Petugas medis bersiap di ruang perawatan Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). | Kompas Nasional

Kabar Utama

RS Darurat Siap Digunakan

 

 

JAKARTA -- Sebanyak dua menara dengan kapasitas 3.000 tempat tidur di Kompleks Wisma Atlet Kemayoran telah rampung disulap menjadi rumah sakit (RS) darurat penanganan Covid-19. Fasilitas kesehatan yang memanfaatkan eks tempat tinggal para atlet Asian Games 2018 ini akan menunjang RS serupa yang kini sudah dibangun di Pulau Galang, Kepulauan Riau.

 

Pemerintah memang sedang berkejaran dengan waktu menyiapkan fasilitas kesehatan untuk menampung lonjakan jumlah pasien positif Covid-19. Sejalan dengan rapid test atau tes cepat yang akan dilakukan, pemerintah memprediksi terjadi kenaikan signifikan jumlah orang yang terinfeksi korona. Tes cepat diproyeksikan mengungkap lebih banyak pasien Covid-19 yang belum tersentuh tes kesehatan.

 

Kesiapan rumah sakit darurat Covid-19 dipastikan sendiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meninjau lokasi tersebut, Senin (23/3) pagi. Presiden tiba sekira pukul 09.00 WIB dan meninjau beberapa fasilitas yang tersedia, seperti instalasi gawat darurat (IGD) dan unit perawatan intensif (ICU). Rumah sakit darurat Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran juga dilengkapi dengan laboratorium farmasi dan unit perawatan dengan pegawasan ketat (HCU).

"Perlu saya sampaikan bahwa Wisma Atlet ini memiliki kapasitas 24 ribu orang. Saat ini, yang telah disiapkan adalah untuk 3.000 pasien dengan wilayah ruang yang telah ditata dengan sebuah manajemen yang baik," kata Jokowi.

 

Perawatan pasien Covid-19 akan difokuskan di menara 6 dan menara 7 Wisma Atlet Kemayoran. Seluruh tenaga medis, termasuk dokter dan perawat, juga akan memiliki ruangan tersendiri untuk beristirahat. Pemerintah, melalui Kementerian BUMN, juga memastikan seluruh kelengkapan medis siap, seperti alat pelindung diri (APD) hingga peralatan medis untuk merawat pasien.

"Tetapi, saya berharap rumah sakit darurat korona ini tidak digunakan. Artinya, rumah sakit yang ada yang telah kita siapkan jauh hari sebelumnya telah bisa melaksanakan penanganan virus korona," ujar Jokowi.

 

Penggunaan RS darurat korona akan dibagi ke dalam tiga zona. Pertama, zona hijau adalah Tower 1. Zona ini akan diisi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Hanya orang yang berkepentingan yang bisa memasuki daerah ini. Kedua, zona kuning adalah Tower 3. Zona ini akan diisi oleh dokter, perawat, dan petugas paramedis lainnya. Ketiga, zona merah adalah Tower 6-7 yang digunakan sebagai RS darurat penanganan Covid-19. Hanya mereka yang menggunakan APD lengkap yang bisa masuk ke zona ini selain pasien.

 

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyatakan, seluruh perlengkapan yang digunakan di rumah sakit darurat Wisma Atlet memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pasien yang dirawat di rumah sakit darurat ini nanti adalah pasien positif Covid-19 yang sudah dirujuk dari daerah. Kendati begitu, hanya pasien dengan gejala penyakit ringan hingga sedang yang akan mendapat perawatan di lokasi ini. "Sedangkan, pasien dengan tingkat sakit sedang-berat harus dirujuk oleh rumah sakit rujukan yang diatur pemerintah," ujar Doni menjelaskan.

 

Menteri BUMN Erick Thohir menambahkan, ide awal penggunaan Wisma Atlet Kemayoran sebagai rumah sakit darurat penanganan Covid-19 tak lepas dari pengalamannya saat menangani perhelatan Asian Games dua tahun lalu. Dengan perkembangan pandemi yang semakin luas, kata Erick, sayang bila fasilitas sebesar Wisma Atlet Kemayoran tidak dimanfaatkan untuk menangani pasien yang semakin banyak. "Kami sampaikan ke Presiden dan beliau sangat mendukung. Karena itu, sekarang sudah menjadi seperti ini. BUMN tak bicara apa dan kenapa, seluruh kementerian bersinergi untuk bahu membahu, Panglima TNI mengambil alih secara operasional," kata Erick menjelaskan.

 

Ia menegaskan, BUMN memiliki tanggung jawab untuk memastikan seluruh perlengkapan medis di rumah sakit darurat ini tercukupi. Erick juga memastikan pasokan obat-obatan akan diamankan oleh BUMN yang bergerak dalam bidang produksi obat. "Insya Allah, dengan RS darurat bisa menampung bila diperlukan. Kami harapkan sih jangan. Kami harap membawa kepercayaan kepada masyarakat," ujar Erick.

photo
Petugas medis memeriksa kesiapan alat di ruang ICU Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). - (Kompas Nasional)

 

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga melalui pesan tertulis menambahkan, Menteri BUMN Erick Thohir telah mengerahkan sejumlah perusahaan BUMN untuk membantu kesiapan RS di Wisma Atlet. Arya menyebut, sejumlah BUMN karya bertugas memperbaiki fasilitas fisik, termasuk menyiapkan beberapa lantai bertekanan negatif yang membuat virus tidak bisa masuk, khususnya untuk ruang ICU. "Itu sudah dikerjakan BUMN karya. Yang pasti dukungan kita (BUMN) bagaimana semua alat-alat kesehatan bisa masuk ke dalam," kata Arya saat dihubungi Republika di Jakarta, Senin (23/3).

 

Arya menyampaikan, BUMN juga telah menyediakan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis yang bertugas. Ia menyebut, ketersediaan APD telah mencukupi. Ia mengatakan, pengelolaan Wisma Atlet juga akan dilakukan PT Hotel Indonesia Natour yang memiliki pengalaman dalam memberikan pelayanan yang profesional.

 

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyatakan bakal membantu pemerintah memenuhi kebutuhan RS darurat di Wisma Atlet. Melalui Rumah Sehat Baznas (RSB), Baznas pada Senin langsung melakukan langkah koordinasi dengan mendatangi Wisma Atlet. Kepala RSB Reza Ramdhoni bersama tim diterima langsung oleh Komandan Posko, Agung, yang memimpin tim gabungan dokter dari unsur TNI, Polri, dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Reza mengatakan, RSB dan pihak RS telah menaksir kebutuhan apa saja yang diperlukan dalam operasional RS darurat tersebut. "Kami telah mendapatkan informasi kebutuhan yang mendesak saat ini adalah multivitamin dan air mineral yang disediakan untuk 300 orang petugas medis di RS darurat ini," ujar Reza.

 

Dia menambahkan, RSB juga telah berkoordinasi untuk memberikan dukungan sumber daya manusia (SDM) tenaga kesehatan. Kendati demikian, Baznas masih menunggu arahan dari pihak RS darurat terkait kebutuhan tenaga medis tambahan. Anggota Komisi I DPR Christina Aryani mengapresiasi langkah TNI yang mengirimkan personelnya untuk bertugas di RS darurat.

TNI pada Ahad (22/3) mengirim 140 tim medis yang terdiri atas dokter spesialis, dokter umum, apoteker, asisten apoteker, perawat, dan personel nonmedis "Langkah ini patut diapresiasi sebagai bentuk kesigapan TNI dalam menangani darurat bencana Covid-19," kata Christina, Senin (23/3).

 

Ia menilai keterlibatan TNI sudah tepat. Apalagi, pandemi Covid-19 sudah ditetapkan sebagai bencana nasional non-alam oleh pemerintah. Menurut dia, TNI memiliki personel atau SDM dalam bidang kesehatan yang mumpuni. \"Mereka juga punya semangat dan disiplin ala militer, kami percaya upaya mereka menangani wabah ini akan efektif dan efisien,\" ujar politikus Partai Golkar itu. n 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat