
Nasional
Bangun Solidaritas
Pemerintah pusat dan daerah diminta bersinergi jamin kehidupan warga.
JAKARTA — Seluruh masyarakat diajak bersatu membangun solidaritas untuk melawan pandemi Covid-19 yang terus menyebar. Hingga Rabu (8/4), jumlah kasus positif Covid-19 sudah mencapai 2.956 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 240 jiwa.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pandemi Covid-19 adalah perang seluruh masyarakat melawan wabah korona jenis baru dari Wuhan, Cina. Ia meminta seluruh masyarakat bersatu dan bergotong royong, saling membantu untuk memutus penyebaran, serta mengatasi dampak yang terjadi akibat pandemi ini.
"Kita semua harus bersatu melawan Covid-19. Pemerintah pusat, daerah, dan juga masyarakat harus solid agar kita dapat sukses berperang melawan Covid-19," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (8/4).
Ketua Pengarah Gugus Tugas Penanganan Covid-19 ini menjelaskan, langkah percepatan penanganan terus dilakukan, di antaranya dengan menggelontorkan anggaran sebesar Rp 75 triliun untuk bidang kesehatan. Termasuk memberikan santunan kematian bagi tenaga kesehatan yang meninggal karena Covid-19. Pemerintah juga akan segera melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah daerah terkait beberapa isu guna mempercepat penanganan Covid-19.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian juga meminta semua pihak bersinergi dalam perang melawan virus korona. "Sudah banyak war atau perang covid. Ini adalah perang pada sesuatu yang tidak bisa kita lihat, virus. Dan, tidak mengenal apa targetnya, mau kaya mau miskin, pejabat mau bawahan, laki maupun perempuan, polisi, tentara, siapa pun dapat terserang," ujar Tito, Rabu.
Ia mengatakan, selain kesehatan, pandemi virus korona juga berdampak pada sektor ekonomi. Menurut dia, pemerintah perlu strategi yang tepat dan terukur agar kesehatan publik tetap diutamakan, tetapi roda perekonomian harus tetap bergerak. Tito telah menerbitkan Peraturan Mendagri Nomor 20 Tahun 2020 yang memberikan kewenangan kepada kepala daerah untuk melakukan realokasi dana dan re-//focussing// anggaran. Realokasi dan re-focussing anggaran ini berfokus pada tiga hal.
Pertama, untuk meningkatkan kapasitas kesehatan. Kedua, penyiapan jaring pengaman sosial. Sebab, banyak masyarakat terdampak akibat upaya pencegahan penyebaran virus korona dengan menjaga jarak fisik dan berdiam diri di rumah. Menurut Tito, banyak masyarakat terpukul, terutama yang kurang mampu.

Seandainya mereka tidak ditangani dan tidak dibantu, baik oleh pemerintah maupun nonpemerintah, krisis kesehatan bisa berubah menjadi krisis ekonomi. "Dan, krisis ekonomi ini akan berubah menjadi krisis sosial yang berdampak pada krisis keamanan, gangguan keamanan," kata dia. Ketiga, membantu dunia usaha tetap hidup dan berjalan.
Jaring pengaman
Sementara, Kementerian Sosial (Kemensos) akan merutinkan penyaluran bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi setiap bulan sebagai antisipasi dampak Covid-19. Sebelumnya, PKH disalurkan empat kali dalam setahun terhadap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH.
"Mulai pertengahan April ini, KPM sudah bisa mencairkan bansos PKH setiap bulan hingga Desember 2020. Sebelumnya, bansos PKH diberikan tiap tiga bulan sekali, yaitu di bulan Januari, April, Juli, dan Oktober,” ujar Menteri Sosial, Juliari P Batubara.
Mensos mengatakan, penerima PKH dapat memanfaatkan pemasukan uang bulanan tersebut di tengah kesulitan ekonomi dan kewajiban tinggal di rumah sesuai imbauan pemerintah. Ia menjelaskan, pemerintah menyiapkan jaring pengaman sosial untuk keluarga prasejahtera Indonesia. Itu dilaksanakan agar daya beli mereka dapat terjaga dalam memenuhi kebutuhan pokok. Pemerintah juga menaikkan anggaran bansos PKH sebesar 25 persen.
Pemerintah juga menaikkan jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menjadi 10 juta KPM dari sebelumnya 9,2 juta KPM. Penambahan ini merujuk pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dikelola Pusat Data dan Informasi Kemensos (Pusdatin) dan bersumber dari data yang dimutakhirkan setiap pemerintah daerah (pemda) di Indonesia.
“Jadi, bansos dapat disalurkan lebih tepat sasaran karena yang mengetahui kondisi warganya adalah masing-masing pemda,” kata Juliari. Anggota Komisi VIII DPR Selly Andriany Gantina meminta Kemensos memastikan keterlibatan pemerintah daerah (pemda) dalam menjalankan kebijakan Jaring Pengaman Sosial agar tepat sasaran. Selain itu, proses pencairan di lapangan juga harus berjalan lancar dan dalam prinsip physical distancing. "Saatnya pusat dan daerah gerak bareng dalam satu tarikan napas. Biar masyarakat ada rasa nyaman,\" ujarnya.
Bansos PKH per bulan
- Ibu hamil dan anak usia 0-6 tahun: Rp 250 ribu
- Anak SD: Rp 75 ribu
- Anak SMP: Rp 125 ribu
- Anak SMA: Rp 166 ribu
- Penyandang Disabilitas berat: Rp 200 ribu
- Lanjut usia: Rp 200 ribu
Sumber: Kemensos
Bantuan Tetangga
Pemerintah Selandia Baru memberikan bantuan senilai 150 ribu dolar New Zealand (NZD) atau setara dengan Rp 1,5 miliar kepada Lembaga Biologi Molekuler Eijkman untuk penanggulangan wabah Covid-19. Bantuan ini diberikan Pemerintah Selandia Baru agar Indonesia dapat meningkatkan kapasitas, kualitas, dan kuantitasnya dalam melakukan tes Covid-19.
“Kontribusi kami akan membantu Lembaga Eijkman terus memproduksi dan mendistribusikan 100 ribu VTM (viral transport medium) dan menyediakan persediaan untuk analisis polymerase chain reaction (PCR) yang akurat dan terpercaya dalam mendeteksi kasus Covid-19 di Indonesia,” kata Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Jonathan Austin dalam siaran resmi, Rabu (8/4).

Menurut dia, Selandia Baru memiliki sejarah panjang dalam membantu Indonesia, terutama pada masa krisis. “Kami tetap mempunyai komitmen mendukung Indonesia, bahkan dalam menghadapi dampak wabah seperti ini,” kata dia menambahkan. Seperti diketahui, Lembaga Eijkman merupakan salah satu laboratorium rujukan tes Covid-19 sejak 13 Maret 2020. Sejak saat itu, jumlah sampel Covid-19 yang dirujuk ke lembaga ini pun meningkat drastis.
Bahkan, dalam hitungan hari, Lembaga Eijkman telah memproduksi dan mendistribusikan 20 ribu VTM ke 95 layanan kesehatan di seluruh Indonesia. VTM sendiri merupakan media penting untuk melakukan transportasi sampel lendir dari pasien yang diduga terkena Covid-19 dari rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya. Sayangnya, persediaan VTM ini semakin menipis saat ini dan bahkan hampir tidak ada sehingga sulit untuk memperbanyak jumlah tes Covid-19.
“Terus melakukan diagnosis yang akurat dan terpercaya untuk kasus Covid-19 dengan memproduksi VTM, swab nasofaring dan orofaring (nasopharyngeal dan oropharyngeal flocked swabs) dan kit untuk ekstraksi RNA (RNA extraction kits) adalah sesuatu yang sangat serius di Indonesia,” kata Kepala Lembaga Eijkman, Profesor Amin Soebandrio.
Di lain pihak, bantuan kemanusiaan untuk RI juga datang dari Korea Selatan. Bantuan berupa 300 unit sprayer dari Negeri Ginseng diserahkan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Chang Beom, yang diterima secara simbolis oleh Harmensyah, sekretaris umum Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai lembaga koordinator Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Indonesia.
"Atas nama Pemerintah Indonesia dan gugus tugas serta seluruh masyarakat Indonesia, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dan kerja sama yang baik antara Indonesia dan Korea Selatan. Semoga bantuan ini bermanfaat dalam usaha kami memerangi Covid-19. Dan, akan segera kami distribusikan pada masyarakat yang membutuhkan," kata Harmensyah di gedung BNPB, Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut, Harmensyah menyebut, Pemerintah RI masih membuka peluang untuk menerima bantuan berupa alat pelindung diri (APD) hingga ventilator untuk ke depannya. "Bantuan ini juga sangat membantu Pemerintah Indonesia dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 ini," ujar dia.
Di lokasi yang sama, Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang Beom mengatakan, Pemerintah Korsel sangat senang memberi bantuan kemanusiaan kepada Pemerintah Indonesia sebagai simbol kemitraan strategis. "Karena, Indonesia dan Korea adalah teman sejati dan sehati," tutur Kim. Sebagai teman sejati, Beom mengatakan, Korea dan Indonesia akan selalu dekat dan berdampingan saat suka maupun duka.
"Sementara, teman sehati adalah niatan yang tulus dalam membantu. Meski saat ini diserahkan 300 unit untuk membantu Pemerintah Indonesia memerangi Covid-19, ini datang dari niatan kami terdalam yang kami yakini manfaatnya lebih dari itu," ujarnya menegaskan.
Pemerintah Korsel sendiri, dikatakan Kim, berkomitmen secara total untuk mengalokasikan berbagai bentuk bantuan dengan nilai total 500 ribu dolar AS. Ke depannya, kiriman dari Korea Selatan akan berupa bantuan alat tes polymerase chain reaction (PCR) yang dapat digunakan untuk pekerja medis dan kesehatan Indonesia di garis depan. n
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.