Warga menunggu proses evakuasi oleh personel TNI dan Polri dari perkampungan Distrik Tembagapura di Kabupaten Mimika, Papua, Minggu (8/3/2020) malam WIT. | Sevianto Pakiding/Antara

Nasional

KKSB Serang Pegawai Freeport 

Aparat razia besar-besaran di sejumlah daerah rawan.

TIMIKA - Satu orang pekerja PT Freeport Indonesia, Grame Thomas Wall, tewas ditembak kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di Office Building PT Freeport Kuala Kencana, Timika, Papua, Senin (30/3). Sementara itu, dua pekerja lainnya mendapat luka serius. 

Kepala Polres Mimika AKBP I Gusti Gede Era Adhinata mengatakan, warga negara Selandia Baru itu meninggal dunia tak lama setelah tertembak. Grame merupakan pekerja pada bagian konstruksi di kawasan dataran rendah PT Freeport.

"Satu korban meninggal dunia berkewarganegaraan Selandia Baru. Rencananya jenazahnya akan diterbangkan ke Selandia Baru pada (Selasa) esok hari," kata Era Adhinata, kemarin.

Dua korban lainnya adalah Jibril MA Bahar, karyawan PT Kuala Pelabuhan Indonesia dan Yoshepine yang merupakan karyawan konstruksi PT Freeport. Jibril mengalami luka tembak di paha kanan, sementara Yoshepine mengalami luka di kaki karena terkena serpihan peluru. Keduanya langsung menjalani perawatan medis di Klinik AEA Kuala Kencana.

Era menjelaskan, insiden penyerangan OB PT Freeport itu terjadi pada Senin sekitar pukul 14.00 WIT. Kuala Kencana merupakan kawasan perkantoran dan permukiman PT Freeport yang berada di dataran rendah di Timika.

Sekitar delapan orang KKSB melakukan penembakan ke arah OB PT Freeport dari arah hutan di sisi kanan gedung. Sejumlah saksi mengaku sempat melihat delapan anggota sayap Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), itu memasuki area OB PT Freeport Kuala Kencana dengan menenteng senjata api. 

"Pelaku diperkirakan lebih dari delapan orang. Saksi-saksi melihat ada delapan orang membawa senjata api," kata Era. Ia menduga pelaku penyerangan itu merupakan KKSB Kali Kopi pimpinan Joni Botak. Saat penyerangan terjadi, OB PT Freeport Kuala Kencana dijaga oleh enam anggota Brimob yang tergabung dalam Satgas Amole.

Seusai melakukan penembakan, para pelaku melarikan diri ke arah hutan di belakang Kuala Kencana dan menembus ke arah Mile 39.

Aparat gabungan Polri-TNI langsung melakukan pengejaran dengan mengerahkan peralatan berat, seperti panser anoa milik Detasemen Kaveleri Serigala Ceta dan kendaraan taktis barakuda milik Detasemen B Brimob Polda Papua. "Upaya yang kami lakukan, yaitu bersama Satgas Amole memperketat pengamanan di area Kuala Kencana dan terus berkoordinasi dengan semua satuan untuk melakukan pengejaran. (Senin) malam ini juga kami akan melakukan razia skala besar di daerah-daerah rawan yang diduga menjadi perlintasan kelompok ini," kata Era.

Era meminta para karyawan maupun keluarganya yang bermukim di Kuala Kencana agar tidak panik. "Yang jelas pengamanan di Kota Kuala Kencana dan sekitarnya akan kami perkuat lagi," kata dia. 

Juru Bicara PT Freeport, Reza Pratama, mengatakan, jumlah korban dalam peristiwa itu mencapai tujuh orang. Namun, hanya tiga orang yang luka serius, termasuk yang meninggal dunia. Dia menyatakan, manajemen PT Freeport menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya bagi keluarga yang ditinggalkan.  "Kami sangat berduka atas kehilangan satu orang rekan karyawan yang meninggal dalam kejadian penembakan," kata Reza dalam keterangan pers, Senin malam. 

Reza menjelaskan, dua korban yang mengalami luka serius dibawa ke RS Tembagapura. Seementara empat korban yang mengalami cedera ringan telah mendapatkan perawatan di lokasi. Saat ini, aparat keamanan dan pihak sekuriti Freeport telah mengamankan lokasi kejadian dan telah mengevakuasi semua karyawan dari kantor dan kawasan yang berada di dekatnya.

"Prioritas utama kami adalah memastikan keselamatan para karyawan dan keluarga mereka," kata Reza. KKSB melakukan serangkaian kekerasan di Tembagapura, Mimika, Papua, sejak Februari 2020. Di antaranya, serangan KKSB di pos TNI di Distrik Jila menewaskan seorang anggota TNI, Sersan Kapala Anumerta La Ongge. Saat ini, lebih dari 1.600 warga Mimika telah dievakuasi ke Kota Timika karena eskalasi kekerasan yang terus bertambah.

Juru Bicara TPNPB-OPM, Shebby Sambon, mengaku hingga Senin petang, belum mendapatkan laporan soal penembakan itu. "Tapi, jika itu terjadi di areal kerja PT Freeport maka itu telah dilakukan oleh TPNPB-OPM sesuai perintah operasi untuk tutup Freeport," kata dia dikonfrimasi Republika

Shebby menegaskan, TPNPB-OPM di bawah Pimpinan Goliath Tabuni dan Lekagak Telenggen bertanggung jawab atas insiden itu. Ia juga mengaku pihaknya tidak main-main dengan ancamannya. Karena itu, ia mengingatkan karyawan PT Freeport tidak keras kepala. Ia pun meminta karyawan PT Freeport meninggalkan perusahaan. "Biar TNI Polri yang tugas baku tembak dengan pasukan TPNPB-OPM," kata dia. n 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat