Anggota Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengambil bagian dalam parade gencatan senjata di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Ahad, 19 Januari 2025. | AP Photo/Abdel Kareem Hana

Internasional

Perlawanan Masih Menyala, IDF Terbelah

Pejuang Palestina terus mengumumkan operasi penyergapan di Gaza.

GAZA – Brigade Izzuddin al-Qassam dari kelompok Hamas dan Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam, mengumumkan sejumlah operasi militer terhadap tentara dan kendaraan pendudukan Israel di Jalur Gaza, yang sebagian besar terkonsentrasi di kota Khan Yunis di Jalur Gaza selatan. Sementara itu, situs-situs Israel melaporkan insiden keamanan serius di Jalur Gaza.

Aljazirah mengutip Al-Qassam mengatakan para pejuangnya menargetkan menara buldoser militer dengan rudal Al-Yassin 105 mm, dan membakarnya di daerah Bani Suhaila sebelah timur Khan Yunis. Mereka juga mengatakan pihaknya menembaki kerumunan tentara Israel di daerah Ma'an di selatan kota dengan mortir.

Sementara itu, Brigade Al-Quds mengatakan para pejuangnya menghancurkan kendaraan militer Israel yang telah menembus Abasan al-Kabira, sebelah timur Khan Yunis, dengan bom barel yang sebelumnya ditanam. Ia juga mengumumkan bahwa mereka telah menembaki pasukan dan kendaraan Israel kemarin dengan mortir yang menembus sekitar Jalan Raya 5, sebelah utara Khan Yunis.

Faksi-faksi perlawanan di Gaza telah mendokumentasikan operasi mereka terhadap pasukan dan kendaraan pendudukan Israel di berbagai lini sejak dimulainya operasi darat Israel pada tanggal 27 Oktober 2023. Klip video tersebut mengungkapkan banyak rincian tentang operasi militer perlawanan terhadap pasukan pendudukan.

Video sergapan yang menewaskan tujuh tentara Israel di Khan Yunis, Jalur Gaza pada Juni 2025. - (Dok Hamas)  ​

Faksi-faksi tersebut juga berhasil melakukan penyergapan terhadap tentara pendudukan, menimbulkan banyak korban jiwa, menghancurkan dan merusak ratusan kendaraan militer, dan menembaki kota-kota dan pemukiman dengan rudal jarak menengah dan jauh.

Hal ini terjadi sebagai bagian dari konfrontasi yang sedang berlangsung antara faksi-faksi Palestina dan pasukan pendudukan di Gaza, ketika Israel melancarkan perang pemusnahan terhadap Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, menyebabkan lebih dari 185.000 warga Palestina tewas dan terluka, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan perempuan, dan lebih dari 11.000 orang hilang.

Situs web berbahasa Ibrani, Walla, melaporkan, dengan mengutip sumber-sumber informasi, bahwa terdapat perbedaan pendapat di kalangan militer Israel mengenai jalannya perang di Jalur Gaza, yang menunjukkan adanya perpecahan pendapat antara mereka yang mendukung kelanjutan operasi militer dan mereka yang melihat perlunya bergerak ke arah mengakhiri perang.

Dalam konteks yang sama, Channel 12 Israel melaporkan bahwa tentara akan menyampaikan beberapa opsi mengenai Gaza kepada kabinet keamanan pada pekan depan, mulai dari menyelesaikan pendudukan di Jalur tersebut hingga mencapai kesepakatan dengan Hamas.

Brigade Al-Qassam menerbitkan video penyerangan di timur Khan Yunis, Selasa (24/6/2025). - (Dok Hamas)  ​

Kepala Staf Eyal Zamir diperkirakan akan memberi tahu para menteri bahwa tentara hampir mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dalam laporan terpisah, Yedioth Ahronoth mengutip para pemimpin militer Israel yang mengatakan bahwa Brigade al-Qassam tetap aktif dan dikerahkan dari Khan Yunis ke Kota Gaza dan sekitarnya, yang mencerminkan sulitnya misi militer meskipun berbulan-bulan telah berlalu sejak dimulainya agresi.

Pernyataan-pernyataan ini bertepatan dengan serangkaian operasi ofensif yang dilakukan oleh perlawanan Palestina terhadap pasukan pendudukan di Jalur Gaza, yang mengakibatkan kematian dan cedera di antara tentara Israel.

Sebagai indikasi dampak psikologis dari perang tersebut, Radio Angkatan Darat Israel mengutip ibu dari seorang tentara yang bertempur di Gaza yang mengatakan, "Anda tidak dapat menghabiskan satu tahun di Gaza tanpa mengalami luka psikologis," yang mencerminkan meningkatnya kekhawatiran dalam masyarakat Israel tentang dampak pertempuran yang berkepanjangan terhadap tentara dan keluarga mereka.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel, dengan dukungan Amerika, melancarkan perang genosida terhadap Jalur Gaza. Hingga saat ini, perang ini telah mengakibatkan kematian lebih dari 186.000 orang, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan, dan lebih dari 11.000 orang hilang di bawah reruntuhan.

Israel juga mempertahankan penutupan ketat penyeberangan Gaza sejak 2 Maret sehingga truk-truk yang membawa perbekalan dan bantuan menumpuk di perbatasan, sehingga hanya beberapa lusin truk yang bisa masuk ke Jalur Gaza, sementara warga Palestina di Gaza membutuhkan setidaknya 500 truk per hari.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Aktivis Indonesia Mulai Galang Konvoi Global Tembus Blokade Gaza

UBN mengajak masyarakat Indonesia turut serta menjadi bagian dari kafilah konvoi damai menuju Gaza.

SELENGKAPNYA