Seorang siswa SMP Muhammadiyah Adiwerna mengenakan masker kepada pedagang saat melakukan sosialisasi tentang virus Korona di Pasar Banjaran Permai, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa (4/2/2020). | Oky Lukmansyah/ANTARA FOTO
Dampak virus korona | Republika

Nasional

Cegah Wabah Korona, Mudik Gratis Dibatalkan

Program mudik gratis yang ditadakan bukan hanya yang dilaksanakan pemerintah, tapi juga swasta.

 

JAKARTA -- Pemerintah membatalkan program mudik gratis Lebaran Idul Fitri 2020 yang pendaftarannya sudah dibuka sejak Februari lalu. Keputusan itu terpaksa diambil terkait kondisi pandemi virus korona jenis baru atau Covid-19 yang masih terus merebak.

Program mudik gratis yang digelar perusaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah dibuka sejak Februari 2020. Begitu juga dengan mudik gratis Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) serta Ditjen Perkeretaapian Kemenhub.

"Betul, saya batalkan mudik gratis. Ini karena kondisi virus korona saat ini," kata Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi kepada Republika, Senin (23/3).

Budi berharap masyarakat dapat mengerti dan mematuhi apa yang sedang dilakukan pemerintah. Saat ini, pihaknya juga aktif mendorong masyarakat untuk tidak mudik, meminimalisir mobilisasi agar tidak memperluas kemungkinan penularan Covid-19.

Menurut dia, program mudik gratis yang ditadakan bukan hanya yang dilaksanakan pemerintah, tapi juga swasta. Saat ini, kata dia, pihaknya akan berganti fokus pada saling membantu antara pemerintah pusat maupun daerah untuk mengatasi penularan Covid-19. "Karena kita tahu dengan mudik, artinya ada arus orang banyak yang akan melakukan perjalanan. Ini tentu berbahaya dan berisiko tinggi jika tetap dilakukan," kata dia.

 

Lebih lanjut, Budi mengharapkan peran serta masyarakat untuk tidak bepergian, apalagi melakukan mudik pada saat libur Lebaran nanti. Ia juga menyampaikan meminta maaf kepada masyarakat yang sudah mendaftar mudik gratis.

"Mudik ini melibatkan banyak massa, berpotensi menjadi titik penyebaran virus tersebut, yang mudik bepergian ke daerahnya masing-masing akan berpotensi membuat wilayah persebaran Covid-19 semakin luas," kata Budi.

Direktur Utama PT Jasa Raharja (Persero) Budi Rahardjo Slamer yang sekaligus menjabat sebagai Kepala Satuan Tugas Mudik Bareng BUMN mengatakan, pembatalan program mudik gratis dilakukan sebagai antisipasi penyebaran virus korona. "Melihat perkembangan kondisi yang ada maka giat mudik bareng BUMN dibatalkan," ungkap Rahardjo.

Sejak Februari, pendaftaran Mudik Bareng BUMN dibuka melalui laman resmi mudikbumn.co.id. Pada 10 Maret 2020, jumlah peserta yang sudah mendaftar dalam program Mudik Bareng BUMN mencapai 272 ribu orang. Mudik Bareng BUMN digelar dengan menargetkan 275 ribu orang pemudik. Rahardjo memastikan, akan melakukan pemberitahuan kepada calon pemudik yang sudah mendaftar.

Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengimbau masyarakat Aceh yang berada di Kawasan DKI Jakarta dan di daerah lainnya di seluruh Indonesia untuk sementara tidak pulang ke Aceh. Ia meminta waktu minimal hingga tiga pekan ke depan.

"Kita meminta masyarakat Aceh di rantau agar tidak pulang kampung dulu, agar mereka aman dari penularan," kata dia.

Pernyataan itu disampaikan Nova menyusul perkembangan penyebaran virus korona yang mengkhawatirkan masyarakat di Aceh. Ia menjelaskan, penularan virus justru terjadi dari seseorang yang tampak sehat, tapi membawa virus dalam masa inkubasi yang kemudian dapat menular kepada orang lain di berbagai tempat yang dikunjunginya.

"Kemungkinan lain, orangnya sehat dan tanpa virus namun karena bertemu dengan orang yang terpapar, akhirnya dia juga kena imbas yang nantinya dapat menularkan virus itu juga di kampung. Ini yang kita sangat khawatirkan," katanya. ';