Ilustrasi rapid test | ANTARA FOTO

Bodetabek

100 Wartawan Jalani Rapid Test di Depok

pelaksanaan rapid test 100 wartawan ini dilaksanakan dalam dua tahap.

 

DEPOK -- Sebagai upaya pencegahan dan penyebaran virus korona (Covid-19) di Kota Depok, sebanyak 100 wartawan mengikuti rapid test atau tes cepat yang digelar Wartawan Kota Depok Siaga Covid-19 di RSU Bunda Margonda Depok, Senin (6/4). Sebanyak 100 alat rapid tes yang digunakan merupakan bantuan dari Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna.

Berdasarkan pantauan Republika, pelaksanaan tes cepat disesuaikan jarak antrean antarwartawan. Di ruang tunggu pun ada jarak satu kursi di antara dua orang. Wartawan yang dipanggil masuk ruangan juga dibatasi hanya dua orang. Pelaksanaan tes cepat hanya berlangsung kurang dari 5 menit per orang.

"Seratus wartawan yang ikut rapid test itu terdiri dari wartawan yang bertugas di Kota Depok yang tergabung di PWI Kota Depok, Depok Media Center (DMC), dan Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Depok. Selain itu, juga diikuti wartawan yang berdomisili dan memiliki KTP Kota Depok," kata Ketua Wartawan Kota Depok Siaga Covid-19, Rusdy Nurdiansyah, Senin (6/4).

Menurut Rusdy, hasil rapid test ini akan diserahkan dari pihak RSU Bunda Margonda Depok ke Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok. Kemudian, akan diteruskan ke Dinas kesehatan (Dinkes) Kota dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok.

"Memang terkesan selama ini wartawan seakan dilupakan. Dan, tentunya kami senang sekali dengan adanya perhatian ini. Semua wartawan antusias mengikuti tahapan rapid tes ini. Ini kegiatan rapid tes pertama di Indonesia untuk kalangan wartawan," tutur wartawan senior Republika yang bertugas di Kota Depok yang juga sebagai ketua Pembina Depok Media Center (DMC) ini.

Kepala RSU Bunda Margonda Depok, Dr Imelda Rachmawati, mengatakan, pelaksanaan rapid test 100 wartawan ini dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama, yakni 50 wartawan dilaksanakan pada Senin (6/4) dan tahap kedua pada Selasa (7/4). Dua tahap ini digelar dari pukul 09.00 WIB hingga 14.00 WIB.

"Kami siapkan dua orang dokter dan dua orang perawat RSU Bunda Margonda. Ini bencana kesahatan, pastinya kami senang dapat berpartisipasi bahu-membahu melawan Covid-19," kata Imelda.

Menurut Imelda, rapid test digunakan untuk orang yang sehat atau tanpa gejala. Hasil rapid test belum dapat dikatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Jika hasil rapid tes positif, peserta akan masuk daftar pasien dalam pengawasan (PDP).

''Untuk selanjutnya mengikuti pemeriksaan tahap kedua, yakni tes Swab PCR untuk memastikan terkonfirmasi positif Covid-19 atau tidak," kata dia menjelaskan.

Selanjutnya, jika ada peserta yang positif akan dilaporkan untuk diambil tindakan lanjutan. ''Peserta yang positif tanpa gejala akan mengikuti program isolasi positif Covid-19," ujar Imelda menegaskan.

Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna, hadir memantau langsung proses pelaksanaan rapid test sebanyak 100 wartawan Kota Depok. Kinerja wartawan yang tak kenal waktu dan tempat serta bertemu dengan banyak orang, tentu sangat rentan terpapar Covid-19.

"Wartawan juga sebagai salah satu garda terdepan yang perlu perhatian kesehatan dan ini salah satu bentuk perhatian kami. Semoga hasilnya semuanya negatif," kata Pradi.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat