Shalat merupakan ibadah yang menenangkan kehidupan | Putra M. Akbar/Republika

Hikmah

Memelihara Kehidupan

Orang yang berusaha mempertahankan harta, agama, darah (jiwa), keluarganya (orang lain), agar Covid-19 tidak menyebar luas, adalah mulia di jalan Allah.

Oleh Jamjam Erawan

 

Oleh Jamjam Erawan

 

Musibah pandemi korona memanggil semua umat untuk saling tolong-menolong dalam memelihara kehidupan. Tenaga kesehatan, ulama, pemerintah, dermawan, dan umat harus saling bergandengan tangan. Sebagaimana dijelaskan dalam Alquran surah al-Maidah ayat 32: “Barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.”

Sadarilah, banyak peran yang dapat dilakukan dalam profesinya masing-masing. Umat berdiam dirilah di rumah. Sementara tenaga kesehatan menjadi garda terdepan karena kompetensinya, meskipun nyawa taruhan. Bagian dari jihad fi sabilillah, termasuk kepada kategori syahid. 

Dari Sa’id bin Zaid (ia meriwayatkan): “Aku pernah mendengar Rasulullah SAW pernah bersabda: 'Barang siapa yang terbunuh karena melindungi hartanya, maka dia syahid. Siapa yang terbunuh karena melindungi agamanya, maka dia syahid. Siapa yang terbunuh karena melindungi darahnya, maka dia syahid. Siapa yang terbunuh karena melindungi keluarganya, maka dia syahid.'” (HR al-Tirmidzi).

Pesan Rasulullah SAW tersebut menunjukkan bahwa orang yang berusaha mempertahankan harta, agama, darah (jiwa), keluarganya (orang lain), seperti para tenaga kesehatan dan orang pada umumnya agar Covid-19 tidak menyebar luas, merupakan orang mulia yang berada di jalan Allah. 

Dari Abu Hurairah (diriwayatkan) ia berkata, Nabi  SAW bersabda: "Barang siapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang Muslim, maka Allah akan melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Barang siapa memudahkan (urusan) orang yang kesulitan, maka Allah akan memudahkan baginya (dari kesulitan) di dunia dan akhirat. Barang siapa menutupi (aib) seorang Muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya." (HR Muslim).

Tentu saja, tak cukup umat dan tenaga kesehatan. Para ulama pun berkewajiban membimbing umat. Menyiapkan fatwa dan tuntunan ibadah yang bersumber dari Alquran, risalah nabawiyah dan kaidah fikih sebagai rujukan dan panduan. 

Sementara itu, pemerintah harus membuat peraturan untuk mencegah penyebaran korona. Kebijakan pemimpin terhadap rakyatnya harus sesuai dengan kemaslahatan. Utamakan pula jaringan pengaman sosial dan segala potensi kerawanan sosial yang mungkin terjadi harus diantisipasi. 

Peran para pengusaha dan dermawan sangat dinantikan. Keluarkanlah sebagian harta kekayaan, serahkan kepada lembaga yang siap untuk menerima dan mendistribuskan dengan amanah. “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir 100 biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS al-Baqarah: 26).

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat