Nasional
bjb KUR, Sukseskan Bisnis UMKM Its Blazer Ibun
Karena stylish, Its Blazer Ibun tembus pasar mancanegara

Di tengah-tengah kehidupan modern, Its Blazer Ibun hadir sebagai salah satu produsen fesyen yang stylish dan berkualitas. Sebagai UMKM, Its Blazer Ibun mampu membuktikan diri sebagai penyedia blazer yang modis dengan sentuhan corak lokal yang khas.

Pemilik Its Blazer Ibun Yanti Lidiati ( 60 tahun) mengaku, Its Blazer Ibun adalah blazer yang dibuat dari bahan sarung premium Ibun, yang kemudian diolah kembali menjadi sebuah desain blazer.
Kisah bisnis Its Blazer diawali dengan berpindahnya Yanti dari Jakarta ke Majalaya Ibun pada 2012. Dari sekian bisnis yang dilakoninya, Yanti akhirnya menemukan bisnis yang menjadi prospektif, yakni memroduksi blazer di 2016.
Kehadiran jenis pakaian blazer, berhasil mengubah masyarakat dari yang asalnya memroduksi pakaian biasa, kini diajak memroduksi blazar. Dengan memroduksi blazer, masyarakat yang kebanyakan lulusan SD dan SMP, kini terlihat mempunyai daya saing dan mandiri.

"Usaha ini milik bersama. Saya hanya membuat designnya, sementara yang membuat blazer adalah ibu-ibu Desa Lampegan," ujar Yanti. Dirinya menerapkan model bisnis socio-preneurship, yang memposisikan masyarakat menjadi pengusahanya.

Socio-preneurship lebih berat dari entrepreneur. Karena, papar Yanti, dengan sosio-preneuer maka akan menciptakan peluang kemandirian pada masyarakat untuk menjadi pengusaha. Berbeda dengan entrepenuer, sebu dia, masyaraakat digiring sekedar mengharapkan profit.
Yanti sengaja mengusung moto sukses bersama, maju bersama, berkah bersama, dan Insya Allah Indonesia akan berdaya. "Definisi sukses bukan seberapa banyak harta yang kita dapatkan, tetapi seberapa banyak orang bisa menjadi mandiri," tutur Yanti



Pihaknya sengaja memilih bahan baku berkualitas berupa sarung untuk dijadikan blazer. Dengan demikian, maka blazer yang diproduksinya memuat nilai budaya dan kearifan lokal, sehingga mampu berdaya saing di pasaran lokal maupun mancanegara .
Setiap blazer yang dihasilkan oleh Its Blazer Ibun melewati proses produksi yang teliti. Dengan demikian, maka blazer terlihat stylish dan tahan lama. Ist Blazer Ibun mampu memasarkan produknya di berbagai wilayah Indonesia. Di antaranya Bandung, Jakarta, Bali, Jogjakarta dan Surabaya.
Its Blazer Ibun juga mampu menembus pasar mancanegara, misalnya ke Malaysia, Thailand dan Jepang. Sebagai Pengurus Yayasan dan kepala sekolah di SMK Annur An-Nur Ibun, Yanti sengaja merangkul anak-anak punk, disabilitas, dan thalasemia untuk dibina menjadi lebih baik dan memiliki masa depan yang lebih cerah.
"Saya tidak hanya menghimpun ibu-ibu usia produktif, tetapi juga lansia," tambahnya. Its Blazer ibun menjual produknya mulai dari harga Rp 200 ribu sampai Rp 1 juta per piece.
Alhamdulilah, Its Blazer Ibun kami mampu mendulang omset hingga jutaan rupiah per bulan. Selain berbinis blazer, Yanti juga berinovasi dengan membuat tempat tisu dan kantung mukenan dari sisa-sisa bahan kain.



Produk Its Blazer dapat dibeli secara online di Instagram @itsblazeribun, Tokopedia, Shoppe, atau melalui whatsapp 0822 1443 2337. Perjalanan bisnis Its Blazer Ibun tidak terlepas dari peran bank bjb. Bisnisnya dibantu oleh Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari bank bjb, atau bjb KUR.
Proses pengajuan bjb KUR relatif mudah. Kala itu, Yanti mengajukan pinjaman KUR ke bank bjb Cabang Majalaya. Kebutuhan pinjaman modal Yanti selaras dengan produk yang dimiliki bank bjb.
bjb KUR adalah fasilitas pinjaman yang diberikan kepada pelaku usaha, baik perorangan, badan usaha atau kelompok usaha dengan skala mikro. Plafon pinjamannya maksimal Rp 500 juta.
Keunggulan bjb KUR adalah suku bunganya kompetitif dan bebas biaya provisi. "Kami ucapkan terima kasih kepada bank bjb yang selalu support, hingga kami berkembang dan terus maju,’’ tandasnya.
Memilih bank bjb, ungkap Yanti, atas pertimbangan bunganya yang kompetitif, serta prosedur yang mudah. Kata dia, bank bjb merupakan bank yang ramah terhadap UMKM, khususnya dalam menopang modal.
Advertorial
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.