Imam besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mencium kening Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus saat menghadiri acara dialog lintas agama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024). | Republika/Thoudy Badai

Nasional

Hari-Hari Terakhir Paus Fransiskus

Pemilihan pengganti Paus Fransiskus sudah dimulai di Vatikan.

Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma, meninggal dunia usia 88 tahun, Senin. Menurut laporan Vatican News, Kardinal Kevin Farrell mengumumkan bahwa Paus Fransiskus meninggal di kediamannya pukul 7.35 pagi waktu Vatikan.

“Hidupnya telah dibaktikan untuk melayani Tuhan dan Gereja. Beliau telah mengajarkan kita supaya hidup dengan nilai-nilai Injil dengan iman, keberanian, dan cinta kasih bagi semua, terutama kepada mereka yang miskin dan paling terpinggirkan,” kata Kardinal Farrell.

Lahir di Buenos Aires pada 17 Desember 1936 dari pasangan imigran asal Italia, Paus yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio tersebut sudah tertarik pada kehidupan religius sejak usia muda. Ia menempuh pendidikan di Argentina dan Jerman sebelum ditahbiskan sebagai imam Yesuit pada 1969.

Sebagai Paus ke-266 dalam sejarah Gereja Katolik, Fransiskus adalah Paus pertama yang berasal dari luar Eropa sejak Gregorius III -- yang lahir di wilayah yang kini menjadi Suriah dan terpilih pada tahun 731.

photo
Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus mencium tangan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar berbincang saat menghadiri acara dialog lintas agama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024). - (Republika/Thoudy Badai)

Bergoglio memilih nama kepausan Fransiskus untuk menghormati Santo Fransiskus dari Assisi, seorang biarawan abad ke-13 yang dikenal karena kepeduliannya terhadap kaum miskin dan kasih sayangnya terhadap hewan.

Sejak mulai mengabdi kepada Gereja, kemudian menjadi Uskup Agung Buenos Aires pada 1998 dan terpilih sebagai pemimpin Gereja Katolik Roma pada 2013, Paus Fransiskus tak pernah berhenti melayani umat dan menyerukan perdamaian dunia.

Paus Fransiskus juga berkesempatan melakukan lawatan ke Indonesia pada 3-6 September 2024 ketika  ia menandatangani Deklarasi Istiqlal dan memimpin Misa Akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada 5 September.

Salah satu momen yang paling menyentuh saat kunjungannya ke Indonesia saat itu adalah ketika Nasaruddin Umar, yang kala itu masih menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal mengecup kepala Paus Fransiskus, yang lekas dibalas Paus dengan mencium tangan Nasaruddin.

 
photo
Lilin terlihat di dekat foto Paus Fransiskus di luar Poliklinik Agostino Gemelli di Roma, Ahad, 23 Februari 2025, tempat Paus dirawat di rumah sakit sejak 14 Februari. - (AP Photo/Gregorio Borgia)

 

Riwayat sakit

Bergoglio diketahui sudah mengalami masalah kesehatan sejak usia mudanya. Di usianya yang menginjak umur 20-an tahun, ia harus menjalani operasi untuk mengangkat sebagian paru-parunya akibat infeksi pernapasan parah.

Ketika beranjak menua di masa kepausannya, Paus Fransiskus kembali mengalami masalah pernapasan. Ia bahkan terpaksa membatalkan kunjungan ke Uni Emirat Arab pada November 2023 karena influenza dan pembengkakan paru.

Kondisi kesehatan Paus terus menurun pada tahun ini, yang berujung pada masa perawatan intensif di Rumah Sakit Gemelli Roma pada 14 Februari 2025 akibat pneumonia ganda. Tak lama setelahnya pada 18 Februari 2025, Vatikan menyatakan bahwa sang Paus mengidap pneumonia bilateral dan kondisi klinisnya memburuk.

Meski demikian, pernyataan tim dokter pada 21 Februari saat itu menyimpulkan bahwa nyawa Paus Fransiskus tak terancam, meski belum sepenuhnya keluar dari kondisi bahaya. Namun pada keesokan harinya, kondisi Paus dilaporkan kembali kritis usai menderita asma.

photo
Para biarawati berdoa untuk Paus Fransiskus di depan Poliklinik Agostino Gemelli, di Roma, Sabtu, 22 Februari 2025. - (AP Photo/Alessandra Tarantino)

Pada 24 Februari, Vatikan menyatakan bahwa kondisi Paus membaik sedikit meski tetap dalam kondisi kritis. Pada 25 Februari, keadaan Paus masih kritis namun stabil.

Kondisi Paus dilaporkan membaik oleh Vatikan pada 26 dan 27 Februari. Namun, pada 28 Februari Vatikan menjelaskan bahwa Paus mengalami serangan bronkospasme dan alat bantu napas mekanis harus dipasangkan padanya untuk memastikan sirkulasi pernapasan -- masukan oksigen dan keluaran karbon dioksida -- tetap baik. Paus dilaporkan merespons positif perawatan tersebut.

Paus Fransiskus akhirnya bisa meninggalkan rumah sakit dan kembali ke kediamannya setelah dirawat selama 38 hari pada Minggu, 24 Maret 2025. Paus pun menjalani pemulihan dari kediaman resminya di Vatikan.

 

Hari-hari terakhir

Meski di tengah kondisinya yang melemah, Paus Fransiskus tetap berteguh menjalankan tugasnya sebagai pemimpin Gereja Katolik hingga titik penghabisannya.

Sehari sebelum wafatnya, Paus Fransiskus tampil di hadapan publik untuk menyampaikan pernyataan Urbi et Orbi dalam rangka Minggu Paskah (20/4). Dengan suaranya yang lirih, Paus mengucapkan selamat Hari Raya Paskah dan menyerukan bahwa “Sang Kristus telah bangkit”.

Pesan Urbi et Orbi kemudian dibacakan oleh Uskup Agung Diego Ravelli, yang menyampaikan pandangan Paus bahwa Tanah Suci masih “dinodai oleh konflik” dan menjadi lokasi “terjadinya kekerasan tak berujung”.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (republikaonline)

Dalam pesan terakhirnya, sang Paus merasa amat prihatin terhadap warga Palestina di Gaza dan masyarakat Kristen di wilayah tersebut yang menderita akibat agresi Israel.

Paus Fransiskus juga menyerukan supaya “gencatan senjata segera terwujud di Jalur Gaza, semua sandera dibebaskan ... dan bantuan kemanusiaan bisa masuk.” Ia mendesak komunitas internasional bertindak konkret membantu rakyat yang menderita dan mewujudkan perdamaian.

Di hari yang sama, Paus Fransiskus menerima kunjungan Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance di kediaman resminya. Menurut Vatican News, Kedua pemimpin berbagi pandangan terkait kondisi internasional, khususnya mengenai negeri-negeri yang terdampak perang, ketegangan politik, dan situasi kemanusiaan yang memburuk.

Dalam pertemuan itu, Paus juga memberi penekanan terhadap nasib kaum migran, pengungsi, serta para tahanan kepada Wapres AS yang terpilih bersama Presiden AS Donald Trump akhir tahun lalu itu. Paus Fransiskus dinyatakan meninggal keesokan harinya, Senin, 21 April 2025.

Semasa hidupnya, Paus Fransiskus teguh menunjukkan keyakinannya terhadap kekuatan rekonsiliasi, pentingnya dialog, serta penghentian kekerasan. Tekadnya menjalin hubungan baik dan persahabatan dengan semua orang tak peduli bangsa maupun agama layak terus mendapat sanjungan dunia.

photo
Pengunjung berfoto pada acara Festival Toleransi 2024 di Gedung Galeri Nasional, Jakarta, Senin (2/9/2024). Festival yang digelar dalam rangka menyambut kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia ini berlangsung dari 2-4 September 2024. - (Republika/Prayogi)

Sang Paus juga tak pernah berhenti menyerukan perdamaian dunia serta harmoni bagi umat manusia baik lewat kata maupun perbuatan. Ia tak menunjukkan tanda-tanda mangkir dari usaha mewujudkannya meski ia didera sakit yang cukup parah.

 

Pengganti Fransiskus

Kematian Paus Fransiskus, 12 tahun setelah ia dinyatakan sebagai Paus, juga menimbulkan pertanyaan baru tentang siapa yang akan menggantikannya sebagai pemimpin Gereja Katolik, salah satu lembaga keagamaan tertua dan terbesar dengan jumlah pengikut mencapai 1,39 miliar.

Kolese Kardinal, yang terdiri dari pendeta senior Katolik – banyak yang ditunjuk oleh Paus Fransiskus sendiri – akan memilih paus berikutnya. Agar memenuhi syarat, seorang kandidat harus seorang pria Katolik Roma yang sudah dibaptis, meskipun selama berabad-abad, para kardinal secara eksklusif memilih seseorang dari jajaran mereka. Saat ini terdapat lebih dari 240 kardinal di seluruh dunia. Mereka biasanya memegang gelar seumur hidup.

Para kardinal yang berusia di bawah 80 tahun, ketika paus meninggal atau mengundurkan diri, akan memberikan suaranya dalam apa yang disebut konklaf kepausan. Untuk mencegah pengaruh luar, konklaf mengunci diri di Kapel Sistina dan mempertimbangkan calon penerusnya.

Dari 138 kardinal yang berhak memilih dalam konklaf, total 110 kardinal diangkat oleh Paus Fransiskus. Kelompok ini lebih beragam dibandingkan para pemilih sebelumnya, dengan perwakilan yang lebih banyak di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, yang mencerminkan tujuan Paus Fransiskus untuk mencerminkan jangkauan global Gereja. Kardinal pemilih termuda baru berusia 45 tahun, seorang pendeta Ukraina yang tinggal di Australia.

photo
Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina dan Peter Kodwo Appiah Turkson dari Nigeria, menghadiri Misa pemilihan paus baru di dalam Basilika Santo Petrus, di Vatikan, Selasa, 12 Maret 2013. - (AP Photo/Andrew Medichini)

Akibatnya, terdapat kemungkinan bahwa, untuk pertama kalinya dalam beberapa abad, Paus berikutnya mungkin berasal dari Afrika atau Asia, atau wilayah lain yang biasanya kurang terwakili dalam kepemimpinan Gereja.

Di antara para kardinal Afrika yang dibahas adalah Peter Turkson dari Ghana, mantan kepala Dewan Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian, dan Fridolin Ambongo dari Republik Demokratik Kongo, uskup agung Kinshasa. Keduanya merupakan tokoh konservatif yang berkomitmen dan vokal menyuarakan perdamaian di negara mereka masing-masing.

Pesaing kuat lainnya adalah Kardinal Luis Tagle dari Filipina, mantan uskup agung Manila. Seperti Paus Fransiskus, Tagle menekankan keadilan sosial dan kepedulian terhadap masyarakat miskin.

Kardinal Peter Erdo dari Hongaria dipandang sebagai kandidat konservatif terkemuka dan dapat menjadi jembatan bagi umat Kristen Timur. Uskup Agung Esztergom-Budapest, Erdo, adalah seorang tradisionalis yang memperjuangkan penjangkauan terhadap umat Kristen Ortodoks, menekankan “kebutuhan yang sangat besar” akan persatuan di antara gereja-gereja.

photo
Seseorang menyalakan lilin di Katedral Metropolitan Liverpool menyusul pengumuman Vatikan tentang kematian Paus Fransiskus, di Liverpool, Inggris, Senin, 21 April 2025. - ( Peter Byrne/PA via AP)

Yang juga ikut serta adalah Kardinal Pietro Parolin, sekretaris luar negeri Tahta Suci, yang peran diplomatik utamanya memastikan ia dikenal oleh semua kardinal.

Kandidat lain yang mungkin termasuk adalah Matteo Zuppi dari Italia, Uskup Agung Bologna, dan Mario Grech dari Malta, Sekretaris Jenderal Sinode Para Uskup, posisi yang membuatnya tetap berhubungan dekat dengan Paus Fransiskus.

Selama periode “sede vacante” (kursi kosong) – ketika kantor kepausan kosong – seorang kardinal senior, yang dikenal sebagai camerlengo, mengesahkan kematian paus dan untuk sementara mengambil alih keuangan dan urusan administrasi Vatikan. Dia tidak mempunyai wewenang untuk mengubah doktrin Gereja atau membuat keputusan penting.

Camerlengo saat ini adalah Kardinal Kevin Farrell kelahiran Irlandia, yang juga menjabat sebagai presiden Mahkamah Agung Vatikan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat