Dua warga suku Badui menawarkankan dagangan pada warga di sekitar Cigudeg, Bogor, Jabar, Jumat (6/1). | ANTARA

X-Kisah

Wisata Badui pun Ikut Ditutup

 

Tujuan wisata adat masyarakat Badui di pedalaman Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, ditutup untuk sementara waktu demi mencegah penyebaran virus korona (Covid-19). Keputusan penutupan akses menuju wilayah Badui tersebut ditetapkan setelah Gubernur Banten Wahidin Halim menetapkan kejadian luar biasa (KLB) di seluruh Banten.

Tetua adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija, mengatakan, penutupan kawasan wisata di daerahnya berlaku hingga dua pekan ke depan atau sampai awal April mendatang. "Baik kunjungan ke Badui Luar maupun Badui Dalam. Namun, Baduy Dalam terlebih dahulu sudah ditutup hingga tiga bulan sehubungan memasuki upacara Kawalu," katanya di Kabupaten Lebak, belum lama ini.

Dia menjelaskan, penutupan wisata tersebut memang untuk mencegah penyebaran virus corona agar tidak sampai masuk ke permukiman masyarakat Badui. Sebelum mengambil keputusan, kata dia, tetua lembaga adat Baduy menyelenggarakan musyawarah untuk menyepakati penutupan sementara dari kunjungan wisatawan.

Selain itu, menurut Jaro, warga Badui juga tidak boleh pergi ke luar daerah, terkecuali mereka ada keperluan penting yang diperbolehkan dengan mendapatan izin. Sebaliknya, warga Badui yang berada di luar daerah, seperti di Jakarta maupun kota lainnya untuk segera pulang ke kampung. Mereka sebelum kembali ke kampung halaman, kata dia, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit maupun puskesmas terdekat. "Pengecekan kesehatan itu agar permukiman masyarakat Badui terbebas dari Covid-19 itu," kata Jaro.

Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah mengatakan, sejauh ini belum ditemukan warga Lebak, termasuk masyarakat Badui teridentifikasi virus korona.

Petugas medis di Puskesmas Leuwidamar juga terus berkoordinasi untuk mengantisipasi penyebaran virus korona. Selama ini, kata dia, belum ada laporan dari warga yang merasa terinfeksi virus korona. Untuk mecegah penyabaran virus tersebut, pihaknya mengajak masyarakat, khususnya warga Badui untuk mengutamakan pola hidup bersih dan sehat, mengonsumsi makanan yang bergizi, rutin olahraga, dan banyak istirahat. "Selain itu, juga mencuci tangan dan tidak berkunjung ke pusat keramaian serta tidak berjabat tangan atau kontak langsung dengan si penderita," ujar Firman.

Turun

Bupati Bogor Ade Yasin menyatakan, arus kunjungan wisata ke kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menurun, sejak pemerintah memberlakukan masa pencegahan penularan virus korona selama dua pekan pada awal pekan ini. "Kunjungan wisata terjadi penurunan karena masyarakat sudah sadar terhadap diri sendiri, bahwa harus diam di rumah menjaga diri sendiri," ujar Ade di Kabupaten Bogor, kemarin.

Ade mengaku, mengmbil langkah untuk tidak menutup objek wisata di selatan Kabupaten Bogor itu, meskipun sejumlah kepala daerah lain sudah menutup objek wisata di wilayahnya. Dia memilih mengambil kebijakan untuk mencegah turis asing mengunjungi objek wisata di Kabupaten Bogor.

Dia menyebut, jika penutupan dilakukan, ekonomi masyarakat di kawasan Puncak akan lumpuh. Hal itu diambil sebagai jalan tengah agar ekonomi tetap berjalan sembari masyarakat waspada terhadap penularan virus korona. "Makanya kami lakukan //semilock//, artinya wisata masih boleh kita persilakan untuk yang domestik. Tapi yang asing ada pengawasan khusus," kata Ade. n 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat