Petugas Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) memberikan masker gratis kepada calon penumpang KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta, Rabu (8/4). | Republika/Thoudy Badai

X-Kisah

‘Masker Sulit Dicari, Harganya Juga Gila-gilaan’

 

 

Ada berbagai jenis transportasi umum yang dapat digunakan masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Mulai dari bus Transjakarta, kereta rel listrik (KRL), Moda Raya Terpadu (MRT), hingga LRT. Transportasi umum pun menjadi salah satu andalan bagi warga Jakarta dan sekitarya untuk mencapai tempat yang ingin dituju.

 

Namun, sejak virus korona mulai mewabah di Indonesia, kebijakan-kebijakan baru yang bersifat darurat diterapkan bagi seluruh transportasi umum yang ada, seperti menjaga jarak saat berada di dalam transportasi umum, penyediaan //hand sanitizer// di setiap halte bus dan stasiun KRL. Bahkan, aturan terbaru yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah mewajibkan pengguna transportasi umum untuk mengenakan masker.

 

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan memberikan arahan melalui surat kepada para pimpinan moda transportasi umum, seperti Transjakarta, MRT, dan LRT untuk menerapkan kewajiban penggunaan masker kepada seluruh penumpangnya. Dalam surat tersebut, Anies juga menegaskan, bagi penumpang yang tidak menggunakan masker, tidak diizinkan untuk melanjutkan perjalanan dengan menggunakan transportasi umum tersebut.

photo
Warga Jakarta menanti kereta sembari menerapkan jaga jarak, Selasa (7/4). - (AP)

 

Saat Republika mencoba mendatangi beberapa halte bus Transjakarta, terlihat para penumpang bus telah menggunakan masker. Bahkan, para petugas halte pun menggunakan masker.

 

Salah seorang pengguna Transjakarta, Nadine Vita, mengatakan, kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemprov DKI Jakarta sudah tepat. Sebab, menurut dia, melalui kebijakan itu mampu menyadarkan masyarakat bahwa menggunakan masker saat berada di luar rumah adalah hal yang penting, terutama saat wabah virus korona yang terjadi seperti saat ini.

 

Meski demikian, Nadine mengaku telah memiliki kesadaran untuk menggunakan masker saat berada di transportasi umum jauh sebelum virus korona menyebar. Sebab, kata dia, hal itu perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan saat berada di keramaian.

 

“Tapi, jadi tidak bagus kalau (kebijakan itu) tidak dibarengi dengan sosialisasi atau bantuan ke masyarakat,” kata Nadine.

 

Dia menilai, pemerintah sebaiknya tidak hanya mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan penggunaan masker, tetapi juga patut memberikan jaminan kepada masyarakat agar dapat memperoleh masker yang layak dengan harga terjangkau.

 

“Sekarang kan masker (bedah) makin susah didapat, sedangkan harga masker kain harganya gila-gilaan, mahal sekali,” ungkap dia.

 

Penumpang lainnya, Aurelia Octavia, mengatakan, perlunya edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menggunakan masker sebagai bentuk perlindungan diri, terutama karena angka masyarakat yang positif terjangkit virus korona setiap harinya terus meningkat.

 

Aurel menuturkan, selain edukasi kepada masyarakat, pemerintah juga perlu tegas dalam mengawasi penjualan masker sehingga harga masker di pasaran tidak membebani masyarakat.

photo
Warga beraktifitas di kawasan Karet, Jakarta, Rabu (8/4). - (Republika/Thoudy Badai)

 

Kan kasian juga kalau ada penumpang yang tidak pakai masker karena enggak mampu beli, malah enggak bisa naik transportasi umum,” tutur Aurelia.

 

Di sisi lain, seorang petugas halte bus Transjakarta, Iswandi, mengatakan, hingga saat ini dia bersama petugas halte lainnya terus menyampaikan sosialisasi kepada para penumpang mengenai kebijakan tersebut.

 

Jika ada penumpang yang tidak menggunakan masker, masih diberikan toleransi. Namun, saat kebijakan itu mulai efektif dilakukan, penumpang yang tidak menggunakan masker tidak diperkenankan naik bus.

 

Sementara, Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Nadia Diposanjoyo menjelaskan, saat kebijakan penggunaan masker efektif dilakukan pada 12 April 2020, pihaknya akan tegas melarang penumpang yang tidak menggunakan masker naik ke bus.

 

“Kita sampai tanggal 11 April 2020 masih sosialisasi. Tanggal 12 April (ada yang tidak pakai masker) tidak boleh naik bus Transjakarta,” ujar Nadia menjelaskan. n 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat