
Iqtishodia
Implementasi SDGs Melalui KKNT Internasional
KKNT Internasional dapat dilakukan dengan Model Proyek Berkelanjutan.
OLEH Najwa Aulia Syam (Mahasiswa Ilmu Ekonomi, FEM-IPB), Nabilah Nurizky Ananda (Mahasiswa Agribisnis, FEM-IPB), Indra Refipal Sembiring (Dosen FEM-IPB)
Kuliah Kerja Nyata Tematik Internasional (KKNT Internasional) merupakan bentuk pengabdian masyarakat berbasis tema tertentu yang dilakukan oleh mahasiswa di luar negeri. Konsep ini menggabungkan pendekatan service learning dan cross-cultural engagement dengan tujuan memberikan kontribusi nyata terhadap penyelesaian masalah spesifik di suatu komunitas, sekaligus memperkuat wawasan global dan kompetensi lintas budaya mahasiswa (Nisa, 2024).
Secara umum, KKNT Internasional memiliki beberapa tujuan strategis:
Peningkatan Kapasitas Mahasiswa – Mahasiswa tidak hanya mempraktikkan ilmu di lapangan, tetapi juga belajar beradaptasi dengan lingkungan budaya yang berbeda, mengasah keterampilan komunikasi lintas budaya, dan meningkatkan kepekaan sosial (Hermanto, 2019).
Pemberdayaan Masyarakat Lokal – Program dirancang untuk membantu masyarakat mengembangkan potensi lokal melalui pelatihan, pendampingan, dan transfer teknologi (Putra et al., 2024).
Penguatan Diplomasi Pendidikan – KKNT Internasional berfungsi sebagai sarana diplomasi lunak (soft diplomacy) melalui pertukaran budaya, kolaborasi akademik, dan kemitraan internasional (Dewi et al., 2023).
Kontribusi terhadap SDGs – Kegiatan yang dilaksanakan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, terutama pada aspek pendidikan berkualitas, pengentasan kemiskinan, kesehatan, dan keberlanjutan lingkungan (Abdillah & Dai, 2022).
Dibandingkan dengan KKNT reguler, KKNT Internasional menempatkan mahasiswa pada konteks global yang menuntut adaptasi terhadap tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan di luar negeri. Hal ini memerlukan perencanaan yang matang, sinergi antara universitas dan mitra internasional, serta pemahaman yang kuat terhadap prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
Salah satu contoh implementasi nyata KKNT Internasional adalah program yang dilaksanakan di Songkhla Rajabhat University (SKRU), Thailand. Program yang berlangsung selama bulan Juli 2025 ini merupakan hasil kolaborasi antara IPB University dengan SKRU, yang bertujuan untuk mengembangkan potensi masyarakat lokal di Provinsi Songkhla melalui pendekatan pendidikan, pelatihan, dan pemberdayaan ekonomi, mendorong pertukaran budaya antara mahasiswa Indonesia dan Thailand melalui kegiatan seni, kuliner, dan dialog antarbudaya, dan mendukung agenda pembangunan daerah sesuai dengan prioritas pemerintah setempat.
Dalam mewujudkan pencapaian tujuan tersebut, mahasiswa dari IPB University menggagas program yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di lingkup Provinsi Songkhla. Bersama kelompok masyarakat, mahasiswa membantu mengembangkan produk olahan lokal, termasuk desain kemasan, promosi digital, dan akses ke pasar daring.
Pendekatan ini relevan dengan praktik KKN Tematik di daerah lain yang sukses meningkatkan pendapatan UMKM. Hal ini sebagaimana yang dilakukan mahasiswa di daerah sekitar Geopark Satun, Pattalung District, dan Krasasin District.
Program lainnya adalah terkait dengan pelestarian lingkungan sesuai dengan salah satu keunggulan bersaing di Provinsi Songkhla dalam bidang pariwisata. Mahasiswa melaksanakan program pembersihan/pengumpulan sampah di beberapa lokasi seperti daerah pendakian di daerah Khao Hua Mountain dan Pantai Samila yang seringkali menjadi tempat yang terdampak dari sampah yang dibuang sembarangan.
Selain itu, keterlibatan mahasiswa IPB University tergambar dalam pengajaran interaktif di sekolah lokal (Koh Taew School). Mahasiswa mengajar bahasa Inggris dengan memadukan pendekatan pengajaran games-based learning. Metode yang digunakan adalah student-centered learning (keterlibatan siswa) dengan permainan edukatif, storytelling, dan conversation untuk meningkatkan motivasi belajar siswa .
Untuk mengeratkan pemahaman dalam hubungan antar negara yang baik, mahasiswa IPB University juga memperkenalkan budaya Indonesia melalui festival mini. Mahasiswa Indonesia memperkenalkan batik, kuliner nusantara, dan permainan tradisional kepada komunitas setempat. Sementara itu, mahasiswa Thailand mengajarkan tarian tradisional dan kuliner khas Songkhla kepada mahasiswa Indonesia. Aktivitas ini memperkuat people-to-people connection yang menjadi basis diplomasi budaya (Dewi et al., 2023).
Kegiatan KKNT Internasional di SKRU, Thailand, secara langsung mendukung beberapa tujuan SDGs sebagai berikut:
SDG 4 – Pendidikan Berkualitas
Program pengajaran interaktif di sekolah lokal mendukung peningkatan kualitas pendidikan dasar dan menengah. Metode partisipatif dan berbasis proyek membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas siswa.
SDG 8 – Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Pelatihan kewirausahaan dan pemasaran digital memberikan keterampilan baru bagi masyarakat lokal, khususnya UMKM, untuk meningkatkan pendapatan dan memperluas pasar.
SDG 11 – Kota dan Komunitas Berkelanjutan
Kegiatan konservasi lingkungan dan penataan ruang publik sekolah mendukung terciptanya lingkungan belajar yang bersih, aman, dan berkelanjutan.
SDG 13 – Penanganan Perubahan Iklim
Edukasi lingkungan dan penanaman pohon memberikan kontribusi pada aksi mitigasi perubahan iklim, sejalan dengan target Net Zero Carbon 2030 yang juga menjadi komitmen IPB (Sustainability IPB, 2024).
SDG 17 – Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
KKNT Internasional merupakan hasil kolaborasi multi-pihak antara perguruan tinggi Indonesia, SKRU, pemerintah lokal, sekolah, dan komunitas masyarakat. Model kolaborasi ini mencerminkan prinsip pentha-helix yang terbukti efektif dalam pengembangan desa (Rochaendi et al., 2024).
Pengalaman dalam program KKNT Internasional di SKRU Thailand memberikan kesan mendalam tidak hanya pada peserta, tetapi juga terhadap mitra di SKRU. Namun, tentu saja suksesnya program tidak terlepas dari kerjasama tim yang baik. Berdasarkan pengalaman tersebut penekanan evaluasi dapat memberikan inspirasi pada pelaksanaan kegiatan sejenis di masa mendatang.
KKNT Internasional dapat dilakukan dengan Model Proyek Berkelanjutan untuk menghindari dampak yang hanya bersifat jangka pendek. Proyek perlu dirancang agar dapat dilanjutkan oleh mitra lokal setelah mahasiswa kembali. Misalnya, membentuk community champion atau kelompok kerja masyarakat yang bertanggung jawab melanjutkan program (Khairani et al., 2022).
Kemudian, diversifikasi program menjadi aspek penting dalam inovasi kegiatan ini. Selain pendidikan dan ekonomi, tema KKNT Internasional dapat diperluas ke bidang energi terbarukan, ketahanan pangan, teknologi tepat guna, dan kesehatan masyarakat. Diversifikasi ini dapat meningkatkan relevansi program terhadap tantangan global.
KKNT Internasional bukan hanya program pengabdian masyarakat, tetapi juga wahana pengembangan kompetensi global mahasiswa dan sarana diplomasi budaya Indonesia. Pengalaman di SKRU, Thailand, menunjukkan bahwa melalui kolaborasi lintas negara, mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang berkontribusi pada pencapaian SDGs, memperkuat hubungan internasional, dan meninggalkan dampak positif bagi komunitas yang dilayani.
Agar program ini terus relevan dan berdampak, diperlukan strategi yang mencakup penguatan pra-penugasan, integrasi dengan roadmap SDGs, keberlanjutan proyek, pemanfaatan teknologi, dan pendekatan partisipatif. Dengan demikian, KKNT Internasional dapat menjadi model pengabdian masyarakat yang tidak hanya bermanfaat secara lokal, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan global yang inklusif dan berkelanjutan.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.