Nikola Tesla | wikicommon

Inovasi

Persaingan Abadi Tesla dan Edison

Keduanya bersaing dalam upaya menghadirkan aliran listrik terbaik bagi dunia.

Dalam setiap bidang, biasanya ada nama-nama besar yang selalu menjadi legenda, termasuk juga di dunia teknologi. Nama Nikola Tesla dan Thomas Alva Edison adalah dua nama besar yang penemuannya tetap dikenang pada generasi-generasi setelahnya.

Namun, ternyata Tesla dan Edison adalah dua nama yang selalu dikait-kaitkan satu sama lain. Keduanya dikenal memiliki riwayat permusuhan yang panjang hingga tak jarang memicu perdebatan di antara komunitas sains hingga saat ini.

Tesla adalah ilmuwan berdarah Serbia-Amerika Serikat (AS) yang dikenal sebagai jenius yang brilian dan eksentrik. Penemuannya menghadirkan kekuatan modern dan sistem komunikasi massa. Musuh yang juga mantan bosnya, Thomas Edison, adalah penemu bola lampu AS yang ikonik, fonograf, sekaligus gambar bergerak.

Kedua jenius yang bertikai itu melancarkan `Perang Arus' pada 1880-an mengenai sistem kelistrikannya yang akan mengaliri daya pada dunia. Tesla menghadirkan sistem arus bolak-balik (AC), sementara Edison mengusung arus searah (DC).

Menurut Carlson, kedua penemu ini benar-benar memiliki kepibadian yang berbeda. Tesla memiliki memori eidetik, yang berarti dia bisa mengingat gambar dan objek dengan tepat.

Ini memungkinkannya untuk secara akurat memvisualisasikan objek 3D yang rumit. Dan, sebagai hasilnya, ia dapat membangun prototipe yang bekerja menggunakan beberapa gambar awal. "Dia benar-benar mengerjakan penemuan dalam imajinasinya," kata Carlson.

 
Mereka adalah penemu yang berbeda, tetapi kita tidak bisa benar-benar mengatakan salah satunya lebih baik karena masyarakat Amerika membutuhkan beberapa penemuan Edison dan memerlukan beberapa penemuan Tesla.
W Bernard Carlson, penulis buku "Tesla: Penemu Era Listrik"
 

 

Sebaliknya, Edison lebih menggunakan sketsa untuk penemuannya dan seorang yang gemar menggerutu. "Jika kita pergi ke laboratorium dan mengawasinya di tempat kerja, kita akan menemukan dia punya banyak barang di mejanya, seperti kabel dan gulungan serta berbagai bagian penemuan," papar Carlson.

Pada akhirnya, menurut Thomas Edison National Historic Park, Edison memegang 1.093 paten. Sementara, menurut penelitian yang diterbitkan pada 2006 di Simposium Internasional Keenam Nikola Tesla, Tesla mengumpulkan kurang dari 300 paten di seluruh dunia.

Arsiparis di Taman Sejarah Nasional Thomas Edison New Jersey dan penulis Edison and the Rise of Innovation, Leonard DeGraaf, menjelaskan, meskipun bola lampu, fonograf, dan gambar be rgerak disebut-sebut sebagai penemuan paling penting Edison, sebenarnya orang lain juga sudah mengerjakan teknologi serupa. "Andaikan pada saat itu Edison tidak menjadi penemu benda-benda itu, sudah banyak orang yang sedang meneliti dan menuju ke arah penemuan itu," ujarnya.

Dalam langkah pemikiran pendeknya, Edison kerap menolak gagasan Tesla yang dianggapnya tidak praktis tentang sistem transmisi tenaga listrik arus bolak-balik (AC). Alih-alih, dia justru mempromosikan sistem DC-nya yang lebih sederhana, padahal itu juga kurang efisien.

Sebaliknya, gagasan Tesla sering kali merupakan teknologi yang lebih di luar akal dan tidak dimiliki siapa pun di pasaran, seperti pembangkit listrik motor dan hidroelektriknya yang terpasang di Air Terjun Niagara. Pembangkit listrik ini merupakan pembangkit jenis pertama yang benar-benar memberi aliran listrik kepada dunia.

Tesla juga menghabiskan waktu bertahun-tahun bekerja pada sistem yang dirancang untuk mentransmisikan suara, gambar, dan gambar bergerak secara nirkabel. Hal ini membuatnya terlihat sebagai seorang futuris, yang bisa disebut bapak radio, telepon, ponsel, dan televisi yang sebenarnya. "Seluruh sistem komunikasi massa kami didasarkan pada sistem Tesla," kata penulis "Wizard: The Life and Times of Nikola Tesla", Marc Seifer.

Sayangnya, skema besar Tesla gagal ketika pendukung keuangannya, JP Morgan, muak dengan tahun-tahun kegagalan Tesla.

 

Gaya hidup dan warisan

Di puncak kariernya, Tesla adalah sosok yang karismatik, sopan, dan jenaka. Dia berbicara dalam beberapa bahasa dan menjadikan penulis Mark Twain dan Rudyard Kipling dan naturalis John Muir sebagai temannya. "Dia berada dan bergaul dalam lingkaran masyarakat kelas yang sangat tinggi," kata Seifer.

Namun, Tesla terkadang bersikap angkuh dan dikenal sebagai orang yang higienis. Dalam tahun-tahun terakhirnya, ia meninggal dalam keadaan tanpa uang dan sendirian dalam sebuah hotel di New York City.

Sementara itu, Edison adalah sosok yang sulit mendengarkan masukan dan tertutup dengan beberapa teman dekatnya. Ia juga memberikan saran tentang bagaimana membangun kursi listrik pertama menggunakan arus searah (DC), bahkan hingga memberikan detail berdarah mengenai tekniknya, semata-mata untuk membuktikan penemuannya itu.

Pada 10 Juli mendatang, menandai peringatan 158 tahun kelahiran Tesla. Dan untuk merayakannya, dilansir dari Live Science, akan dipaparkan apa saja warisan Tesla, kultus kepribadian yang telah diketahui para penemu dari mulut ke mulut pada tahun-tahun setelah kematiannya. Perdebatan tentang siapa yang harus dinobatkan sebagai penemu terhebat sepanjang masa antara Nikola Tesla atau Thomas Edison, pun masih terus terjadi. 

photo
Thomas Alfa Edison - (wikicommon)
 

Si Gajah Topsy

Thomas Edison, kerap dianggap sebagai salah satu raksasa dalam sejarah AS. Ia juga sering dikreditkan karena sempat menggunakan listrik untuk membunuh seekor gajah sebagai bagian dari aksi publisitasnya.

Edison juga manusia, sosok yang tidak sempurna, tetapi mungkin saja dia juga tidak ada hubungannya dengan pembunuhan gajah yang ramai dituduhkan padanya. Meskipun ada pandangan sekilas pada latar belakang kisah Edison yang membuat orang akan lebih mudah menuduhkan kekejaman itu padanya. Bagaimana cerita sebenarnya?

Pada akhir 1880-an, peradaban manusia masih terselubung kegelapan. Lampu gas adalah sumber utama cahaya. Ada dua standar yang dimainkan, termasuk yang ditemukan Tesla, yakni arus bolak-balik (AC) dan yang ditemukan Edison, yakni arus searah (DC), dikenal sebagai `Perang Arus'.

Para pendukung setiap standar itu menggembar-gemborkan metode merekalah yang lebih aman dan lebih efisien daripada yang lain. Seperti cerita yang berkembang, Edison kemudian menemukan sasaran eksperimennya pada Topsy, seekor gajah yang dijuluki pembunuh. Namun, ternyata kisahnya tidak sesederhana itu.

Topsy masih bayi ketika dia ditangkap di suatu tempat di Asia Tenggara sekitar 1875 dan kemudian dikirim ke AS. Dia dipekerjakan di Forepaugh Circus, yang pada saat itu sedang bersaing dengan Barnum & Bailey untuk memiliki koleksi gajah yang paling mengesankan.

Topsy telah melewati beberapa pemilik dan beberapa pelatih, yang sebagian besar menggunakan metode yang pada standar saat ini akan dianggap kejam. Ekor binatang itu terkenal bengkok akibat pemukulan yang dialaminya.

Seiring berlalunya waktu, Topsy menjadi semakin marah karena penganiayaannya. Pada 1902, seorang pria bernama James Fielding Blount dilaporkan membakar Topsy dengan ujung cerutu yang panas. Dalam kemarahan yang didorong oleh rasa sakit, Topsy balas menyerang, Blount dan kemudian membunuhnya.

Namun, pemiliknya menganggap Topsy terlalu berharga untuk diberikan ke orang lain sehingga mereka menjadikannya bagian dari pertunjukan, membiarkan masa lalunya yang membunuh lelaki itu menjadi bagian dari daya tariknya.

Akhirnya, Topsy berakhir di Luna Park Coney Island, sebuah taman hiburan baru di New York City. Dia adalah salah satu atraksi terbesar dan menjadi semacam selebritas di kalangan binatang.

Pada satu titik, pemiliknya menyuruhnya bekerja mengangkut bahan bangunan di taman di mana banyak mata menyaksikan pemukulan dan kekejaman lainnya dari para penjaga.

Pada 4 Januari 1903, sebuah tim memimpin Topsy yang berusia 28 tahun ke sebuah arena lingkaran yang dihadiri 1.500 penonton. Tim memberinya makanan beracun dan kemudian membubuhkan dua elemen tembaga, satu untuk kaki depannya dan lainnya ke kaki belakang. Tim juga memastikan bahwa arus listrik AC akan mengalir ke seluruh tubuhnya. Listrik itu berasal dari sebuah perusahaan yang bertuliskan nama Edison.

Ketika orang-orang itu akhirnya menyalakan saklar daya, lebih dari 6.000 volt listrik mengalir ke tubuh Topsy. Dia jatuh pingsan seketika. Setelah 10 detik, teknisi menghentikan arus dan tali di lehernya ditutup hingga pengamat memastikan Topsy benar-benar mati.

Beberapa sejarahwan menggambarkan eksekusi Topsy sebagai pertempuran dalam `Perang Arus', dan perusahaan Edison dianggap sengaja menjalankan aksi itu untuk menunjukkan bahwa kekuatan AC lebih berbahaya daripada DC.

Namun, dari beberapa penelitian sederhana dari waktu ke waktu telah menunjukkan bahwa perdebatan tentang AC vs DC telah diselesaikan lebih dari 10 tahun sebelum kematian Topsy. Itu berarti tidak banyak bukti yang menunjukkan Edison menyetrum hewan di hadapan publik.

Dari semua kisah, semua menyebutkan Edison tidak hadir selama proses pembunuhan Topsy.Laporan surat kabar pada waktu itu juga menyebutkan, tukang listrik dari perusahaan Edison terlibat dalam mengatur aspek teknis dari eksekusi, tetapi karena berbagai merger dan pembelian, tidak jelas apakah Edison sendiri yang ingin melakukan itu atau rekan kerjanya yang berasal dari perusahaan tersebut.

Berikut Video Tanggapan Masyarakat: Tesla versus Edison

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat