Petugas medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) untuk penanganan pasien yang diduga terinfeksi virus Corona (COVID-19) memeriksa tensi darah warga di Banda Aceh, Aceh, Rabu (18/3/2020). | ANTARA FOTO

Narasi

Bersama Lindungi Tenaga Medis Lewat Gebah Korona

Gebah Corona merupakan inisiatif bersama harian Republika, BPJS Kesehatan, dan PB IDI.

 

Data penyebaran penyakit virus korona baru atau Covid-19 yang belum menunjukkan penurunan memicu kekhawatiran banyak kalangan. Jumlah warga yang terpapar pun kian banyak. Sementara itu, tenaga kesehatan mesti berjibaku merawat pasien yang jumlahnya terus bertambah.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih mengatakan, dalam menjalankan tugas, para tenaga kesehatan perlu dilengkapi alat pelindung diri (APD) yang aman dan memadai. Saat ini, pengadaan APD menjadi persoalan yang harus dipecahkan bersama. Pemerintah dan jajarannya, kata Daeng, sudah berusaha keras memenuhi kebutuhan alat pelindung tersebut.

"Kami berterima kasih untuk itu. Saat ini, masyarakat juga sudah mulai terus berinisiatif membantu para tenaga kesehatan," kata Daeng saat acara penyaluran bantuan untuk tenaga kesehatan melalui program Gebah Corona, di kantor PB IDI, di Jakarta, Selasa (24/3).

Gebah Corona atau Gerakan Gotong Royong Bantu Tenaga Kesehatan Cegah Corona merupakan inisiatif bersama Republika, BPJS Kesehatan, dan PB IDI. Gerakan ini membuka donasi dari publik untuk mendukung pengadaan APD bagi para tenaga kesehatan di rumah sakit yang merawat pasien terpapar Covid-19.

Untuk tahap pertama, pengadaan APD disalurkan kepada RS Bhayangkara, RSAL Mintohardjo, RS Pelni, dan RS Duren Sawit Jakarta. APD yang disalurkan pada tahap pertama ini berupa masker, baju apron, sanitizer, dan kipas angin disinfektan.

Dirut BPJS Kesehatan Fachmi Idris mengatakan, pihaknya berupaya mengajak seluruh jajarannya untuk terus mendukung kerja para tenaga kesehatan ini. "Tugas mereka dalam merawat pasien Covid-19 ini sangat berat dan harus di-support terus," katanya.

Fachmi pun berharap IDI bisa ikut membantu penyaluran program Gebah Corona ini agar tepat sasaran. Sebab, IDI merupakan organisasi dengan jaringan paling siap untuk menjalankan program dukungan bagi para tenaga kesehatan.

Fachmi menambahkan, pihaknya secara internal juga terus mengajak seluruh karyawan BPJS Kesehatan ikut mendukung donasi pengadaan APD bagi tenaga kesehatan. Dia berharap dengan dukungan yang makin luas, para tenaga kesehatan menjadi lebih bersemangat dalam menjalankan tugas menangani pasien terpapar Covid-19.

Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi mengatakan, tenaga kesehatan berada di garda terdepan dalam menangani wabah korona. Mereka menghadapi risiko yang besar karena rentan tertular. "Karena itu, Republika sangat terpanggil untuk ikut berikhtiar membantu kerja mereka melalui program ini," ujar Irfan.

Gebah Corona diharapkannya menjadi sumbangan yang menguatkan daya para tenaga kesehatan dalam menjalankan tugas mulianya. "Kalau sampai tenaga kesehatan tidak lagi berdaya menghadapi wabah, lalu kepada siapa lagi kita bisa berharap?" kata dia menambahkan.

Republika, kata Irfan, sangat berterima kasih kepada para pembaca yang sudah ikhlas memberikan dukungan donasi untuk program Gebah Corona. Republika pun akan terus menyuarakan dukungan untuk para tenaga kesehatan dalam menunaikan tugasnya.

Soal pentingnya dukungan kepada tenaga kesehatan juga disuarakan Kepala Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo Kolonel Wiweka. Di lapangan, ungkap dia, para tenaga kesehatan berhadapan langsung dengan pasien yang terpapar. Mereka harus dilindungi secara maksimal. "Pasien berdatangan terus," tuturnya.

Menurut Wiweka, tugas yang harus diemban para tenaga kesehatan juga semakin berat. "Demi Merah Putih, mereka terus menunaikan tugasnya secara maksimal."

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Brigjen Pol Rusdianto mengatakan, hal penting lainnya yang perlu dilakukan adalah menjaga motivasi para petugas kesehatan, yaitu motivasi untuk terus bisa melayani pasien. "Kami terus memompa motivasi mereka untuk tetap bersemangat meski tugas yang harus dijalankan itu penuh risiko," ujar dia.

Secara intensif, pihaknya juga terus memantau kondisi para petugas kesehatan di RS Bhayangkara. Tujuannya untuk memastikan semua pihak dalam kondisi aman dari paparan Covid-19.

Hal yang sama dinyatakan Direktur Rumah Sakit Pelni Dewi Fankhuningdyah. Dewi mengungkapkan, bekerja merawat pasien yang diisolasi bukanlah perkara mudah, apalagi jumlah pasien yang memerlukan isolasi terus bertambah. Karena itulah, pihaknya terus mengubah sebagian ruangan di RS Pelni menjadi ruang isolasi.

Dewi bersama Wiweka dan Rusdianto menyatakan berterima kasih atas dukungan masyarakat kepada tenaga kesehatan. Program Gebah Corona diharapkan bisa mengurangi potensi para tenaga medis tertular Covid-19.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat