Seorang warga New York berjalan di bawah jembatan di Manhattan, Kamis (2/4). Lebih dari 80 ribu warga New York dinyatakan positif Covid-19. | AP

Internasional

80 Persen Warga AS Dikarantina

Pentagon mempersiapkan 100 ribu kantong jenazah untuk antisipasi.

 

LOS ANGELES -- Empat negara bagian di Amerika Serikat (AS) yang memberlakukan tinggal di rumah untuk mencegah penyebaran virus korona penyebab wabah Covid-19, Rabu (1/4). Penambahan ini membuat 80 persen warga AS berada dalam status lockdown atau karantina wilayah.

Para gubernur negara bagian Florida, Georgia, Mississippi, dan Nevada masing-masing memberlakukan kebijakan ketat. Hal ini dilakukan setelah kematian akibat Covid-19 meningkat dua kali lipat dalam tiga hari terakhir.

Presiden AS Donald Trump mengatakan, pemerintah federal tidak perlu mengeluarkan dekrit secara nasional. Dari 50 negara bagian AS, sudah ada 39 negara bagian dan District of Columbia yang kini memerintahkan warga untuk tinggal di rumah kecuali dalam keadaan penting, seperti berobat atau membeli kebutuhan harian.

Namun, Trump mempertimbangkan untuk memberlakukan larangan penerbangan di wilayah yang paling parah menderita wabah Covid-19. Hal ini disampaikan saat briefing media di Gedung Putih, Rabu.

photo
Warga memotret kompleks gedung parlemen AS di Washington yang nyaris kosong, Kamis (2/4) - (JONATHAN ERNST/REUTERS)

"Tentu saja kami sedang mempertimbangkan hal itu, namun saat kita benar-benar memberlakukannya, kita menghentikan industri yang justru sedang dibutuhkan," kata Trump.

Laman Bloomberg menuliskan, Pentagon kini sedang mengupayakan 100 ribu kantung jenazah khusus militer untuk digunakan warga sipil. Hal ini sebagai antisipasi perkiraan bahwa jumlah kematian akibat Covid-19 akan meningkat dalam waktu beberapa pekan ke depan.

Lembaga federal AS yang mengurusi hal darurat, Federal Emergency Management Agency (FEMA), telah mengajukan permintaan kantung jenazah yang dikenal dengan istilah Human Remains Pouches. Pentagon kini sedang mengupayakan untuk memenuhi permintaan itu, termasuk dengan mengeluarkan simpanan mereka yang berjumlah 50 ribu unit.

Persiapan kantong jenazah ini terkesan kontras setelah publik menyambut pengerahan dua kapal rumah sakit Angkatan Laut AS ke Los Angeles dan New York.

Hingga berita ini ditulis, jumlah kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di AS melampaui 216 ribu kasus. Angka ini diikuti oleh Italia dan Spanyol yang masing-masing sudah melampaui 110 ribu kasus. Sedangkan Cina, tempat virus korona pertama kali menyebar, tercatat lebih dari 82 ribu kasus.

Kematian terbanyak terjadi di Italia, yaitu lebih dari 13 ribu orang. Di AS, angka kematian telah melampaui 5 ribu jiwa.

photo
Para petugas medis memindahkan bunga yang didonasikan ke RS Elmhurst di New York akhir pekan lalu. - (AP)

Tembus 1 juta kasus

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan kasus infeksi virus korona dapat mencapai 1 juta kasus dalam hitungan hari. "Dalam lima pekan terakhir, telah terjadi pertumbuhan yang nyaris eksponensial dalam jumlah kasus baru dan jumlah kematian meningkat lebih dari dua kali lipat dalam sepekan terakhir," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah konferensi pers di Jenewa, Swiss, Rabu (1/4).

Dia memperingatkan, pandemi belum akan mereda. "Dalam beberapa hari ke depan, kita akan mencapai satu juta kasus yang dikonfirmasi dan 50 ribu kematian di seluruh dunia," ujarnya.

Menurut Ghebreyesus, masih banyak negara berkembang yang tak mampu mendukung masyarakatnya selama menerapkan karantina wilayah atau lockdown. Padahal, itu merupakan cara yang cukup efektif menekan penyebaran Covid-19. 

 

Sementara UNICEF memperingatkan bahwa wabah virus korona dapat segera menjangkiti kamp-kamp pengungsi di berbagai penjuru dunia. "Wabah penyakit pernapasan seperti Covid-19 dapat dengan mudah menyebar melalui batas-batas yang padat dan kondisi tidak aman yang khas di banyak kamp atau perkampungan," kata Direktur UNICEF Henrietta Fore dalam sebuah pernyataan pada Rabu (1/4), dikutip laman UN News.

Dia mengungkapkan, terdapat 31 juta anak-anak yang telah terusir dari rumah mereka. Sebanyak 17 juta di antaranya telantar secara internal. Kemudian 12,7 juta lainnya berstatus pengungsi dan 1,1 juta termasuk ke dalam pencari suaka. n

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat