-bagi takjil selama Ramadhan serta tak memfasilitasi shalat Tarawih. \"Untuk takjil dan Tarawih masih belum bisa kalau sikon (situasi dan kondisi) belum kondusif," ujar Ketua DKM Masjid Agung Bandung, Muchtar Gandaatmaja, saat dihubungi, Selasa (21/4). Ia pun terlebih dahulu akan melihat situasi dan perkembangan kasus Covid-19.

Saat ini, menurut Muchtar, pihaknya masih berfokus membagikan santunan kepada masyarakat yang membutuhkan. Ia menambahkan, dana yang digunakan untuk santunan berasal dari gotong royong pengurus masjid dan majelis taklim. "Sebagian santunan sudah kita bagikan hari ini. Santunan rereongan (bersama-sama) pengurus masjid dan majelis taklim," kata dia.

Masjid Agung Kota Sukabumi juga berencana tidak menyediakan takjil atau sajian berbuka puasa untuk warga. Langkah ini untuk mencegah kerumunan warga yang rawan berpotensi menyebarkan Covid-19.

''Masjid Agung hanya menyiapkan takjil untuk imam dan petugas masjid,'' ujar Kabag Kesra Setda Kota Sukabumi Aang Zaenudin yang juga salah satu pengurus Masjid Agung Kota Sukabumi kepada Republika, Selasa (21/4). Hal itu, menurut dia, sesuai arahan DKM Masjid Agung Sukabumi untuk menghindari kumpulan banyak orang.

Hal senada disampaikan Ketua Bidang Imaroh DKM Masjid Agung Kota Sukabumi Cecep Mansur. ''Jumlah takjil sekarang juga tidak sebanyak sebelumnya,'' kata dia. Sebelumnya, Masjid Agung Kota Sukabumi telah meniadakan sementara waktu pelaksanaan shalat Jumat untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Di Bandar Lampung, tak hanya di masjid yang bisa kekurangan takjil. Pemkot Bandar Lampung tengah menimbang akan dibuka atau tidaknya Lapangan Enggal sebagai lokasi pasar takjil. Tiap Ramadhan, Lapangan Enggal dan sekitarnya selalu menjadi pusat penjualan takjil Kota Bandar Lampung.

Kehadiran Pasar Ramadhan menjelang berbuka puasa tersebut menjadi titik kumpul masyarakat di kota berjuluk Tapi Berseri. Kepala Diskominfo Kota Bandar Lampung Ahmad Nurizki belum bisa memastikan apakah Pemkot Bandar Lampung akan menggelar Pasar Ramadhan seperti tahun-tahun sebelumnya.

Sementara itu, beberapa masjid di Kota Bandar Lampung tidak menggelar buka bersama (bukber) lagi seperti biasanya. Sehubungan pandemi, pengurus masjid mulai menerapkan fatwa MUI dan juga aturan protokol kesehatan. Masjid al-Huda, misalnya, sudah mengumumkan kepada jamaah masjidnya pada shalat Jumat lalu bahwa mereka tidak mengadakan lagi buka bersama, shalat sunah Tarawih, dan juga shalat Idul Fitri. "Pengurus sudah memutuskan tidak ada lagi buka bersama dan shalat Tarawih Ramadhan tahun ini," ujar Damhuri, pengurus Masjid al-Huda di Kemiling tersebut.

Di Yogyakarta, Masjid Jogokaryan yang biasanya menjadi pusat berkumpulnya warga kota juga menerapkan prosedur yag lain dari Ramadhan biasanya, meski sejauh ini belum ada larangan masjid masih akan mempersilakan warga mengambil. “Kita seperti biasa, kalau nanti ada larangan, baru kita akan ubah buka puasanya nanti diantar ke rumah masyarakat,” kata Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir ASP, kemarin.

Menurut dia, setiap harinya Masjid Jogokaryan akan menyediakan 3.000 porsi makanan. Tak seperti Ramadhan sebelumnya, porsi itu akan disiapkan dalam boks. “Antisipasi kalau memang harus diantar ke rumah. Kalau mereka datang, kita berikan tempat yang berjarak, physical distancing kita yang atur jaraknya sehingga relatif aman,” ujarnya.

Jamaah yang akan memasuki masjid juga nantinya harus melewati pengecekan suhu, kemudian melintasi pintu sanitasi. Mereka dianjurkan membawa sajadah sendiri-sendiri dan wajib memakai masker.

Berbeda

Di Ibu Kota, suasana Ramadhan di Masjid Istiqlal tahun ini bakal berbeda jauh dengan nuansa bulan puasa pada tahun-tahun sebelumnya. Nuansa hangat keramaian saat berbuka puasa tiada lagi. Tidak ada juga antrean panjang jamaah yang menunggu dibagikannya makanan takjil, menu-menu khas yang biasanya disumbangkan dan disajikan ke jamaah saat berbuka.

Begitu pula kegiatan ibadah, di Istiqlal untuk sementara selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) shalat berjamaah lima waktu tidak lagi digelar. Masjid Istiqlal juga akan meniadakan semua aktivitas ibadah berjamaah lain, meniadakan suasana iring-iringan keramaian jamaah yang akan ikut shalat Tarawih, hingga jamaah yang mungkin akan singgah dan sekadar membaca Alquran.

Kepala Protokol Humas Masjid Istiqlal Abu Hurairah mengatakan, Ramadhan tahun ini memang berat bagi umat Islam, khususnya yang menjadi jamaah Masjid Istiqlal. "Masjid Istiqlal akan tutup selama Ramadhan ini," ujar Abu Hurairah.

Ia mengungkapkan, pada Ramadhan tahun lalu atau pada kondisi normal, biasanya ada 17 agenda kegiatan yang secara rutin panitia selenggarakan selama sebulan, di antaranya shalat Tarawih berjamaah, buka puasa bersama, hingga iktikaf pada pekan terakhir Ramadhan.

Pada masa pandemi, hanya ada satu kegiatan yang akan diselenggarakan panitia masjid terkait santunan bagi kaum dhuafa. "Kita tetap adakan santunan yatim dan zakat fitrah. Biasanya itu akan digelar sepekan sebelum Lebaran, " kata dia. Untuk santunan yatim, ia menjelaskan daftarnya pun dilakukan secara daring, tidak seperti sebelumnya di mana banyak orang yang berkumpul. “Kemudian, zakat fitrah bisa mereka transfer, lalu kami salurkan seperti penyalurkan hewan kurban nanti. Jadi, diantarkan, masyarakat tidak datang ke sini ngambilnya,” katanya menerangkan.

Jamaah yang hanya sekadar beristirahat pun akan tetap dilarang di dalam masjid. "Masjid kan akan ditutup. Jadi, pada siang hari, tidak ada lagi terlihat orang beristirahat di dalam Masjid Istiqlal seperti bulan puasa biasanya," ujar dia. n

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat