Anggota TNI Kodim 0711/Pemalang membantu petani menanam padi di Desa Kandang, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Selasa (23/4/2024). | ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra

Ekonomi

Percepatan Tanam Padi Digencarkan

Kementan mendampingi petani agar dari masa panen ke tanam berikutnya maksimal 14 hari

BANTUL -- Pemerintah menggencarkan gerakan percepatan tanam padi di berbagai daerah. Petani juga diberikan varietas unggul guna memaksimalkan hasil panen.

Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan terus mengawal percepatan tanam padi pada musim tanam Mei 2024. Upaya percepatan tanam salah satunya sedang digiatkan kelompok tani di  Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Sesuai kebijakan pak Menteri saya langsung turun ke Bantul dan melihat kondisi pertanaman, dan sesuai arahan pak Menteri untuk dilakukan percepatan tanam, itu yang saya kejar," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementan Suwandi seusai kunjungannya ke Bantul, Jumat (24/5/2024).

Dalam kunjungannya, Dirjen Tanaman Pangan yang didampingi pejabat perwakilan Perum Bulog, dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul melakukan tanam padi dan mengawali panen raya di lahan pertanian Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kelurahan Canden, Jetis, Bantul.

photo
Petani mengolah tanah saat memasuki masa tanam padi di area persawahan Desa Mengesta, Tabanan, Bali, Kamis (31/8/2023). - (Antara/Nyoman Hendra Wibowo)

"Di Bantul ini hasilnya adalah dari kesanggupan 1.800 hektare tanam di Mei ini ternyata nanti diprediksi sampai 31 Mei akan sanggup 2,200 hektare. Ini melebihi ekspektasi kami dari luas baku sawah yang sekitar 14 ribu hektare," katanya.

Suwandi mengatakan, upaya yang dilakukan untuk percepatan tanam, salah satunya dengan mendampingi petani agar dari masa panen ke tanam berikutnya maksimal 14 hari, dengan penggunaan varietas unggul, misalnya Inpari 32.

"Daerah sini dengan Inpari 32 hasilnya bagus, mencapai 7,4 sampai 7,6 ton per hektare, dan harganya juga masuk, karena Bulog juga siap mengawal harga di Rp 6 ribu per kilogram untuk gabah kering panen, dan Rp 7,4 ribu per kilogram untuk gabah kering giling (GKG)," katanya.

Meski demikian, kata dia, panen padi tersebut bisa diserap pemerintah melalui Bulog harus memenuhi  kadar air dan derajat hampa tertentu dan sudah ada standardnya. "Akan tetapi di luar kadar itu juga bisa, namun pakai pola komersial, sehingga apapun gabah yang dihasilkan petani bisa, dan konsepnya jemput bola," katanya.

Gerakan percepatan tanam turut mendapat pengawalan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI). TNI menyatakan siap mengawal gerakan percepatan tanam padi yang dilakukan petani di Kabupaten Lebak, Banten, guna mendukung ketersediaan pangan di daerah tersebut.

"Kita mendukung manunggal tanam guna meningkatkan produksi pangan," kata Pasi Intel Kodim 0603 Lebak Letnan Satu Makmun saat meninjau gerakan percepatan tanam di Kelompok Tani Sukabungah Kabupaten Lebak.
TNI berkomitmen untuk mengawal gerakan percepatan tanam di Kabupaten Lebak sesuai perintah Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto yang menjalin kerja sama dengan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

Kebijakan Kementerian Pertanian meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) melalui pompanisasi sehingga petani yang awalnya satu kali tanam bisa tiga kali tanam. Peningkatan IP tanam itu dalam upaya mendongkrak produksi dan produktivitas pangan untuk memenuhi ketersediaan beras nasional.

Saat ini, kata dia,TNI melalui Babinsa di desa-desa sedang melakukan pengecekan kesiapan-kesiapan petani untuk melakukan gerakan percepatan tanam padi. Sebab, petugas Babinsa juga kelompok tani dan petani hampir setiap pekan dicek dan diawasi oleh Panglima TNI dan Kementan.

photo
Anggota kelompok tani melihat bantuan traktor dalam gelar apel siaga di lapangan Kodam IV/Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/4/2024). - ( ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Karena itu, pihaknya bersama poktan dan petani langsung setiap hari melaporkan dokumentasi kegiatan untuk gerakan percepatan tanam padi maupun lahan kosong. "Kami tak henti-hentinya mengajak petani agar melakukan gerakan tanam untuk meningkatkan produksi pangan itu," kata Makmun.

Menurut dia, jika petani mengalami kesulitan dan kekurangan dalam pengadaan pupuk maupun benih sehingga tidak dilakukan gerakan percepatan tanam.
TNI melalui Babinsa nantinya koordinasi dengan Dinas Pertanian setempat agar persoalan kekurangan benih dan pupuk bisa ditanganinya.

Kemudian, apabila dinas pertanian di lapangan mengalami kendala maka dikomunikasikan dengan pihak penyaluran dan di sana ada kepolisian yang mengawasi penyaluran pupuk. Namun, bila ada kenakalan dan permainan pupuk maka dilaporkan ke Kodim, Kementan dan Kepolisian untuk ditindaklanjuti.

"Kami siap mengawal dan mendukung gerakan percepatan tanam mulai tanam sampai panen," katanya.

Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan pihaknya menargetkan gerakan percepatan tanam pada Mei 2024 seluas 10 ribu hektare guna mendukung peningkatan produksi pangan.

Petani saat ini tengah mempersiapkan sarana dan prasarana produksi pangan mulai benih, alat pertanian, pompa, perbaikan irigasi, penyediaan pupuk, hingga obat pembasmi hama. "Kami bekerja sama dengan anggota TNI di lapangan untuk mendukung program pangan nasional," katanya.

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat