Sejumlah tukang becak menunggu penumpang di salah satu ruas jalan di Palu, Sulawesi Tengah, Ahad (5/4/). Para pengemudi becak itu dijanjikan bantuan sosial dari Pemkot Palu terkait mewabahnya Covid-19. | ANTARAFOTO/BASRI MARZUKI

Kabar Utama

Bansos Disalurkan

Daerah telah menjangkau keluarga miskin penerima bantuan.

 

JAKARTA -- Pemerintah menyampaikan akan menyalurkan 200 ribu paket sembako kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 di wilayah Jabodetabek. Pendistribusian sembako ini dilakukan untuk membantu masyarakat miskin dan pekerja informal yang ekonomi keluarganya terpukul oleh penyebaran Covid-19.

 

"Menteri sosial telah melaporkan kepada presiden dalam waktu dekat ada sebanyak 200 ribu paket sembako yang akan didistribusikan ke wilayah Jabodetabek," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, Senin (6/4).

 

Kendati begitu, Doni menyebutkan, angka 200 ribu paket sembako tersebut di luar program bantuan sosial yang dirancang pemerintah sebelumnya. Program insentif ekonomi yang sudah dirancang, termasuk melalui kartu prakerja, kartu sembako murah, dan diskon tarif listrik tetap berjalan sesuai rencana.

 

"Gugus tugas akan berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta, Jabar, dan Banten. Kami harap keterlibatan unsur-unsur yang ada di depan, terutama kades, lurah, RT, RW untuk kiranya bisa memberikan masukan siapa masyarakat yang perlu mendapatkan prioritas," kata Doni.

 

Sebelumnya, pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta memang akan 'patungan' dalam menyalurkan bantuan kepada kelompok masyarakat yang terdampak Covid-19. Presiden Joko Widodo pun memerinci, total ada 3,6 juta warga DKI Jakarta yang berhak menerima bantuan berupa jaring pengaman sosial. Jokowi tidak memerinci bentuk bantuan seperti apa yang akan diberikan kepada mereka. Namun, dari angka tersebut, 1,1 juta warga akan ditanggung Pemprov DKI dan 2,5 juta warga akan ditanggung pemerintah pusat.

 

photo
Pekerja memindahkan paket sembako untuk didistribusikan ke Kelurahan, RW dan RT di Kantor Kecamatan Pesurungan Kidul, Tegal, Jawa Tengah, Rabu (1/4/2020). - (ANTARA FOTO)

 

Sementara, sebanyak 25.416 kepala keluarga (KK) telah mendapatkan bantuan bahan pokok tahap pertama dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Penerima bantuan tersebut merupakan warga miskin, rentan miskin, dan pekerja informal yang aktivitas ekonominya terganggu akibat pandemi Covid-19.

 

Penyerahan batuan secara simbolis dilakukan di Perumda Pedaringan, Ahad (5/4). Kemudian, penyaluran kepada warga penerima manfaat dilakukan oleh ketua rukun tetangga (RT) masing-masing. Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, bantuan bahan pokok dibagi menjadi dua tahap.

 

Pada tahap pertama, bantuan bahan pokok berisi tujuh item, yakni 10 kilogram (kg) beras, 1/2 kg telur, tiga bungkus mi instan, satu botol kecap, dua pak teh seduh, 1 kg gula, dan 1 liter minyak goreng. Sedangkan, pada tahap kedua, isi sembako terdiri dari lima item, yakni 10 kg beras, 1/2 kg telur, tiga bungkus mi instan, satu botol kecap, dan dua pak teh seduh.

 

"Kami alokasi 40 ribu KK. Kalau dari jumlah KK yang ada, di Kota Solo cukup. Yang penting bagi yang mampu jangan minta. Jadi, betul-betul diberikan bagi masyarakat yang belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah pusat," kata dia.

 

Bagi warga yang belum terdaftar di tahap pertama, lanjutnya, bisa mengajukan kepada RT ataupun RW setempat dan akan diberikan bantuan pada tahap kedua. Bantuan tersebut diharapkan dapat menopang kebutuhan sehari-hari selama sebulan. Penyerahan tahap kedua paling cepat dilakukan sepekan kemudian.

 

 

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung juga menggelontorkan dana sebesar Rp 298 miliar untuk digunakan dalam penanganan virus korona atau Covid-19. Dana tersebut disiapkan untuk tiga sektor, yaitu kesehatan, operasional gugus tugas, dan dana untuk jaring pengaman sosial bagi masyarakat rentan yang terkena dampak ekonomi.

 

"Dukungan APBD anggaran sudah dirapatkan, rapat paripurna. Total keseluruhan dukungan dana dipersiapkan Rp 298 miliar," ujar Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid 19 yang juga Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna, Senin (6/4).

 

Menurut dia, total dana tersebut salah satunya untuk bidang kesehatan sebesar Rp 75 miliar untuk keperluan alat pelindung diri (APD), masker, disinfektan, dan obat-obatan lainnya. Uang tersebut, katanya, bisa bertambah jika kasus Covid-19 terus meningkat.

 

Di luar Rp 75 miliar, ia mengatakan, dana digunakan untuk jaring pengaman sosial masyarakat yang rentan terkena dampak ekonomi dan operasional untuk tim gugus tugas Covid-19. Menurut dia, pihaknya sudah menetapkan dana bantuan sebesar Rp 500 ribu untuk setiap kepala keluarga (KK). Namun, apakah bantuan berbentuk uang atau sembako, Ema mengaku masih mendiskusikan.

 

Menurut dia, pihaknya sudah memiliki data sekitar 137 ribu kepala keluarga yang berkategori desil satu sampai empat atau sangat miskin dan rentan miskin. "Enam puluh ribu di antaranya sudah dapat bantuan reguler sebesar Rp 200 ribu per bulan," katanya. n 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat