Pekerja menyiapkan gula pasir untuk disalurkan ke operasi pasar dan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Gudang Perum Bulog Sub Divisi Regional Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Jumat (3/4/2020). | FAUZAN/ANTARA FOTO

Ekonomi

Pemerintah Diminta Jelaskan Keterlambatan Impor Gula

 

JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) baru menerbitkan perizinan kristal putih (GKP) siap konsumsi sebanyak 50 ribu ton kepada Perum Bulog (Persero). Asosiasi Gula Indonesia (AGI) berharap turunnya izin impor GKP tersebut dibarengi dengan waktu yang jelas mengenai kedatangan GKP ke Indonesia.

Direktur Eksekutif AGI Budi Hidayat mengatakan, kejelasan waktu ini sangat penting bagi pasar di dalam negeri. "Yang penting kapan datangnya agar bisa suplai kebutuhan pasar," ujar Budi saat dihubungi Republika di Jakarta, Jumat (10/4).

Budi menyampaikan, pemerintah telah membuka keran impor untuk 495 ribu ton gula kristal mentah pada Oktober 2019 dan 500 ribu ton gula pada Maret 2020. Namun, Budi mengaku belum mendengar kejelasan gula tersebut tiba di Indonesia. Menurut Budi, pemerintah harus menjelaskan mengenai kendala yang menghambat proses pasokan impor ke dalam negeri.

Mengenai rencana mengolah GKR milik industri menjadi GKP sebanyak 250 ribu ton, Budi menilai hal itu bisa saja dilakukan. Mungkin, kata Budi, GKR milik industri yang bisa untuk industri makanan dan minuman (mamin) tengah menurun akibat virus korona. "(GKR milik industri) bisa dipinjam dulu, nanti diganti, harus disampaikan mekanisme yang jelas," kata Budi.

photo
Pekerja membungkus gula di Gudang Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang, Lebak, Banten, Jumat (10/4/2020). - ( MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS/ANTARA FOTO)

Budi menilai peminjaman GKR milik industri untuk gula konsumsi merupakan langkah antisipasi pemerintah tatkala mendapat kesulitan dalam impor gula. Budi meminta pemerintah berhati-hati dalam melakukan impor lantaran potensi adanya kenaikan harga dari luar negeri saat ini.

Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) mendapat penugasan mengolah gula kristal rafinasi (GKR) milik industri menjadi GKP sebanyak 250 ribu ton dalam upaya stabilisasi harga.

Ketua AGRI Bernardi Dharmawan mengatakan, sebanyak 235 ribu ton akan digarap oleh anggota AGRI. Sedangkan, 15 ribu ton lainnya digarap satu pabrik gula di Jawa Timur. \"Sampai sejauh ini tidak masalah karena memang ini akan digantikan, //cuma// jangan sampai kejadian digantinya terlambat,\" ujar Bernardi saat dihubungi //Republika//.

Bernardi menyampaikan, hal ini merupakan upaya dari anggota AGRI dalam membantu pemerintah dalam kebutuhan gula konsumsi. Bernardi beranggapan AGRI merupakan solusi terakhir dalam mengatasi kelangkaan gula.

Bernardi mencontohkan izin impor gula yang diberikan pemerintah kepada pabrik gula (PG) memiliki kendala dari segi waktu yang bisa sampai sebulan lebih, terlebih di masa pandemi Korona saat ini. \"Makanya dilirik anggota AGRI karena gula mentahnya sudah ada di Indonesia makanya dipinjam pakai dulu untuk produksi konsumsi,” ujar Bernardi.

Bernardi menyebut stok untuk raw sugar atau gula kristal mentah di­perkirakan masih cukup untuk dua bulan ke depan. Meski begitu, Bernardi berharap pemerintah mulai memikirkan proses importasi gula untuk se­mester dua sebagai langkah antisipatif.

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengatakan, Kemendag baru menerbitkan perizinan impor GKP siap konsumsi sebanyak 50 ribu ton kepada pihaknya. Akibat izin impor yang baru terbit itu, kemungkinan proses pengadaan akan terhambat akibat adanya kendala pengiriman.

 

photo
Pekerja membungkus gula di Gudang Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang, Lebak, Banten, Jumat (10/4/2020). - (MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS/ANTARA FOTO)

"Perizinan impor turun dari Menteri Perdagangan kemarin malam jam 11. Ini akan segera ditindaklanjuti, namun situasi sekarang tidak mudah," kata Buwas, sapaan akrabnya dalam Rapat Dengar Pendapat Virtual bersama Komisi IV DPR, Kamis (9/4) lalu.

Buwas menyebutkan, banyak negara yang menjadi sumber importasi gula melakukan lockdown. Hal itu membuat banyak kapal-kapal pengangkut logistik berhenti beroperasi sementara. Situasi itu akan membuat Perum Bulog kesulitan dalam melakukan pengadaan GKP impor untuk stabilitasi harga.

Sebab, sejak awal tahun, pasokan gula dalam negeri mulai mengalami ke­langkaan hingga menyebabkan harga di tingkat konsumen tembus hingga Rp 17 ribu per kilogram. Sementara, Perum Bulog hanya memiliki stok gula sekitar 5.000 ton.

Seiring penugasan itu, Perum Bulog telah berencana menjual gula tersebut dengan harga Rp 10.500 per kilogram atau di bawah harga eceran tertinggi sebesar Rp 12.500 per kilogram dan ditargetkan siap diguyur ke pasar pada akhir Maret 2020.

Beruntung, kata Buwas, importasi gula mentah yang dilakukan oleh anak perusahaan Perum Bulog, PT Gendhis Multi Manis (GMM) sudah terealisasi. GMM, kata Buwas, mendapatkan izin impor gula mentah sebanyak 29 ribu ton untuk diolah menjadi gula kristal putih bagi konsumsi masyarakat. n 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat